26. Flashback

867 70 11
                                    

"apakah tidak bisa kontrak itu dibatalkan?" Tanya Jungkook parau

Pertanyaan tidak terduga Jungkook berhasil membungkam Qiana. Gadis itu terdiam ia tidak berniat menjawab pertanyaan tersebut

"Qiana" panggil Jungkook perlahan mengubah posisi Qiana menjadi menghadap kearahnya

Keduanya sekarang sudah bisa menatap mata masing masing menyalurkan rasa satu sama lain

"Jungkook, tolong jangan seperti ini"

Dapat Jungkook lihat istrinya itu baru saja menangis dimatanya terdapat jejak air mata

"Aku serius"

Qiana tersenyum miris "aku mengerti, kau hanya kasihan padaku"

Jungkook menatap kecewa Qiana didepannya. Jarak mereka hanya terpaut tiga puluh Senti dan bagaimana bisa gadis itu masih belum melihat ketulusan di matanya

"Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu?"

"Kau dan aku teramat berbeda jungkook-" Qiana tersenyum ia berusaha menahan air matanya agar tidak keluar

"Selain statusmu yang begitu tinggi, tuhan kita tak sama"

Jungkook terdiam

"Dan aku tak pantas untuk merebutmu dari para army, selain itu yang paling penting keluargamu dan para member"

Jungkook masih diam ia tidak tau harus menjawab apa

Qiana memutuskan untuk segera bangkit dari posisi intens mereka kemudian masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Jungkook yang masih mematung.

Perkataan Qiana mengenai tuhan mereka yang berbeda sangat mempengaruhi Jungkook. Tak lama Qiana keluar sudah berpakaian rapi lengkap dengan hijabnya.

"Kau ingin kemana Qiana?" Tanya Jungkook panik segera berdiri menghampiri Qiana ketika Qiana sedang mengambil tasnya

"Aku lupa ada hal yang harus aku lakukan diluar rumah" jawab Qiana masih sibuk memasuki keperluannya di tas

"Kau sedang sakit. Aku tidak mengizinkanmu"

"Tolong Jungkook" ucap Qiana parau ia hampir menangis

"Kau hanya menghindari ku, aku tau Qiana"

"Kau tetaplah dirumah. Biar aku yang pergi" setelah mengatakan hal demikian Jungkook keluar kamar.

Qiana terduduk di lantai menangis air matanya turun dengan deras. Ia bingung dilain sisi ia ingin terus bersama Jungkook namun disisi lain ia sadar diri. Tangisnya pecah ketika mendengar suara pintu tertutup, Jungkook telah pergi.

Mengapa rasanya begitu sesak, kenapa ia harus terjerumus dalam perasaanya, kenapa harus Jungkook. Kenapa ya Allah?
Kenapa aku harus mencintai pria yang tidak mencintai engkau?

Ucap Qiana sambil memukul dadanya pelan berharap sesak itu segera hilang.



Sementara Jungkook pria itu pergi dalam keadaan kalut. Ia terdiam di mobil kenapa begitu sulit? Disaat hatinya sudah jatuh sejatuh jatuhnya pada Qiana ternyata masih ada penghalang besar yang ia lupakan. Dan lagi yang membuatnya sedih adalah sikap enggan Qiana yang sepertinya tidak memiliki perasaan apapun pada dirinya.

Jungkook teringat kembali awal dari pernikahan itu bisa terjadi.

Flashback on

Malam itu pukul sebelas malam Jungkook sedang berjalan jalan menikmati waktu setelah sibuk di agensi. Namun saat ditengah perjalanan ada sekumpulan gadis  SMA yang menyadarinya dan karena para gadis tersebut menjerit antusias sehingga menimbulkan perhatian orang orang sekitar, Jungkook tidak ada pilihan lain selain melarikan diri dan semakin banyak orang yang mengejarnya.
Jungkook kelelahan ia sudah berlari sangat jauh namun gadis gadis tersebut terus mengejarnya melihat ada bangunan megah yang masih terbuka pintunya Jungkook memutuskan masuk kesana. Dilihat dari arsitektur ternyata ini adalah tempat ibadah. Ia melihat sekeliling dengan waspada tidak ada orang satupun namun yang mengherankan semua pintu masih terbuka dan semua lampu masih menyala. Jungkook dengan cepat masuk lebih dalam hingga ke ruangan kecil tempat penyimpanan  Al Qur'an serta kitab lain. Selang satu menit setelah ia masuk ada seorang gadis yang ikut masuk kedalam. Itulah awal mula Qiana bertemu Jungkook.

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang