33. Talk

912 74 19
                                    

Jungkook dan Qiana sedang menikmati waktu sore sambil menonton film horor. Sesekali Qiana akan menjerit dan bersembunyi di dada bidang Jungkook dan Jungkook menikmati itu. Selalu mencari kesempatan.

Saat film selesai Qiana kembali menjauhkan dirinya dari Jungkook sedikit menjauh, jujur saja ia malu karena bersikap seperti tadi walau jungkook suaminya.

"Kenapa tersenyum?" Tanya Qiana heran melihat Jungkook yang seperti menahan tawa karena merasa gemas melihat tingkah sang istri

Jungkook menggeleng. Qiana sudah hafal Jungkook sedang menahan diri untuk tidak menertawakannya.

"Aku hanya takut tadi, jadi jangan berpikir macam macam" Qiana membela diri

"Aku tau, kau beruntung memiliki suami yang tidak penakut seperti aku"

"Alhamdulillah" ucap Qiana agar Jungkook puas "tapi, seandainya kau tau hantu hantu Indonesia lebih menakutkan"

"Benarkah?"

Qiana mengangguk "apakah di Korea hantu jarang terlihat?"

Jungkook berpikir "tidak tau, tapi aku pernah melihatnya dulu sewaktu di dorm lama"

Qiana sedikit mendekat, suasana kembali menakutkan untuknya. Jungkook merapatkan Qiana ke tubuhnya untuk bersandar di lengannya.

"Sebelum kau datang aku sempat mencoba untuk mengecek apakah rumah ini ada hantu atau tidak" cerita Jungkook

Qiana menengok keatas untuk melihat wajah Jungkook "bagaimana caranya?"

"Aku membeli beberapa alat yang digunakan untuk mendeteksi hantu. Namun setelahku coba alat alat itu tidak bereaksi sama sekali"

Qiana tertawa "ternyata kau serandom itu"

Jungkook ikut tertawa sambil mencium puncak kepala Qiana, rambut istrinya itu selalu harum membuat ia betah untuk melakukannya.

"Tapi jika hantunya muncul bagaimana?" Tanya Qiana lagi

"Aku akan mengajaknya berbicara dan mungkin kami bisa berteman"

"Ada ada saja"

Jungkook merubah posisi kini ia bebaring dengan paha Qiana dijadikan bantal. Tangan Qiana bergerak mengelus lembut rambut Jungkook yang mulai memanjang, dengan poni lucu hasil potongannya.

Jungkook mengambil tangan lain Qiana untuk ia genggam. Jika Qiana selalu ada untuknya seperti ini Jungkook rasa ia tidak membutuhkan apapun lagi di hidupnya.
Pria itu memejamkan mata menikmati sapuan jari Qiana yang membuat candu.

"Rambutmu semakin panjang" ucap Qiana lembut

"Dan army semakin menyukainya" ucap Qiana lagi ia selalu melihat perkembangan informasi mengenai Jungkook yang beredar di sosial media. Dan sering kali ia membaca banyak komentar mengenai army yang menyukai Jungkook dengan rambut gondrong seperti ini menurut mereka kesexian Jungkook semakin terlihat mempesona.

"Tidak ingin memotongnya?" Tanya Qiana penasaran

Jungkook menggeleng ia kembali membuka mata "apakah kau tidak menyukainya?"

Qiana tersenyum lembut "aku suka rambutmu seperti ini" akunya "dan dengan model apapun  aku tetap menyukainya" sambut sang istri

Jari Qiana memeriksa telinga Jungkook yang memiliki banyak tindikan

"Kenapa banyak sekali?" Tanyanya sedikit takjub

"Karena ingin"

"Apakah tidak sakit saat membuatnya?"

Jungkook terkekeh pelan "tentu saja sakit"

"Kau memang Jeon Jungkook sungguhan"

Istrinya ini ada ada saja.

"Qiana" panggil Jungkook pelan sambil menatap sang istri

Qiana berdehem ia sedang fokus memeriksa poni suaminya yang menggemaskan

"Jangan marah"

"Untuk?"

Jungkook dengan cepat mengecup pipi Qiana. Hanya berjalan tidak lebih dari satu detik. Qiana terdiam karna terkejut sekaligus malu. Pipinya mulai memerah

"Jadikan itu sebagai latihan" ucap Jungkook lembut seraya tersenyum kelinci

"Saranghae" ucap Jungkook

Ingin rasanya Qiana menghilang saat ini juga namun karena posisi mereka Qiana hanya menutup wajahnya tanpa berkata. Ia benar benar malu.

Jungkook hanya tersenyum.
Tiba tiba Jungkook teringat hal yang ingin sekali ia lakukan untuk dirinya dan Qiana "Sebaiknya kita pindahkan sekarang barangmu ke kamar utama"

"Kenapa?" Qiana spontan menurunkan tangannya

"Bukankah kita sudah sepakat untuk tidur dikamar yang sama"

Jungkook benar mereka telah membicarakan hal tersebut namun Qiana kira hanya untuk tidur bukan tinggal di satu kamar. Qiana mengerti "baiklah" mereka sekarang pasangan suami istri sungguhan. Qiana harus siap dengan kehidupan barunya.

Kegiatan memindahkan barang Qiana ke kamar Jungkook selesai pukul tujuh malam. Ia cukup sedih karena tidak akan tidur dikamar itu lagi, Kamar yang menjadi saksi ia menangis dan berkeluh kesah walau hanya beberapa bulan serta merasa gugup diwaktu yang bersamaan ia dan Jungkook kan berbagi ruangan dan tidak ada privasi lagi antara keduanya.












TBC...










Selamat membaca. Untuk readers yang belum pernah baca cerita lain dari aku yuk kunjungi profilku ada SEAMIN yang sudah selesai dan BE MY PART yang on going. Siapa tau suka. Ok guys jangan lupa jaga kesehatan dan semoga sehat selalu ✨

N.A💜





Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang