Di awal semester tiga, Azzrafiq mulai menyibukkan diri dengan mengikuti berbagai organisasi, dia mengisi waktu luangnya dengan berkumpul bersama anggota organisasi yang diikutinya, Magika berhasil membuatnya sibuk, hingga Azzrafiq lupa akan traumanya, meskipun kini lebih banyak menghabiskan waktunya di kampus, Magika tetap menemaninya dan menjaga pola makannya agar tetap teratur.
Hubungannya dengan Bianca sudah tak dapat digambarkan lagi, bahkan Bianca sampai memutuskan untuk open relationship bersama Azzrafiq karena dia kukuh dengan keinginannya yang tak ingin putus dari lelaki itu, padahal Azzrafiq sendiri sudah sangat tidak peduli dengan Bianca.
"Ya udah kalo gitu kita open relationship aja, kamu bebas berhubungan dengan siapapun, tapi cewek kamu tetep aku." Ujar Bianca.
"Ya terserah kamu aja, aku gak ada waktu buat masalah kayak gituan, tapi yang aku minta jangan pernah ganggu aku, ketika aku lagi kumpul organisasi, jangan manja, jangan ngeluh apalagi ngerengek dan marah-marah gak jelas kalo aku gak bales pesan atau terima telepon dari kamu." Tegas Azzrafiq.
Di facebook pun, status hubungannya kini telah berganti dan disembunyikan, bukan bertunangan lagi dengan Bianca, karena terkesan konyol dan dirinya pun bukan anak SMA lagi yang berlebihan dan bangga akan status yang dimilikinya. Tentu saja itu membuat Bianca tak terima dan protes padanya.
Namun Azzrafiq sudah tak mempan dengan gertakan atau ancaman yang selalu Bianca lakukan terhadapnya, terserah dengan Bianca itu bukan urusannya lagi, saat ini yang paling penting untuknya, menyampaikan aspirasi, bukan lagi tentang cinta-cintaan yang berlebihan seperti saat dirinya baru memasuki kuliah.
"Kamu kenapa sih sekarang banyak berubah By?" Tanya Bianca.
Azzrafiq yang tak ingin ribut, pergi meninggalkan Bianca, rasanya waktunya terbuang percuma untuk menjelaskan hal yang penting itu pada Bianca, Azzrafiq rasa Bianca pun sudah tahu jawabannya, bahwa Azzrafiq memang sudah tak memiliki rasa apapun terhadapnya. Terlebih kini yang terpenting dalam hidupnya hanyalah organisasi, dan di balik kesibukannya itu ada Magika yang selalu mendukungnya.
Akhir semester lima, Azzrafiq semakin aktif dan sibuk dengan mengikuti organisasi BEM Fakultas Hukum, bahkan dia dipersiapkan untuk dicalonkan sebagai ketua BEM selanjutnya, kinerjanya sangat mumpuni selama menjadi staff kemudian naik menjadi kepala departemen aksi dan propaganda BEM Fakultas Hukum.
Selama mengikuti organisasi kemampuan problem solving, manajemen waktu, manajemen emosi, kedewasaan, presentasi, dan yang paling utama public speaking nya semakin meningkat, bahkan saat ini dirinya berpidato di hadapan anggota dan seluruh elemen Fakultas Hukum. Aura kepemimpinannya semakin memancar dengan karisma yang dia miliki, setiap dia berbicara, semua orang pasti akan langsung mendengarkannya dan fokus terhadap aspirasi yang disampaikannya.
Tentu saja, semuanya dapat dia raih atas dukungan Magika yang tak pernah lelah menyemangatinya, di tengah kesibukkannya tak pernah juga dia terlewat mengikuti kegiatan akademik kampus, walaupun sempat keteteran karena tak bisa membagi waktu antara kegiatan organisasi dan kuliah, dengan adanya Magika, semuanya terlaksana dengan baik. Semulus itu kehidupannya selama menyandang sebagai Mahasiswa aktivis. Dia bisa mengimbanginya dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Teen FictionMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...