13. Khawatir

1.1K 81 23
                                    

Pukul setengah sepuluh Qiana sampai di rumah. Melihat Sepatu Jungkook di beranda gadis itu mengambil kesimpulan bahwa Jungkook sudah pulang. Tumben, biasanya pria itu akan pulang pukul sebelas atau dua belas malam jika ada jadwal boxing.

Setelan musik yang menggema dengan ruangan yang gelap sengaja lampu dimatikan langsung menyambut Qiana. Gadis itu paham hal seperti ini sering Jungkook lakukan dikala senggang. Dan baru baru ini baru Jungkook perlihatkan ketika melakukan live untuk army.  Pemandangan beberapa botol alkohol yang berserakan sudah biasa Qiana lihat, Qiana sempat menolehkan kepala sambil membuka pintu, namun ia merasa tidak biasa melihat Jungkook hanya terduduk diam. Ditambah lagu yang Jungkook putar adalah lagu balad yang memiliki arti mendalam. Ada apa dengan pria itu? Seperti orang patah hati, Aneh sekali. Apakah ia baru saja putus dengan kekasihnya?

Lagi dan lagi Qiana mencoba menghiraukan ia berpikir mungkin Jungkook sedang melakukan live bersama penggemarnya seperti Minggu lalu. Namun suara lemparan keras di dinding yang ditimbulkan kaleng beer mengejutkan Qiana, Untuk saja tidak mengenai televisi. Dengan cepat Qiana mendekat berhati hati ia takut akan masuk kedalam frame jika memang benar idol itu sedang melakukan live. Namun yang ia duga sama sekali salah Jungkook duduk di karpet dengan kepala menyender dan menengadah keatas, pandangannya kosong. Qiana semakin heran

"Ada apa Jungkook-shii" tanya Qiana khawatir. Kali ini ia membuang egonya yang sedang dalam mode marah dengan Jungkook. Bagaimanapun Jungkook saat ini suaminya

Jungkook tersenyum meremehkan tanpa menjawab. Jika bukan karena lemparan tadi mungkin Qiana tidak akan Sudi untuk menghampirinya

"Apakah kau sakit?" Qiana mendekat ikut duduk bertumpu dengan lutut. Tidak bisa ia sembunyikan raut khawatirnya

Jungkook menggeleng. Masih enggan menatap Qiana, ia masih merasa kecewa dengan gadis itu saat melihatnya di luar tadi.

udara sedang dingin namun pria di depannya ini berkeringat cukup banyak, Qiana semakin khawatir tangannya spontan berpindah untuk mengukur suhu di dahi Jungkook. Pria itu ternyata demam tinggi dan masih sempat sempatnya untuk minum alkohol. Qiana tidak habis pikir

"Kau deman. Kenapa minum seperti ini?!" Omel Qiana nadanya terdengar kesal, Qiana mengambil tangan Jungkook untuk di tenggerkan di bahunya bermaksud menuntun Jungkook ke kamar pria itu. Masa bodoh jika Jungkook akan mengamuk nanti karena ia masuk ke kamar pria itu. hal yang harus ia lakukan sekarang adalah memindahkan Jungkook ke kasur agar pria ini bisa tertidur dengan nyaman.

Dengan susah payah Qiana memapah Jungkook syukurlah kesadaran pria itu masih jelas namun entah kenapa ia sangat lemah untuk berjalan sendiri, begitu memasuki kamar yang bernuansa abu abu itu seketika wangi maskulin khas Jungkook tercium dengan jelas di Indra Qiana, di tengah ruangan terdapat kasur king size dengan beberapa funitur mewah seperti lampu dan nakas bahkan ada sofa dan televisi yang sama besarnya seperti di ruang tengah.

Baru saja diletakan di kasur Jungkook tiba tiba muntah membuat baju Qiana basah begitu pula dengan baju pria itu. Syukurlah muntahannya hanya berupa cairan, ia ini terlalu banyak minum

"Mian" ucapnya pelan kembali terbaring lemah.
Qiana mengambil beberapa lembar tisue di nakas segera menyeka keringat di wajah Jungkook beserta mulutnya yang meninggalkan sisa dari muntahannya

"Tunggu sebentar aku akan Menganti baju dulu" tangan Qiana tiba tiba ditahan Jungkook

"Jangan lama lama" ucapnya lemah matanya bahkan menjadi sayu

"Aku janji hanya sebentar" akhirnya Jungkook melepaskan genggamannya

Qiana menepati janjinya datang dengan baju piama panjang dan jilbab yang berbeda, ia juga sudah menyiapkan handuk kecil dan baskom untuk mengompres Jungkook. Namun menyium bau yang tidak enak dari muntahan menyadarkan Qiana bahwa ia harus mengganti baju Jungkook. Biarlah kali ini ia kelewatan. Tapi ini semua ia lakukan demi kebaikan Jungkook.

"Jungkook-shii, dimana letak bajumu?" Tanyanya lembut

Jungkook hanya menunjuk kearah walk in closet. Qiana berjalan menuju arah yang Jungkook tunjuk, begitu memasuki ruangan tersebut Qiana cukup dibuat takjub. Jungkook memang super star tak heran memiliki walk in closet sebesar ini.  Ia membuka satu persatu lemari untuk mencari kaos yang biasa Jungkook gunakan jika dirumah. Karena begitu banyak pintu lemari cukup lama untuk menemukannya.

Qiana kembali dengan kaos hitam "apakah kau bisa memakainya sendiri?" Tanyanya pelan pada Jungkook

Jungkook menggeleng "kepalaku pusing"

"Makanya kalau sakit jangan minum-minum seperti itu" omel Qiana

Jungkook tersenyum dengan lemah

Qiana bingung apakah ia harus membantu Jungkook Menganti baju atau tidak.

"Apakah tidak mengapa jika aku membantu?" Izin Qiana tidak yakin

"Silahkan. Lagi pula kau istriku"

Untuk saat ini Qiana membenarkan ucapan Jungkook mereka suami istri jadi tidak mengapa jika hanya membantu Jungkook berganti pakaian

Qiana duduk di pinggir kasur kemudian berujar bismillah yang dapat Jungkook dengar perlahan ia menaikan kaos putih Jungkook hingga memperlihatkan setengah badan telanjang Jungkook. Pipi Qiana memerah malu ia tidak mungkin berbohong Jungkook memiliki abs di perutnya dengan lengan yang berotot sempurna jangan lupakan tato, kini Qiana melihat keseluruhan tato yang sering kali tertutupi lengan kaos.

Secara spontan Qiana menahan nafas ia terlalu gugup dengan keadaan sekarang

"Bernafas Qiana" ucap Jungkook menyadari sang istri yang gugup

Qiana menghembuskan nafas dengan pelan, syukurlah proses ganti baju Jungkook sudah selesai. Gadis itu kembali membaringkan Jungkook dengan nyaman.

"Agar demammu cepat turun aku akan mengompresnya" ucap Qiana memberitahu

Jungkook mengangguk pelan

Gadis dengan hijab itu melakukan sesuai yang ia katakan. Meletakan handuk kecil di dahi Jungkook. Pandangan pria itu tidak pernah teralihkan untuk menatap sang istri ia bersyukur disaat seperti ini Qiana perduli padanya.

"Aku minta maaf untuk hal yang telah aku lakukan terakhir kali"

























TBC....



















Hayolohhhhhhh jangan baper ya wkwkkw.
Ayok teman2 mana suaranya untuk part selanjutnya 🖐️😉









N.A💜

Unexpected Thing  [Jjk FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang