63. Rahasia

852 77 39
                                    

Suara alarm pada jam weker membangunkan tidur Jungkook yang nyaman. Pria itu membuka mata lebih dulu kemudian segera mematikan jam yang terus berdering nyaring sebagai pengingat waktu sholat subuh.  Idol tampan itu kembali memperhatikan wajah sang istri yang masih terlelap nyaman di lengannya. Menyingkirkan helai rambut di wajah Qiana secara pelan agar lebih leluasa memandang sang istri yang selalu terlihat cantik. Pria itu lebih mendekatkan wajahnya guna memberikan ciuman halus di wajah sang istri mulai dari kening, kedua mata, kedua pipi dan tak lupa bibir sebagai penutup. Qiana melenguh terganggu tingkah sang suami menyadarkannya dari tidur nyenyak.

Sementara si pelaku hanya tersenyum tanpa rasa bersalah, ini salah satu kebiasaan rutin yang harus ia lakukan jika bangun lebih dulu  "sudah bangun?"

Mata Qiana terbuka sempurna pemandangan yang langsung ia lihat adalah wajah tampan suaminya yang sedang tersenyum "Hem" gadis itu berdehem kemudian kembali merapatkan badan masuk kedalam pelukan Jungkook yang hangat.

"Aigoooo..... ternyata istriku masih membutuhkan pelukan hangat" Jungkook tentu saja dengan senang hati membawa sang istri lebih dekat dengannya menyalurkan kehangatan yang dibutuhkan Qiana.

Qiana tak membalas

"Jika aku tidak ada, bagaimana nanti istriku ini. Aigoo... Kau membuatku berat untuk pergi"

"Aku sudah terbiasa, tidak perlu khawatir" Qiana berkata sambil mata terpejam

"Aku tau, tapi aku yang tidak bisa. Memelukmu sudah menjadi candu bagiku Yeobo" Jungkook menarik nafas panjang menghirup aroma Qiana

"Pagi pagi sudah gombal" ucap Qiana dalam bahasa Indonesia

Tentu saja Jungkook mengerti apa yang istrinya itu katakan "Aku serius. Kau harus rutin menjengukku nanti!"

"Bagaimana jika ada yang curiga?"

"Aku tidak perduli. Bahkan jika kita mengumumkan pernikahan pagi ini aku sudah siap" ucap Jungkook lantang menggema di kamar

Qiana melepas pelukannya "jangan aneh aneh. Lekas berwudhu aku tau kau sudah banyak meninggalkan waktu sholat" Qiana berubah garang segera bangkit untuk masuk kamar mandi lebih dulu.

Jungkook terkekeh, istrinya yang tadinya manja berubah galak. Memang benar Jungkook masih susah untuk melaksanakan sholat dengan rutin dikarena akhir akhir ini jadwalnya yang padat dan tidak memiliki waktu sendiri untuk melakukannya. Hal tersebut tentu saja diketahui sang istri karena Jungkook selalu bercerita dan melaporkan kegiatannya setelah selesai.

Selesai salam dan berdoa. Keduanya duduk berdekatan Jungkook berbalik menghadap Qiana memberikan tangannya untuk dicium. Dan diganti dengan kecupan di kening Qiana. Sholat subuh berjamaah sudah menjadi rutinitas wajib kedua pasangan suami istri itu. Dan diwaktu subuh pula mereka jadikan sebagai quality time sebelum Jungkook berangkat untuk bekerja.

Jungkook berbaring menjadikan paha istri yang masih tertutup mukenah sebagai bantalan kepalanya. Ia selalu suka posisi seperti ini karena tanpa disuruh Qiana akan selalu mengelus rambutnya lembut tanpa mengeluh.

"Semua pierchingmu nanti akan di lepas jika kau berangkat" ucap Qiana sembari menatap wajah sang suami meraba pierching pada bibir suminya

Jungkook mengambil tangan Qiana untuk di kecup "Sayang, kau harus berjanji tidak akan bertemu laki laki lain selain keluargamu"

Qiana tertawa, masih sempat sempatnya Jungkook berpikir seperti itu "Arraso, aku akan melakukan apapun yang kau mau agar kau bisa fokus disana" Qiana membelai pipi Jungkook yang terdapat bekas luka goresan memang tidak terlalu besar namun jika diperhatikan dari dekat pasti akan kelihatan "lalu apa lagi?"

Jungkook berfikir, Qiana terlalu sempurna tidak ada hela untuk melihat kekurangan sang istri baik dari sifat maupun tingkah "hmmm.... Jangan keluar larut malam. Jika ingin berbelanja lebih baik secara online"

"Arraso"

"Biasakan diri untuk mengecek cuaca sebelum pergi apalagi sekarang musim dingin kau harus lebih teliti dalam memilih pakaian"

"Neee"

"Dan jika kau ingin berlibur ke Indonesia aku izinkan"

"Jinja?" Tanya Qiana gembira

Jungkook tersenyum "tentu saja"

Qiana mengecup pipi jungkook cepat "Gomawo"

"Tapi....."

Senyum Qiana luntur "Tapi  kenapa?"

"Jangan lama lama"

"Arraso" Qiana kembali tersenyum

"Lakukan apapun yang ingin kau lakukan selama itu baik dan aman untukmu"

Gadis itu kembali mengelus rambut sang suami

"Kapan kau akan memotong rambut?" Nada Qiana menurun ia kembali murung jika mengingat Jungkook akan masuk militer

"Setelah selesai dengan segala projek. Kau harus ikut mengantarku memotong nanti" pinta jungkook

"Baiklah" untuk kali ini Qiana tidak menolak.





🌻




Dikarenakan hari ini libur jungkook bisa memiliki waktu berdua seharian dengan sang istri, selesai melakukan workout idol itu segera mandi. Sementara Qiana sedang sibuk membuat brownies di dapur untuk cemilan sang suami.

Selesai memakai pakaiannya Jungkook berjalan menghampiri meja rias guna mengambil ponselnya yang ia letakan sebelum mandi tadi. Namun pandangannya tak sengaja tentuju pada botol obat kecil yang diletakan tidak jauh dari ponselnya berjejer diantara skin care milik Qiana. Ini kali pertama Jungkook melihat botol itu tentu saja itu bukan vitamin atau obat miliknya. Tidak ada khasiat yang ditulis pada botol tersebut hanya ada komposisi. Dibukanya botol tersebut menampilkan pil kecil bulat bewarna putih. Apakah Qiana sedang sakit? Kekhawatiran seketika memenuhi pikirannya karena penasaran pria itu mencari jawaban di google. Matanya membulat sempurna ketika membaca barisan kalimat penjelasan dari obat yang ia cari. Tangannya secara spontan membekap mulutnya karena terkejut. Matanya berubah merah karena marah.













TBC...
















Jangan lupa di follow, vote dan comen YOROBUN. Jeng jeng jeng obat apakah itu? Ada yang bisa tebak? Tulis di komentar ya. Smap comen kalau mau di up cepat.  Semoga suka. Sehat selalu guys ✨


N.A 💜

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang