Randy sudah menunggu di parkiran, seperti yang dia duga Magika pasti terlambat lagi, kebetulan juga jadwal Randy di semester tiga ini banyaknya masuk siang, Randy sengaja datang pagi-pagi ke kampus hanya untuk menyambut Magika.
Seperti biasa Magika datang dengan scooter vesvanya dan parkir di samping motor sport Randy.
"Ada tukang parkir nih." Ejek Magika.
Randy turun dari motornya."Tumben lebih cepat dua menit dari biasanya." Kata Randy seraya melihat jam tangannya.
"Oh ya jam berapa emang sekarang?"
"Jam 09.28, sebuah rekor tercepat Magika datang ke kampus di jam pertamanya."
"Niat banget sih Kak ngitungin waktu kedatangan aku."
"Karena setiap detiknya apapun tentang kamu tuh berharga."
"Kok aku terharu sih." Ucap Magika dengan nada mengejek.
Randy merogoh saku jaketnya, dan memberikan satu buah chupa cups rasa coca cola pada Magika."Nih sebagai penghargaan atas dua menit lebih cepatnya Magika datang ke kampus."
"Waaa chupa cups." Magika sangat senang diberi lolipop, matanya berbinar seperti menemukan harta karun yang telah lama hilang.
Randy menghela nafasnya sambil menggelengkan kepalanya."Sesederhana itu ya bikin kamu senang."
"Ah gak juga, buat Kak Randy aku kasih kelonggaran aja karena sering nyogok aku sama makanan, walaupun banyak nyebelinnya."
"Kenapa ya jawaban kamu tuh selalu mind blowing?"
"Karena Kak Randy."
Randy melirik Magika, tangannya sudah gatal ingin mengacak-ngacak lagi rambut Magika, tapi tak ingin adik tingkatnya ngomel, Randy menahannya.
Magika melepaskan jaketnya dan menyimpannya di bagasi, tercium aroma parfumnya yang khas. Randy merangkulnya ketika jalan menuju Gedung perkuliahan, Magika tak merasa risi lagi, dia malah senang. Magika tak mengkhawatirkan lagi pendapat teman-temannya.
"Kak Randy sebenarnya jadwal kuliahnya jam berapa sih?" Tanya Magika.
"Jam 12.40 cuma kadang kan suka ada rapat HIMA di sekre jadi aku datang pagi, terlebih aku mau lihat Princess satu ini." Jawab Randy sambil memperhatikan wajah adik tingkatnya itu.
Magika menoleh ke kiri dan ke kanan. "Princess yang mana?"
Randy menunjuk ke atas."Tuh di atas."
Spontan Magika langsung melihat ke atas."Ish itu sih nyamuk."
"Ya lagian ngapain dicari? kamu gak merasa emang?"
"Merasa sih, merasa dikerjain sama Kak Randy." Ucap Magika seraya mencubit perut Randy lalu kabur.
"Aduuuh, Magika awas ya." Teriak Randy.
Magika berlari sambil tertawa, tapi Randy tak mengejarnya, Randy tetap berjalan dengan langkah biasa tidak pelan dan tidak cepat. Sepertinya kakak tingkat itu sedang merencanakan sesuatu untuk membalas Magika.
Sampainya depan Gedung perkuliahan, Randy tak ikut masuk, dia hanya mengantar Magika sampai pintu masuk Gedung.
"Kenapa gak masuk sih?" Tanya Magika.
"Aku cuma mau mastiin kamu baik-baik aja pas nyampe gedung, takutnya kamu kepeleset lagi atau lebih parahnya ketimpa kotoran burung." Jawab Randy.
"Dih kayak bokap-bokap aja mastiin anaknya beneran masuk sekolah apa engga."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Teen FictionMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...