Semua yang Terhenti Tanpa Kuakhiri

371 19 0
                                    


Malam ini acara ngopi bareng Hukum Ekonomi akan di laksanakan, Magika tengah bersiap-siap, namun dia merasa aneh, sejak pagi Randy masih belum mengabarinya, pesan darinya tak ada balasan, bahkan dia sudah menelpon berkali-kali namun tetap tak ada jawaban, dia tahu Randy panitia dari acara itu, tapi apakah sampai sesibuk itu? Sampai tak mengabarinya sama sekali.

Magika melihat bayangannya di cermin, malam ini dia tampil sangat out, terlihat sangat elegant namun masih tampak natural, sudah berkali-kali, dia berganti warna lipstik agar lebih pas untuk datang ke acara kampus.

"Apa gak berlebihan ya? Udah kayak mau dugem aja terlalu terang gini" Gumam Magika lalu menghapus lagi lipstik yang telah diaplikasikannya.

Magika mengecek ponselnya dan melihat waktu telah menunjukkan pukul 17.00, dan pesan yang dia tunggu masih belum kunjung datang, hatinya mulai resah dan merasa sedikit kesal.

"Kak Randy kemana sih? Aneh banget gak biasanya dia ngilang, ternyata gini ya rasanya nunggu kabar dari orang tuh."

Magika segera turun dari kamarnya yang terletak di lantai atas, untuk berpamitan pada Tante Karina dan Om Mustafa, dia segera melesat pergi dengan scooter vesvanya dengan kecepatan yang cukup tinggi, karena dia ingin cepat-cepat sampai kampus, untuk mengetahui keadaan Randy.

Sampainya di Fakultas acara masih belum siap, dan terlihat para panitia masih sangat bersantai, di sana juga sudah banyak teman-teman angkatan Magika berkumpul, Vanilla melambaikan tangan ke arahnya, dia segera menghampiri wanita yang berdandan nyentrik itu.

"Ya ampun Nill, kamu gak salah pake baju outer bulu-bulu gini?" Tanya Magika heran.

"Jangankan kamu, aku yang dari tadi sama dia aja udah gelisah gak karuan, hampir semua orang yang hadir di sini perhatiin dia." Kata Zea curcol.

Vanilla berdecak."Emangnya kenapa sih? Kan unik, btw ini tuh outernya sama kayak yang si G-Dragon pake."

Magika menghela nafasnya. "Tapi kan dia mah buat manggung kali Nill."

"Ya udah sih, yang penting aku nyaman pakenya." Ucap Vanilla datar.

Zea dan Magika saling bertatapan, temannya satu ini memang tak ada duanya, k-popers yang sangat nyentrik, meski begitu keduanya tetap menyayangi Vanilla dan menerima apa adanya, walaupun terkadang sampai tak habis pikir dengan apa yang dipakai Vanilla.

Magika melirikkan matanya ke kiri dan ke kanan, dia mencari keberadaan Randy, yang dari tadi dia lihat hanya teman-teman Randy saja, dia tampak sangat gelisah dan berulang kali mengecek ponselnya.

"Kenapa sih Gee gelisah banget?" Tanya Zea yang memperhatikan Magika tidak seperti biasanya.

"Palingan gelisah nyariin kak Randy." Celetuk Vanilla.

Zea mengerutkang keningnya dan menoleh pada Magika."Lah bukannya kamu sama Azzrafiq jadian ya?"

"Lebih jelas sama Kak Randy sih, ya kan Gee?" Tanya Vanilla meminta kepastian.

"Azzrafiq deh, kemaren aku lihat mereka pegangan tangan keluar gedung perkuliahan." Ucap Zea kukuh.

"Apaan orang aku lihat kak Randy nyium Magika kok." Gerutu Vanilla.

Zea terkekeh."Ternyata kamu cewek multitalenta ya Gee, punya cowok dua hihihi."

Magika berdecak, pikirannya mulai kalut memikirkan Randy yang keberadaannya bak ditelan bumi, ditambah mendengar argumen kedua temannya, membuatnya semakin bad mood.

"Apaan sih kalian berdua malah ribut gak jelas." Ujar Magika seraya meninggalkan kedua temannya.

"Mau kemana Gee?" Tanya Zea.

My Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang