32. Ngambek

1K 83 18
                                    

Setelah selesai sarapan Qiana meminta izin pada Jungkook untuk pergi berbelanja bahan makanan yang sudah habis. Karena pagi ini tidak ada pekerjaan Jungkook menawarkan diri untuk mengantar Qiana walau sempat terjadi perdebatan karena Qiana menolak tetap saja pada akhirnya Jungkook yang menang.

Sampai di super market Qiana masih khawatir. Sementara Jungkook sudah turun lengkap dengan penyamarannya namun menurut Qiana tetap saja penyamaran itu tidak berhasil. Sosok Jungkook selalu kentara baginya walau pria itu sudah menggunakan pakaian tertutup.

Pintu mobil disamping Qiana dibuka Jungkook dari luar "ayo turun"

Qiana menggigit bibir bawahnya ia menatap Jungkook ragu "biarkan aku saja yang belanja" ucapnya memohon

Jungkook menggeleng dengan tegas. Kekhawatiran Qiana terlalu berlebihan, ia ingin Qiana lebih terbiasa untuk jalan bersamanya ditempat umum "kwencana, lihatlah tempat ini masih sepi"

Setelah meneliti basemen yang cukup sepi Qiana memberanikan diri turun dari mobil, Baru saja tangannya ingin Jungkook genggam gadis itu segera menyembunyikan tangannya dan memberi jarak yang aman untuk mereka berjalan.

Benar yang dikatakan Jungkook super market tidak terlalu ramai saat ini mungkin karena masih pagi hari dan jam kerja. Qiana pun melupakan kekhawatirannya ia lebih menikmati waktu belanja dengan Jungkook, keduanya seperti pasangan sungguhan kini tidak ada jarak yang gadis itu jaga.

Saat memilih beberapa sayuran, buah dan lainnya Qiana selalu bertanya pada Jungkook dan saat memilih daging Jungkook langsung memilih daging ayam dan sapi. Qiana tau Jungkook begitu menyukai olahan dari daging babi dan ia sempat bertanya "kenapa tidak mengambil beberapa daging babi?"

Pria itu menggeleng "karena kau tidak boleh memakannya"

"Kwencana, kau saja yang makan"

"Aku akan belajar menghindari apa yang tidak kau sukai"

Hati Qiana menghangat mendengar hal tersebut ia tersenyum dan di balas Jungkook walau terhalang masker.

Troli mereka sudah terisi sebagian, Jungkook menunggu Qiana memilih beberapa bumbu masakan, namun tiba tiba seseorang datang menyapa Jungkook tanpa ragu. Sepertinya pria ini salah satu rekan kerja Jungkook.

"Jungkook-shii" sapa seseorang

Jungkook dan pria tersebut melakukan tos ala pria. Qiana berusaha tidak menghiraukan dua pria itu bersikap seakan akan ia dan Jungkook udah datang bersama.

"Tumben sekali berbelanja"

Jungkook terkekeh pelan "iya, sekalian untuk berjalan jalan" Jungkook melirik Qiana istrinya itu  berjalan menjauh dari dirinya yang sedang tertangkap. Dalam hati ia merasa bersalah hal seperti ini harus terjadi.

"Aku kira kau datang bersama seseorang"

Jungkook hanya terkekeh untuk menanggapi. Mereka membicarakan projek yang sedang Jungkook lakukan, pria ini merupakan salah satu produser Hybe lebel dan sangat Jungkook hormati.

From : Qiana

Maaf, Aku pulang duluan. Sampai jumpa di rumah

Jungkook menghembuskan nafas beratnya ketika membaca pesan dari sang istri. Kemudian menuju kasir untuk membayar semua belanjaan mereka.

Sesampai di rumah Jungkook langsung disambut Qiana yang berdiri di ruang tengah istrinya itu sudah berganti pakaian menjadi lebih nyaman.
Melihat bawaan Jungkook yang banyak Qiana langsung berinisiatif bantu membawakan beberapa namun sebelum itu Jungkook menolak ia langsung menuju pentri tampa berucap apapun.

Qiana tau, Jungkook sedang kesal padanya karena meninggalkan idol itu sendirian. Namun itu semua ia lakukan untuk melindungi Jungkook.
Selesai meletakan semua belanjaan Jungkook melewati Qiana pria itu segera membuka Hoodie yang ia kenakan meletakkannya di sofa kemudian menyalakan televisi.

Qiana masih diam mematung ditempat yang sama ia bingung ini kali pertama ia menghadapi Jungkook yang bersikap seperti ini.

Qiana mendekat ia duduk disamping Jungkook, namun pria itu tidak bereaksi sama sekali. Tiga menit Qiana berpikir dalam diam

Qiana menegakkan badannya lalu menunduk "Aku tau kau marah padaku karena pulang lebih dulu"

Jungkook tidak menyauti masih fokus pada televisi

Qiana mengangkat wajahnya untuk menatap Jungkook "Jungkook, maafkan aku"

Jungkook menghembuskan nafas "aku tidak marah Qiana, aku hanya kecewa kenapa kau berfikir untuk pulang duluan"

"Aku hanya-"

"Kau tahu, aku merasa bersalah karena membiarkanmu pulang sendiri"

"Jungkook-"

Jungkook diam ia enggan menoleh lagi

"Kau, tidak ingin memaafkan ku?" Tanya Qiana parau

Jungkook menoleh begitu mendengar perubahan suara Qiana yang akan menangis "aku memaafkan mu tapi..." Jungkook masih memasang wajah serius agar Qiana menurutinya "bisakah kau tidak memakai jilbab jika di rumah?"

Tatapan Qiana berubah kesal, pria ini banyak idenya. Sangat licik "baiklah, tapi jika hanya ada kau" Qiana sadar sekarang status mereka sudah menjadi suami istri sungguhan jadi ia tidak perlu menutupi auratnya lagi.

Jungkook tersenyum lebar kemudian membawa Qiana ke dekapannya "tentu saja hanya aku yang boleh melihat rambutmu"

"Dasar" Qiana mencubit lengan Jungkook

Jungkook hanya tertawa










TBC...
















Ingat tinggalkan jejak yorobun. Thanks sudah mampir di cerita ini, but jangan hanya mampir mari menetap bersama kehaluan dari autor. Ok sehat selalu buat kita semua

N.A 💜

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang