Can't Get Her Face Out of My Mind

1.2K 42 0
                                    

Dosen yang mengajar di kelas menutup laptopnya, pertanda jam kuliah telah berakhir, Azzrafiq melihat langit yang tertutupi awan kelabu dari jendela kelas, mengisyaratkan akan hujan sore ini, dia segera memasukkan buku tulis ke dalam tas ranselnya.

Sesekali Azzrafiq mengecek ponselnya, menunggu pesan dari Bianca yang tak kunjung datang, dia berdecak kesal lalu memasukkan lagi ponselnya ke dalam tas, dan beranjak dari tempat duduknya.

Lagi-lagi Nisrina teman satu jurusannya dari kelas C sudah menunggunya di depan kelas, melihat Nisrina yang seperti itu membuat mood Azzrafiq semakin buruk. Dia sedang tak ingin menyapa siapa pun yang berlagak so kenal padanya.

Azzrafiq keluar kelas dengan wajah yang kecut, Nisrina siap menyambutnya dengan senyuman manisnya, tapi kali ini Azzrafiq sama sekali tak menanggapinya, dia melewatinya begitu saja.

Ketika dipanggil pun, dia tak menyahut. Teman-teman wanita sekelasnya seolah merasa puas dengan sikap Azzrafiq yang mengabaikan Nisrina.

Azzrafiq berjalan sendirian menuju kost-nya, dari banyaknya Mahasiswa yang berjalan untuk pulang, tak ada satu pun yang dia kenali, lalu dari belakang seseorang yang tak asing lagi suaranya, memanggil namanya. Dia berhenti dan menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya.

"Sendirian aja lo." Sapa Yudhistira.

"Terus harus satu angkatan gitu?" Tanya Azzrafiq malas, lalu melanjutkan lagi langkahnya.

"Kenapa lo? Bad mood banget kelihatannya." Tanya Yudhistira yang berjalan di sisinya.

"Gue lagi risi sama orang-orang yang so kenal sama gue."

"Digangguin lagi lo sama kuntilanak?"

Azzrafiq terkekeh. "Serem! Gue diikutin terus."

Yudhistira menepuk-nepuk pundak Azzraffiq. "Kayaknya lo harus di ruqiyah, supaya gak digangguin terus."

"Asal lo yang ruqiyahin gue."

"Gue aja baru diintilin wewe gombel." Celetuk Yudhistira.

"Cewek jaman sekarang agresif amat ya, sampe bener-bener bikin merinding." Seru Azzrafiq.

"Lebih parah dari jaman SMA."

Di tengah jalan, Azzrafiq bertemu lagi dengan Magika, wanita itu sedang duduk di scooter vesva bersama temannya. Namun Magika tak melihat dan tak sadar ada seseorang yang sedang memperhatikannya dengan sejuta kekaguman.

Jantung Azzrafiq berdegup dengan kencang ketika melihat tambatan hatinya yang baru. Dia tersenyum dan mulai penasaran siapa nama wanita yang berhasil mengambil hatinya itu? Tapi dia belum berani menyapanya, belum waktunya. Tak lama Magika pun pergi melesat bersama scooter vesva nya.

Azzrafiq terus memperhatikan wanita itu hingga tak terlihat lagi di matanya. Mengingat Bianca yang kini mencampakkannya, semenjak menginjak kuliah dan berbeda kampus, Bianca tak memperhatikannya lagi, Bianca selalu berdalih karena sibuk kuliah dan banyak tugas, sehingga selalu tak sempat untuk mengabari Azzrafiq.

Tak dapat dipungkiri hatinya mulai beralih pada wanita lain, mungkin memang sudah seharusnya hubungannya dengan Bianca diakhiri, dan mulai membuka lembaran baru.

"Lo percaya cinta pandangan pertama gak?" Tanya Azzrafiq tiba-tiba.

Yudhistira menatap heran Azzrafiq. "Kenapa lo? Tumben amat bahas gituan."

Ketika melihat wajah Azzrafiq berseri-seri, Yudhistira sadar wajah sahabatnya itu tak semurung tadi, kini ada senyuman di sudut bibirnya.

"Serius nanya gue." Sahut Azzrafiq.

My Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang