Kau Hancurkan Hatiku Tuk Melihatmu

413 13 2
                                    


Hujan akhirnya reda, semua Mahasiswa yang sedari tadi menunggu hujan berhenti akhirnya membubarkan diri dengan keluar dari Gedung, pemandangan yang sangat menyayat hati Azzrafiq akhirnya lenyap, Magika dan Randy telah pergi dari penglihatannya. Azzrafiq pulang ke kost-an dengan wajah yang kecut.

Orang-orang yang mengenalnya, tak sampai hati untuk menyapanya karena aura negatif dari Azzrafiq begitu terasa. Seakan memunculkan tulisan di raut wajahnya. "Jangan ganggu gue."

Azzrafiq masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya sore ini. Sampai di kost-an Azzrafiq langsung masuk kamar dan tak menyapa Yudhistira yang sedari tadi menunggunya.

Yudhistira tahu pasti Azzrafiq sedang ada masalah, terlihat dari wajahnya yang masam, dia menghampiri Azzrafiq untuk menanyakan keadaannya.

Yudhistira mengetuk pintu kamar Azzrafiq, dan masuk ketika ada respons dari pemilik kamar. Sebenarnya tak enak hati ketika Yudhistira melangkah masuk ke kamar Azzrafiq, tapi karena ada suatu kebutuhan dia nekat masuk.

Terlihat Azzrafiq sedang membereskan bajunya ke dalam tas ransel.

"Fiq gue pinjem kemeja item ada gak?" Tanya Yudhistira.

"Ada itu di dalem papper bag, ambil aja gue kasih buat lo." Jawab Azzrafiq datar.

"Serius lo? Thank you deh kalo gitu." Ujar Yudhistira seraya mengambil papper bag yang tersimpan di atas tempat tidur. "Lo mau kemana udah packing gitu? Gak mungkin balik ke Tangerang kan hari senin gini?"

"Gue mau nginep di kosan Bianca."

Yudhistira tersenyum miring."Mau minta jatah lo?"

"Berisik lo."

"Ok, salam buat Bianca, bilangin ke dia peletnya ampuh banget." Ejek Yudhistira seraya melangkah keluar kamar Azzrafiq.

Azzrafiq tak menghiraukan ucapan Yudhistira, dia melanjutkan packing nya, lalu menelepon Bianca.

"Hallo By.." Jawab Bianca.

"Aku ke kosan kamu ya sekarang, minta alamatnya."

"Hah seriusan kamu mau kesini yeeee, aku tunggu ya babe, nanti aku kirim alamatnya."

"Ok, mau dibawain apa?"

"Gak usah bawa apa-apa, aku bakalan siapin makanan buat kamu."

"Yaudah bye sampai ketemu nanti."

"Bye babe.."

Sementara Yudhistira yang sudah berada dikamarnya, dia langsung membuka papper bag yang Azzrafiq berikan.

Tercium wangi parfum bayi ketika Yudhistira mengeluarkan kemejanya.

"Wangi bayi gini, kayaknya gue pernah nyium aroma ini, tapi dimana ya?" Gumam Yudhistira.

Yudhistira melihat ada secarik kertas di saku kemejanya, dia mengambilnya sepertinya itu sebuah surat karena ditalikan dengan pita berwarna biru muda dan ada coklat kecil beserta botol kecil yang berisi cairan. Yudhistira mengendus aroma dari botol kecil itu.

"Oh dari sini wanginya, tuh anak kayaknya dapet kemeja ini dari seseorang deh, maen kasiin aja lagi ke gue." Celetuk Yudhistira.

Yudhistira memasukkan lagi ke dalam saku kemeja apa yang dia keluarkan tadi tak ingin tahu apa isi surat itu, Yudhistira kembali ke kamar Azzrafiq. Tanpa mengetuk pintu, Yudhistira nyelonong masuk begitu saja.

"Ada apaan lagi?" Tanya Azzrafiq.

"Lo yakin mau kasiin kemeja itu buat gue?" Yudhistira balik bertanya.

My Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang