Keesokan harinya, Adora datang kembali ke kost-an Azzrafiq, kali ini datang kesini dengan tujuan yang berbeda, dia meminta tanda tangan Azzrafiq untuk menyelenggarakan bansos, sampainya depan kamar Azzrafiq, Adora mengetuk pintunya dengan perasaan ragu, dia memikirkan hubungan ketua BEM itu dengan kekasihnya, apakah mereka tetap baik-baik saja?
Lalu Bianca membukakan pintunya, namun Adora tak merasa terkejut dengan kehadiran Bianca, Adora sudah tahu siapa Bianca dan siapa Magika. Selama ini Adora diam-diam mencari tahu tentang kehidupan Azzrafiq.
"Silahkan masuk." Kata Bianca yang sudah tahu kedatangan Adora karena Azzrafiq memberitahunya.
Adora masuk menemui Azzrafiq, keadaan ketua BEM itu terlihat sudah membaik, karena Adora sudah tahu mengenai percintaan Azzrafiq, dia tak menanyakan keadaan Magika kemarin seperti apa, meskipun dirinya merasa sangat bersalah dan tak enak pada Magika juga Azzrafiq, tapi dia bisa menahan diri karena adanya Bianca di sini.
"Semoga lekas sembuh ya Kak." Kata Adora.
"Terima kasih Adora." Sahut Azzrafiq seraya menandatangani proposal yang dibawa Adora.
Azzrafiq membuka ponselnya karena ada pesan masuk, dan itu pesan dari Adora yang berisi permintaan maaf atas kejadian kemarin, dalam pesannya juga Adora menanyakan bagaimana keadaan Magika saat ini.
Azzrafiq menatap Adora dengan bingung, mengapa bisa dia memiliki staff sepintar Adora yang bisa menjaga mulutnya untuk tidak bertanya langsung mengenai masalahnya dengan Magika di hadapan Bianca yang kini sedang memperhatikan mereka.
"Kalo begitu saya pamit ya Kak, maaf sudah mengganggu istirahatnya." Kata Adora pamit.
"Sekali lagi terima kasih Adora." Ucap Azzrafiq setelah membaca pesan dari Adora.
Adora mengangguk sambil tersenyum, lalu pamit pada Bianca."Mari Kak Bianca."
Bianca tersenyum, dan merasa senang ternyata Azzrafiq mengenalkan dirinya pada teman-teman organisasinya. Kekasihnya itu meskipun sibuk tapi masih sempat mengingatnya.
Seminggu berlalu Magika masih menyimpan amarah pada Azzrafiq, pasalnya Azzrafiq sampai saat ini tak menghubunginya, namun Magika juga merasa bersalah karena tak ada saat Azzrafiq sedang sakit, kata Yudhistira keadaan Azzrafiq sudah pulih dan kembali sibuk dengan organisasinya, selama sakit Bianca dengan setia menemaninya.
Perasaan serba salah kini menyelimuti hati Magika, apa dirinya terlalu kejam membiarkan Azzrafiq sakit sendirian sehingga membuat lelaki itu menjadi tak peduli padanya? Sampai saat ini juga tak ada penjelasan apa-apa yang diberikan Azzrafiq padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Teen FictionMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...