Unexpected Thing [Jjk FF]

18. Perkenalan

"bagaimana kabar Qiana?" Tanya Namjoon membuka obrolan lain. para member sedang berkumpul bersama selesai dari meeting dengan agensi kecuali Seokjin yang sedang menjalani wajib militer.

"Baik" jawab Jungkook pendek. Ia merasa kikuk karena sebagian besar member belum mengetahui mengenai Qiana

"Siapa Qiana?" Tanya Taehyung selesai meneguk wine putih. Nama gadis itu baru pertama kali ia dengar

"Silahkan jelaskan Jungkookie" Hoseok menepuk pelan bahu sang adik menyakinkan bahwa semuanya akan berjalan lancar.

Awalnya Jungkook bingung ingin cerita dari mana namun akhirnya penjelasannya berjalan dengan lancar. Walau terkejut member tetap setia mendengarkan tanpa memotong sampai sang adik selesai bicara.

Mulut Taehyung dan Jimin menganga setelah mendengar seluruh yang Jungkook katakan.

"Heol.... Bagaimana bisa?" Tanya Taehyung tak habis pikir. Ini semua tidak pernah ia duga

"Mian Hyung aku tidak bermaksud membawa Bangtan dalam masalah, aku harus melakukannya saat itu" ucap Jungkook menyesal benar benar merasa bersalah

"Lalu bagaimana dengan gadis itu?" Tanya Jimin penasaran

"Sama seperti yang aku rasakan. Ia terluka juga"

"Kalian tinggal bersama?" Tanya Suga yang sejak tadi diam karena mencerna pengakuan Sang adik

Jungkook mengangguk lemah

"Kami pernah bertemu Qiana-shii dia gadis yang santun" jelas Namjoon agar para member tidak berpikir negatif tentang gadis berhijab itu

Acara kumpul kumpul yang tadinya diselimuti kegembiraan berubah serius.

"Kalau begitu kenalkan dia pada kami" pinta Suga

Jungkook spontan menatap sang Hyung "aku tidak bisa Hyung!"

"We?" Tanya Suga cuek

"Qiana pasti akan menolaknya"

"Sebaiknya kau mencoba dulu Jungkookie" saran Jimin

"Iya, bagaimanapun Qiana sekarang sudah menjadi bagian keluarga kita. Dia istrimu" ucap Taehyung polos

🌻

Jungkook pulang pukul dua belas malam. Lampu ruang tengah masih menyala dan pintu balkon terbuka itu pasti Qiana, entah apa yang dilakukan gadis itu sampai jam segini masih belum tidur.
Menggunakan kupluk switter begitulah cara Qiana menutup rambutnya. Matanya terpejam menikmati sapuan angin malam yang menyegarkan sambil mendengarkan musik dari earphone. Sehingga ia tidak mengetahui kepulangan Jungkook.

Dengan iseng pria itu berdiri tepat di depan Qiana kemudian berjongkok lalu meniup mata Qiana yang tertutup. Di tiupan pertama Qiana menghiraukannya, Jungkook mencoba lagi kali ini lebih dekat wajah mereka hanya berjarak sepuluh centi. Pria itu meniup dan berhasil, merasa mencium bau alkohol yang menyengat Qiana membuka matanya.

"Aaaaa!!!!!!!"
Spontan ia mendorong Jungkook karena terkejut. Sementara sang pembuat onar hanya tertawa tanpa merasa bersalah

"Apa apaan kau Jungkook-shii!" Ucapnya kesal

Mendengar tawa Jungkook yang tidak berhenti semakin membuat Qiana kesal "tidak ada yang lucu!" Qiana membuang muka tidak mau menatap Jungkook

"Kau sedang mendengarkan apa sampai tidak menyadari kepulangan ku?" Jungkook mencoba mengalihkan pembicaraan

"Hanya lagu random" jawab Qiana pendek

Jungkook ikut duduk di kursi samping Qiana "kenapa belum tidur?"