Segala Rasa yang Tak Pernah Bicara

221 16 1
                                    

Satu jam pertama Yudhistira menghabiskan waktu dengan menulis puisi, dilihatnya Magika yang masih tak karuan rambutnya dan mungkin masih lama untuk selesai, akhirnya dia pergi mencari makanan karena perutnya sudah keroncongan, tak lupa juga dia membelikan untuk Magika.


Yudhistira kembali ke salon dan menghampiri Magika, dia masih heran mengapa begitu sangat lama, yang dia kira paling lama dua jam, ternyata sedari tadi dia berada di sana itu baru proses bleaching saja.


"Oh baru mau sekarang ya diwarnainya, mendingan kita nikah dulu aja Gee, kasih gue keturunan, biar gue urus dia kalo harus menghabiskan waktu yang masih lama." Ucap Yudhistira sarkas.


"Hahaha enteng bener kalo ngomong, satu jam lagi deh kayaknya selesai." Sahut Magika.


"Ya udah nih sambil makan ya." Ujar Yudhistira seraya memberikan makanan yang dibelinya untuk Magika.


"Dua jam an lagi deh baru selesai, di sini juga tersedia spa, siapa tahu mau treatment buat kesegaran tubuh, lumayan kan mas sambil menunggu." Ujar penata rambut yang mengurusi Magika.


"Loh kok malah nambah jam nya? Ide bagus tuh, lebih baik spa dulu, saya harus kemana ya?" Tanya Yudhistira.


"Ada di lantai atas mas, tinggal naik tangga saja." Jawab penata rambut.


"Yaiyalah seus, masa saya mau manjat." Celetuk Yudhistira.


Magika terkekeh mendengarnya."Yaudah ke atas buruan."


"Gue naik dulu ya, sampai jumpa lagi di kehidupan selanjutnya." Tutur Yudhistira seraya meninggalkan Magika.


"Pacar mbaknya lucu ya." Celetuk penata rambut.


"Dia bukan pacar saya hihihi." Sahut Magika.


"Oh kirain, biasanya pengunjung di sini kalo gak dianterin pacar ya suaminya."


"Saya gak mau sama dia, galak banget orangnya, dia sudah saya anggap seperti keluarga sendiri." Celetuk Magika.


"Cara halus menolak seseorang jaman sekarang begitu ya, dengan menganggapnya seperti keluarga sendiri."


Azzrafiq video call Magika melalui line, dia mencari Magika yang tak ada kabarnya seharian ini, tidak seperti biasanya Magika tak memberikannya pesan, walau hanya sekedar mengingatkan makan saja.


"Darl kamu dimana?" Tanya Azzrafiq seketika dia melihat rambut Magika yang tampak aneh. "Rambut kamu itu kenapa?"


"Aku lagi ke salon dianterin Yudhistira, kamu tumben udah pulang jam segini." Kata Magika yang melihat dinding kamar Azzrafiq, dia sudah sangat tahu isi dari ruangan itu.


"Iya, kebetulan rapatnya selesai dengan cepat, udah makan darl?"


My Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang