Unexpected Thing [Jjk FF]

5. Tamu tak diundang

Menjelang sore saat Qiana sedang duduk di balkon suara bel berbunyi menyebabkan Jungkook keluar dari kamar. Setelah mengetahui siapa yang datang lewat monitor Jungkook berubah panik. Kemudian segera menghampiri Qiana

"Segera masuk ke kamar" perintah Jungkook tergesah

Qiana memahami maksud Jungkook. Gadis itu hanya patuh kemudian bangkit lalu berjalan menuju kamar dan mengunci pintu.
Sementara Jungkook bersiap untuk membuka pintu untuk Jimin. Memeriksa sepatu Qiana di beranda apakah sudah diletakan di dalam rak atau belum. Ternyata sudah. Semua beres

"Sudah ku duga pasti kau sedang tidur" ucap Jimin. Ia tau betul sang maknae ini hobi sekali rebahan

"Ya begitulah" jawab Jungkook sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Tumben kau menyalakan semua lampu?" Sedikit heran melihat semua lampu menyala. Biasanya jika ia datang berkunjung Jungkook hanya menyalakan beberapa lampu bahkan hanya di ruang yang mereka tempati tapi hampir disemua ruangan dinyalakan bahkan dapur juga

"Hanya ingin Hyung" Jungkook berusaha santai agar kebohongannya tidak terbongkar

Jimin menajamkan penglihatan ke seluruh arah apartemen Jungkook "dan.... Rumahmu bersih sekali" semua tertata rapi berbeda dengan kebiasaan Jungkook

"Karena baru dibersihkan" jawabnya cepat

Jimin menyipitkan mata menatap Jungkook curiga "kau...... Semakin rajin ternyata" kemudian tersenyum jail

Jungkook bernafas lega ia kira Jimin curiga padanya "sebaiknya kita bermain game aku rindu mengalahkan mu" ajak Jungkook mengalihkan perhatian Jimin segera menyeret sang Hyung untuk ke ruang tengah

"Kajja!" Balas Jimin semangat.

Tak disangkal bermain game memang benar dapat membuat orang lupa waktu contohnya Jungkook dan Jimin hingga pukul sebelas malam keduanya masih terus bertanding rasanya tidak terima jika dikalahkan salah satu diantara mereka. Mereka memesan beberapa kotak pizza, ayam dll.  Sementara Qiana dikamar tengah kelaparan karena belum makan ditambah lagi didalam kamar tidak ada Snack sama sekali. Ingin keluar ia tentu saja tahu akibatnya. Tapi perut gadis itu sangat kesakitan mungkin magh nya kambuh.

Jungkook teringat dengan Qiana. Ia tau betul gadis itu belum makan terakhir kali ia melihat Qiana makan siang pukul dua belas. Apakah gadis itu tidak lapar?

Jungkook menguap "Hyung, aku mengantuk" ucap Jungkook agar Jimin sadar dan segera pulang

"Tumben sekali. Ayo satu babak lagi"

"Tidak Hyung, aku benar benar tak sanggup" Jungkook merebahkan kepalanya pada sofa

Jimin meletakan stik PS kemudian mematikan televisi Jungkook "Baiklah. Aku menginap disini saja"

Mata Jungkook membesar "Hyung tidak pulang?"

"Aku terlalu lelah untuk menyetir"

Jungkook bingung "baiklah. Tidur saja dikamar ku"

"Tidak, aku dikamar tamu saja"

Jungkook berpikir untuk mencari alasan yang tepat "Kamar tamu penghangatnya sedang rusak Hyung, kau akan kedinginan. Tidur saja dikamar ku"

"Baiklah. Kajja" akhirnya Jimin mau.

Keduanya bangkit menuju kamar. Jungkook menunggu beberapa saat untuk Jimin terlelap. Yakin Jimin sudah tertidur Jungkook bangkit keluar menuju kamar Qiana dan mengetuknya.

Tuk.. tuk... Tuk...

Qiana membuka pintu. Wajah gadis itu seperti menahan rasa sakit.

"Keluarlah sebentar untuk mengambil makanan kemudian masuk kembali ke kamar. Jimin Hyung menginap malam ini"

"Baiklah"

setelah berkata demikian Jungkook kembali masuk ke kamarnya.

🌻

Setelah kejadian Jimin yang tiba tiba mengunjungi apartemen Jungkook. Semua kembali normal. Kehidupan pernikahan mereka masih sama seperti terakhir kali. Flat dan menyebalkan. Mereka hanya berbicara ketika perlu. Tak terasa sebulan terlewati, walau menurut Qiana sangat berat.

Pekerjaannya di toko buku berjalan dengan lancar dan Qiana sangat menikmati. Disini ia bisa membaca banyak buku dengan gratis dan pekerjaannyapun tidak berat dan merepotkan.

Saat gadis muslim itu tengah merapikan buku disalah satu rak seseorang datang mengagetkannya "Hai" sapa seorang pria tinggi. Tanpa menoleh Qiana tau siapa itu. Salah satu pelanggan tetap toko ini.

Qiana beralih menghadap sang pemilik suara "Ingin membayar?"

TBC...

N.A 💜