Perlahan netra hitam Jungkook terbuka dikarenakan sinar matahari yang mulai terik sehingga mengganggu tidur indahnya. Hal pertama yang pria itu lihat adalah rambut Qiana yang berada di bahunya. Spontan senyum bahagia terbit di wajah pria tampan itu. Kembali meneliti wajah sang istri dengan tenang. Walau bahunya mati rasa namun ia masih bisa menahannya agar tidur Qiana tidak terganggu. Tangan satunya beralih diletakan pada dahi sang istri untuk memeriksa suhu tubuh Qiana dan syukurlah demam Qiana sudah turun.
Tidur Qiana terusik ketika merasakan sentuhan dari Jungkook, matanya perlahan terbuka namun yang mengherankan adalah pemandangan yang pertama kali ia lihat dada bidang Jungkook tanpa kaos. Untuk mengecek kebenaran Qiana mendongak dan langsung disambut wajah kaku Jungkook yang sama sedang melihat kearahnya. Secepat kilat gadis itu bangun terduduk untuk membuat jarak antara keduanya. Wajahnya memerah karena malu ditambahkan Lagi melihat Jungkook yang tidak memakai kaos.
Jungkook tersenyum respon Qiana sangat menggemaskan "tidak perlu malu"
Qiana menatap tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Kemudian kembali tersadar rambutnya yang tergerai tanpa ditutupi hijab sepert biasa
"Mengenai hijab kurasa kau tidak perlu menggunakannya lagi jika di rumah" ucap Jungkook santai ia masih betah berbaring memamerkan tubuh indahnya dengan rambutnya yang berantakan
Qiana masih betah mengalihkan pandangan ia terlalu malu menatap wajah Jungkook "bisa kah kau memakai baju dulu Jungkook?" Tanyanya pelan
Tawa Jungkook menggelegar di kamar milik Qiana "tak perlu malu, kau istriku lagian semalaman kau tidur memeluk badan ini" lihatlah kenapa pria ini begitu santai mengatakan hal seperti itu?
Wajah Qiana semakin memerah perkataan Jungkook sungguh membuatnya malu "maafkan aku jika menyusahkan" ucapnya pelan hanya kata itu yang bisa ia ucapkan
Jungkook bangun untuk duduk "Ani, maksudku tak perlu malu. Kau tahu, aku dibayar mahal hanya untuk memamerkan badan ini sementara untuk kau aku berikan gratis dan sepuasnya"
"Jungkook!!!" suara Qiana meninggi ia tidak tahan digoda Jungkook
Jungkook kembali tertawa
"Jangan tertawa" ucap Qiana kesal
Jungkook masih saja tertawa bahkan semakin cekikikan perlahan tangannya menggapai kepala Qiana untuk mengusapnya
"Jangan dekat dekat" Qiana menghindar
Jungkook masih dengan senyuman kelincinya semakin dekat dengan Qiana "aku suamimu"
Akhirnya pria itu berhasil mengelus rambut panjang Qiana. Sementara Qiana terdiam wajahnya yang semula menunduk perlahan ia angkat menatap kikuk Jungkook
Pria itu berhenti ketika sudah mendapatkan keinginannya segera turun dari tempat tidur memakai kaos yang ia letakan di nakas samping tempat tidur "tunggu sebentar, aku buatkan bubur" ucapnya berlalu keluar kamar dengan rambut panjangnya yang berantakan. Tapi entah kenapa terlihat sexi di mata Qiana apalagi dengan poni.
Setelah memastikan Jungkook menutup pintu dari luar Qiana meletakan tangan dimana jantungnya berdebar kencang, beristigfar dalam hati atas semua hal yang baru saja terjadi dan untuk menenangkan debaran jantung. Kenapa bisa terjadi seperti ini? Tanyanya dalam hati. Jika seperti ini ia tidak bisa mengendalikan perasaannya yang semakin goyah.
Karena masih pusing dan sedikit demam Qiana hanya mampu membersihkan tempat tidur setelah itu ia memutuskan untuk menonton drama dari televisi di kamar.
Dua puluh menit kemudian seperti perkataanya Jungkook datang dengan Napan yang berisikan bubur buatannya serta segelas susu dan potongan buah. Lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Thing [Jjk FF]
Fanfiction📌Cerita ditulis Febuari 2023 dan masih dalam proses penyelesaian Pernikahan yang tidak pernah diharapkan oleh Qiana Nabila dan Jeon Jungkook seorang idol terkenal member dari BTS. Jungkook menyelesaikan makannya. Menyatukan kedua tangan diatas meja...