"Qiana" panggil Jungkook mengalihkan aktivitas sang istri yang sedang mempersiapkan barang bawaan Jungkook untuk dimasukan ke dalam koper untuk idol itu pergi ke LA besok pagi
"Ya, apakah ada yang ingin kau tambahkan?" Qiana menatap suaminya yang duduk di pinggir kasur
Pria itu terdiam, Qiana tau Jungkook merasa berat untuk kembali pergi
Qiana melangkah mendekat "ada apa Jungkook?"
Idol itu menghembuskan nafas "aku merasa bersalah kembali meninggalkanmu" akunya
Qiana menempatkan diri untuk duduk di pinggir kasur tepat disamping sang suami, mengelus lembut tangan sang suami "plis, jangan merasa seperti itu. Aku baik baik saja selama kau tinggalkan dan in syaa Allah akan selalu aman"
Jungkook tak berhenti menatap manik indah yang dimiliki istrinya itu
"Lagi pula, inilah pekerjaanmu segala konsentrasinya harus kita terima. Ini salah satu bentuk tanggung jawabmu sebagai seorang suami bekerja untuk menafkahi aku" Qiana mengecup tangan Jungkook "masalah kurangnya waktu bersama, tidak apa apa lagian ini tidak akan berjalan lama. Kau harus sabar"
Jungkook mengangguk
"Kau pasti lelah pulang pergi ke negara yang berbeda. Terimakasih sudah bekerja keras"
Jungkook membawa Qiana kedalam pelukannya. Sungguh ia beruntung memiliki Qiana dihidupnya.
🌻
Qiana bangun lebih pagi untuk menyiapkan segala keperluan Jungkook berangkat pagi ini. Dari membuat sarapan hingga menyiapkan pakaian yang akan suaminya itu kenakan.
Saat semuanya telah siap Jungkook meminta kepada Qiana untuk duduk di sofa bermaksud ingin bermanja sebelum berangkat ke airport."Ada apa lagi?" Tanya Qiana sudah duduk disamping Jungkook, sejak bangun Jungkook tidak banyak bicara. Tidak seperti biasanya.
Jungkook menatap lekat sang istri tak lupa tangannya mengelus halus rambut panjang Qiana yang terurai dengan indah "Ikut denganku saja" pintanya
"Tidak mungkin" jawab Qiana tak lupa tersenyum untuk menenangkan sang suami. Qiana sempat memikirkan ini namun kembali lagi pernikahannya dan jungkook sama sekali tidak diketahui staff bighit. Hanya member yang mereka beritahu.
"Rasanya berat, karena selalu merindukanmu" aku idol itu jujur
Tangan Qiana pindah untuk mengelus rahang tegas sang suami "kau bisa menahannya. Bukankah selama ini kau melewati itu"
"Sekarang berbeda Qiana" cela Jungkook
"Pikirkan army, pasti akan menjadi mudah untuk mu"
Jungkook mengangguk lesu. Qiana benar ada cinta army yang harus ia balas dan berikan.
Suara dering ponsel Jungkook mengharuskan aktivitas bermesraan pasangan suami istri itu berhenti. Jungkook tidak berniat menjawab sama sekali membiarkan dering tersebut berhenti dengan sendirinya.
"Cepatlah, manager mu sudah sampai di bawah" Qiana memakaikan dengan rapi beany head pada suaminya yang sudah ia siapkan lebih dulu di atas meja.
"Kau belum memberi ku ciuman!" Ucap Jungkook manja
Qiana menghela nafas, kedua tangannya memegang sisi wajah sang suami untuk memberikan kecupan singkat disalah satu pipi Jungkook
Cup
"Kenapa hanya sebelah?"
Qiana menghela nafas, kembali mendekatkan wajahnya
Cup
"Sudah. Sekarang tersenyum" pinta Qiana
Jungkook kembali tersenyum dengan bahagia walau hatinya masih berat dan enggan untuk pergi.
Hal selanjutnya yang dilakukan idol itu spontan membuat Qiana menjerit, bagaimana bisa dengan cepat dan enteng Jungkook mengangkat Qiana ke dalam gendongannya spontan istrinya itu mengalungkan kakinya erat ke perut Jungkook. Sekarang Qiana terlihat seperti bayi koala.
"Yak! Apa yang kau lakukan Jungkook?!" Teriak Qiana
Jungkook tertawa "jangan bergerak jika tidak ingin aku buang" ancam Jungkook
"Mana mungkin! Suamiku tidak mungkin Setega itu"
Hati Jungkook menghangat mendengar ucapan Qiana, secepat kilat pria itu mencium pipi sang istri yang masih menyembunyikan wajahnya
Wajah Qiana sedikit menjauh untuk memarahi Jungkook "Kau mencuri kesempatan tuan Jungkook!"
"Aku kan suamimu, jadi suka suka aku"
"Cepatlah jalan, kau sudah terlambat"
Akhirnya Jungkook melangkah menuju beranda sambil menggendong Qiana seperti Kuala
"Turunkan aku! Kau harus memakai sepatu"
Jungkook menuruti Qiana mereka kembali berjarak, Qiana tentu saja membantu suaminya memainkan sepatu.
Selesai dengan sepatu Jungkook kembali menatap lekat istrinya yang berdiri di depannya kini
"Kau seperti ingin menangis" ledek Qiana padahal hatinya juga sedih karena ditinggal kembali walau tidak lama
"Kau tidak merindukanku ternyata"
Qiana memeluk Jungkook menghirup aroma suaminya dengan leluasa "tentu saja rindu tapi aku bisa menahannya. Jangan terlalu khawatir memikirkan aku. Aku disini baik baik saja"
Jungkook pun melakukan hal serupa menghirup aroma tubuh sang istrinya yang akan ia rindukan.
"Kau hanya harus fokus dengan skedul mu. Lakukan yang terbaik dan buat army bangga. Aku akan selalu berdoa untukmu Yeobo"
"Saranghae"
"Nado" bisik Qiana tepat di telinga Jungkook
Ponsel Jungkook kembali berdering
Qiana melepaskan pelukannya kemudian kembali mengecup pipi Jungkook "cepatlah kasihan manager-nim sudah menunggu lama"
Jungkook mengecup sekilas bibir Qiana kemudian kening sang istri "jaga kesehatan, jangan telat untuk makan dan minum vitamin"
Qiana mengangguk "Arraso, hati hati dijalan sayang, selamat sampai tujuan. Jika lelah harus istirahat jangan memaksa untuk bekerja. Ingat ada jutaan army yang akan sedih jika kau sakit termaksud istrimu ini" Qiana menyalimi tangan Jungkook setelah mereka tiba di pintu lifh
"Ne, assalamualaikum"
"Waalaikum salam"Jungkook hilang ditelan lifh.
TBC...
Selamat membaca, yuk follow dulu biar gak ketinggalan cerita terbaru dari aku. Sehat selalu untuk kita semua ✨
N.A 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Thing [Jjk FF]
Fanfiction📌Cerita ditulis Febuari 2023 dan masih dalam proses penyelesaian Pernikahan yang tidak pernah diharapkan oleh Qiana Nabila dan Jeon Jungkook seorang idol terkenal member dari BTS. Jungkook menyelesaikan makannya. Menyatukan kedua tangan diatas meja...