15. Perhatian

1K 70 40
                                    

Jungkook terbangun di tengah malam lampu nakas yang hanya dinyalakan oleh Qiana semalam dapat memperlihatkan dengan jelas sosok yang tidur dengan tangan berlipat di atas kasur masih lengkap dengan jilbab pelindungnya. Hati Jungkook merasa bersalah karena telah menyusahkan Qiana sampai gadis itu tertidur disamping untuk menjaga. Tangan Jungkook terangkat untuk mengelus lembut kepala sang istri berniat memberikan kenyamanan seperti yang Qiana lakukan.

Mata gadis itu masih terlelap ia tertidur pulas, bulu mata lentik, hidung yang sempurna serta bibir yang indah lagi dan lagi Jungkook terpesona akan kecantikan Qiana. Istrinya yang tertidur terlihat sangat anggun dimatanya. Perlahan jari pria itu turun mengelus pelan alis natural Qiana yang terbentuk sempurna tanpa cukuran seperti wanita zaman sekarang.

Turun menuju bulu mata lentik sang istri merabanya dengan halus untuk merasakan helai lentik tersebut tanpa menganggu Qiana yang tertidur. Jungkook tersenyum bahagia tanpa menutupi lekungan itu, tidak berhenti di situ Jungkook meraba hidung serta mengelus lembut pipi sang istri. Ini adalah kesempatan berharga bagi Jungkook untuk menikmati wajah cantik sang istri. Baru saja pria itu ingin mengelus bibir Qiana kewarasannya segera datang. Ia tidak bisa melakukan yang satu itu ia takut akan melewati batas dan berakhir dengan pertengkaran lagi.

Ingin rasanya Jungkook mengangkat Qiana untuk dipindahkan ke sampingnya tapi ia tidak cukup berani. Akhirnya yang hanya bisa Jungkook lakukan adalah kembali mengelus kepala sang istri hingga ia ikut terlelap kembali.





🌻




Qiana terbangun ketika mendengar alarm azan subuh, ia mengecek suhu Jungkook namun masih sama belum turun seperti yang terakhir kali. Gadis itu kembali mengganti kompresan. Lalu menuju kamar untuk bersiap melakukan sholat subuh. Setelah sholat Qiana segera menuju dapur untuk membuatkan Jungkook bubur ayam.

Tak terasa hari semakin terang, bubur siap jadi pada pukul tujuh pagi. Qiana kembali memasuki kamar Jungkook mengecek kembali suhu tubuh pria itu, Alhamdulillah demamnya sedikit menurun. Aktivitas Qiana ternyata membangunkan Jungkook.

"Masih pusing?" Tanya Qiana pelan begitu tatapan keduanya bertemu

Jungkook menggeleng

"Alhamdulillah"

Jungkook melihat napan yang terletak di nakas, Qiana langsung mengerti "ingin makan sekarang?"

Jungkook mengangguk. Qiana menyingkirkan handuk kecil lalu membantu Jungkook untuk duduk bersandar dengan bantal yang Qiana tumpuk. Kemudian menyiapkan meja kecil untuk makan di atas kasur

"Bisakah kau menyuapiku?" Tanyanya setelah meneguk setengah gelas air

Tanpa menolak Qiana langsung bergerak menyiapkan sesendok bubur dengan toping lebih dulu "ini namanya bubur ayam. Aku harap kau menyukainya, tapi apabila kau tidak suka akan aku buatkan yang lain"

Qiana mulai menyuapi, Jungkook menerima, pertama tama mulai menyesapi dengan teliti makanan yang baru baginya "bagaimana?" Tanya Qiana khawatir

"Aku suka" senyum Jungkook menular ke Qiana

"Syukurlah" gadis itu kembali menyuapi Jungkook dan diterima dengan lahap oleh pria itu. Seperti biasa mata Jungkook tidak bisa teralihkan dari Qiana

"Jangan melihatku!" Ucap Qiana tenang sambil mengaduk bubur

"We?" Goda Jungkook

Qiana mengangkat bahu tidak tau

"Apakah kau malau?" Goda Jungkook lagi

Pipi Qiana merona

Jungkook tertawa, tangannya spontan mengelus kepala Qiana

Qiana terdiam, kembali tercegang dengan perlakuan lembut Jungkook

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang