Kejadian dimalam hari saat Jungkook mabuk sama sekali tidak mempengaruhi Qiana namun hal tersebut membuat Jungkook merasa kikuk ia takut Qiana berpikiran yang tidak tidak padanya.
Masa liburan sudah habis Qiana kembali berangkat ke kampus untuk kuliah. Jika dulu ia hanya perlu berjalan kaki menuju kampus berbeda dengan sekarang ia harus berangkat lebih awal dan menggunakan bus. Untung saja ia menerima gaji dari Jungkook sehingga segala pengeluaran tambahan masih bisa ia atasi tanpa merepotkan kakaknya di Indonesia.
Jam sudah menunjukan pukul lima sore, saat ini Qiana sedang bersama Shin Ah mengerjakan tugas bersama di sebuah kafe belajar dekat kampus. Keduanya menghabiskan waktu bersama hingga lupa waktu yang sudah menunjukan pukul delapan malam. Kebetulan Qiana dalam masa libur untuk sholat sehingga terhanyut dengan waktu.
Setelah melihat jam pada ponselnya Qiana tergesah gesah"Shin ah-ah aku harus pulang" ucap Qiana sambil buru buru memasukan laptop dan buku bukunya kedalam tas
Shin ah yang mengerti situasi sang sahabat hanya mengangguk patuh namun tetap saja ikut khawatir "yak! mengapa kita bisa sampai lupa waktu" ia sudah tau bahwa Qiana harus pulang ke rumah sebelum pukul sembilan malam.
Ketika semua barangnya sudah masuk kedalam tas Qiana pamit pada Shin ah "bye! see you tomorrow"
"Becareful" ucap Shin ah melihat Qiana berlari terburu buru.
Jarak kampus dan apartemen Jungkook membutuhkan waktu tempuh dua puluh menit menggunakan bus dari halte ia harus berjalan sekitar lima menit untuk sampai ke unit Jungkook.
Dengan nafas terengah-engah Qiana sampai di depan pintu unit Jungkook menekan beberapa digit password pintu agar terbuka. Ia melepas sepatu dengan lelah bahkan keringatnya sangat banyak padahal udara di luar sangat dingin tiba tiba seekor anjing hitam berhasil membuatnya terkejut dan menjerit cukup keras. Sungguh ia sangat takut pada hewan itu. Ditambah lagi anjing itu tidak berhenti menggonggong sambil menatapnya.
Jungkook yang mendengar hal tersebut dari kamar dengan cepat menghampiri Bam sang anjing. Pasti Qiana dan Bam sama sama terkejut.
"We Bam-ah?" Jungkook berjongkok sambil mengelus Bam untuk menenangkan
Bam sedikit lebih tenang gonggongannya mereda.
Sementara Qiana disana masih terduduk kaku ia terlalu takut untuk bergerak. Setahunya jika bergerak dalam situasi begini akan menyebabkan anjing menyerang dan menggigit.
"Kwencana Qiana berdirilah. Bam tidak akan mengganggumu" ucap Jungkook menenangkan ia kasihan melihat Qiana yang ketakutan seperti itu.
Qiana dengan cepat masuk ke dalam kamar dan menggunci pintu. Ia merebahkan dirinya karena kelelahan dan terkejut. Setelah tenang gadis itu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dengan air hangat. Ingin rasanya Qiana langsung merebahkan diri dan tidur namun ia memikirkan kewajibannya sebagai seorang pembantu berkedok istri.
Qiana membuka pintu dengan pelan ia melihat Jungkook dan bam yang sedang menonton televisi
Lagi lagi Bam menggonggong begitu melihat Qiana
"Jungkook-shii bisakah kau tetap memegangnya?" Tanya Qiana pelan sebelum melangkah keluar dari pintu
Jungkook menahan agar tidak tersenyum ekspresi Qiana benar benar lucu saat ketakutan begini. Sementara Bam semakin menggonggong keras "diam lah Bam. Dia akan tinggal bersama kita" jelas Jungkook. Ingin heran, bagaimana bisa seekor anjing mengerti dengan ucapan Jungkook. Tapi dengan patuh anjing itu lebih tenang
"Lebih dekat kesini dan berkenalan dengan Bam" perintah Jungkook
"No"
Jungkook memberikan tatapan meyakinkan. Qiana baru melihat ekspresi itu.
Qiana memberanikan diri menghampiri Bam "hai..... aku Qiana" ucap Qiana polos dengan ketakutan akan digigit bam
Jungkook tidak tahan ingin tersenyum akhirnya senyum itu terbit "eluslah kepala Bam" perintah Jungkook lagi
Qiana menggeleng
"Kwencana, ia tidak menggigit"
"Ani, dia memang tidak menggigit mu tapi bisa saja menggigit aku"
"Eluslah sekali dengan begitu ia merasa sudah mengenalmu" ucap Jungkook lagi
Qiana masih menggeleng. Ia takut
Namun tatapan meyakinkan Jungkook memberanikannya lagi. Perlahan ia lebih mendekat ke Bam yang menjulurkan lidah jangan sampai tangannya terkena air liur bam ia hanya harus mengelus bulu anjing itu kemudian selesai.
Hanya Empat detik Qiana berani mengelus Bam. Setelahnya gadis itu kembali menjauh menuju dapur untuk membasuh tangannya sesuai ajaran Islam.
Jungkook tertawa. Qiana merasa sedikit aneh mendengar tawa pria itu saat mereka bersama.
Disela aktifitas memasaknya Qiana memberanikan diri untuk bertanya "Jungkook-shii maaf aku lancang, apakah Bam akan tinggal disini?"
"Ya, Bam memang tinggal disini, Namun ia lebih sering di academi untuk dilatih. dua hari lagi Bam akan kembali ke academi"
"We?"
Jungkook menoleh sejenak "Hanya bertanya" bohong Qiana
Lima belas menit kemudian makanan sudah tersedia di atas meja kali ini Qiana membuat sup kerang ia berharap Jungkook menyukainya.
Sebenarnya Qiana sudah makan di kafe bersama Shin ah namun sup kerang yang ia buat sekarang benar benar menggoda disaat suhu sedang mines dua derajat saat ini."Makanan sudah siap" ujar Qiana
Jungkook beranjak dari sofa kemudian duduk di kursi tempat biasa ia makan tak lupa selalu diikuti oleh Bam. Melihat bam ikut di meja makan Qiana kembali membeku.
Jungkook tersenyum kecil melihatnya. Ia mengerti pasti Qiana sedang ketakutan "Bam house!" Ucap Jungkook tegas pada Bam sambil menunjuk rumah kecil bam disudut ruangan
Bam tidak merespon
"Bam house!!" Kali ini Jungkook lebih tegas
Bam akhirnya mengikuti perkataan Jungkook berjalan masuk kedalam rumahnya dan berbaring
"Lihatlah, Bam sangat menurut" ucap Jungkook bangga
Qiana hanya tersenyum kikuk
TBC...
Selamat membaca ☺️
N.A 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Thing [Jjk FF]
Fanfiction📌Cerita ditulis Febuari 2023 dan masih dalam proses penyelesaian Pernikahan yang tidak pernah diharapkan oleh Qiana Nabila dan Jeon Jungkook seorang idol terkenal member dari BTS. Jungkook menyelesaikan makannya. Menyatukan kedua tangan diatas meja...