Azzrafiq yang sudah memiliki keputusan, akhirnya memberanikan diri untuk mengakhiri hubungannya dengan Bianca, apapun yang terjadi dia akan melawan rasa takutnya, tak bisa dia terus dihantui oleh trauma itu. Lagi pula mungkin sekarang pemikiran Bianca lebih dewasa dari sebelumnya, dan dapat menerima keadaannya dengan lapang dada.
"Hallo By?" Jawab Bianca dari jauh sana.
"Bi, ada yang mau aku omongin." Kata Azzrafiq.
"Udah gak marah sama aku? Setelah tiga minggu gak kasih kabar."
"Aku emang udah gak marah dari kemaren-kemaren, tapi aku udah mikirin hal ini selama aku gak kabarin kamu."
Terdengar suara nafas Bianca yang berat seperti sedang menahan sesuatu."Hmm iya kamu mikirin apa emangnya?"
Azzrafiq tampak bingung mendengar suara nafas Bianca yang tersengal-engal, apa yang sedang dilakukannya."Kamu lagi apa sih sampe terengah-engah gitu?"
"Ah aw, iya ini a-aku lagi stretching."
Azzrafiq termenung, sejak kapan Bianca menyukai olah raga? Kabar yang bagus untuknya, mungkin saat ini pola hidup Bianca lebih sehat, dan mungkin akan mempengaruhi cara berpikirnya juga sehingga tak akan bersikap impulsif seperti dulu ketika Azzrafiq meminta putus darinya.
"Ok langsung aja, setelah aku pikir-pikir selama tiga minggu ini, aku mau kita putus aja Bi." Ucap Azzrafiq.
"Hmm.. kenapa By? Tunggu kita bisa bicarain ini baik-baik, ok?" Tukas Bianca seraya terengah-engah.
Azzrafiq merasa sangat terganggu dengan suara-suara yang didengarnya. "Bi, tolong terima keputusan aku ya, aku udah gak bisa jalanin lagi sama kamu, so.. we broke up."
"Tunggu By, aku gak terima kamu putusin gitu aja." Pinta Bianca.
"Sorry Bi, aku udah gak bisa." Kata Azzrafiq seraya mengakhiri panggilannya.
Azzrafiq dapat bernapas dengan lega setelah mengakhiri hubungannya, namun dia masih belum dapat persetujuan dari Bianca, jika wanita itu keberatan atas keputusannya, mungkin beberapa hari ke depan atau mungkin hari ini juga akan menghampirinya, dan Azzrafiq sudah siap untuk menghadapinya dan memberikan alasannya agar Bianca dapat mengerti dan menerimanya dengan lapang dada. Yang pasti saat ini juga, Azzrafiq ingin memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Magika yang sudah pulih, kembali lagi ke kost-an, the boys yang tahu Magika akan datang membuat sambutan di area meja makan bertulisan wellcome back dengan balon foil berwarna hitam dan emas yang sudah mereka siapkan.
Sayangnya, Yudhistira tak ada saat Magika kembali lagi, karena dia sedang mendaki gunung. Seperti biasa Magika datang ke kost-an membawa banyak makanan, termasuk untuk penghuni bawah.
"Wellcome back ibu kita Magika." Seru the boys.
Magika terharu melihat sambutan yang dibuat the boys untuknya, dia berlari memeluk the boys. "Ya ampun, kalian luar biasa ya, makasih semuanya, sayang kalian pake banget."
"Kalian luar biasa." Celetuk Maulana mengikuti jargon Ariel Noah ketika berinteraksi dengan para penontonnya.
"Wangi parfum aroma baby powder tercium kembali." Celetuk Yoga.
"Udah selesai susulan UAS nya?" Tanya Maulana pada Magika.
"Syukurnya udah Ul, lega banget." Jawab Magika.
"Dia selesai dalam waktu tiga hari aja." Seru Azzrafiq yang bangga dengan kegigihan dan kepintaran Magika.
"Gila mata kuliah sebanyak itu kamu abisin dalam waktu tiga hari? Kemaren aja aku ujian satu matkul, ngisinya setengah mati." Ucap Maulana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Teen FictionMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...