Terang Telah Membawaku, Menjauh dan Hilang

681 17 3
                                    

"Lo yakin, hati lo mentok di Magika?" Tanya Azzrafiq yang masih menikmati rokoknya yang tersisa sedikit lagi, dia ingat pernah melihat Yudhistira merangkul seorang wanita di kampus.



Yudhistira menatap pemandangan lampu kota yang menghiasi malam ini."Sialnya iya, selalu dia, sorry Fiq. Berkali-kali gue mencoba untuk jalanin hubungan sama cewek lain buat lupain dia, sedikitpun gak merubah perasaan gue untuk Magika."



"Termasuk sama adik tingkat gue yang penampilannya mirip banget sama Magika? Kemaren gue lihat lo cium dia di depan kost-an nya."



"Lo tahu jawabannya Fiq, mau semesra apapun gue sama tuh cewek, Magika gak tergantikan, btw lo ngapain ke daerah situ?"



Azzrafiq membuang puntung rokoknya ke lantai."Nganterin Adora, selama ini dia nemenin gue pdkt sekaligus macarin bini orang."



"Gila lo bermain dengan beberapa wanita hahaha."



Azzrafiq bersiap masuk, dia menggeser pintu kaca balkon. "Oh ya, kalo gitu tetap menyerah dan jangan semangat ya Dhis, karena gue gak akan pernah lepasin Magika."



"Berisik lo Azzrafuck."



Semester delapan, Azzrafiq telah lengser dari jabatannya sebagai ketua BEM Fakultas Hukum, di semester ini dia akan fokus dengan skripsinya, dan juga Magika, hubungannya dengan Bianca telah selesai, namun mereka tetap berteman, sesekali juga Bianca suka datang ke Apartemen, itu juga kalo tak ada Yudhistira, Bianca juga sudah meminta maaf pada Azzrafiq dan menerima keputusannya.



Azzrafiq juga akan memulihkan kembali hubungannya bersama Magika yang goyah beberapa bulan ini, perlahan dia akan merebut kembali hati Magika yang saat ini semakin menjauh.



"Katanya mau kasih aku kejutan." Seru Magika di tengah kesibukannya dalam mengikuti bansos bersama Mahesa dan teman-temannya.



"Makan dulu aja, nanti aku liatin." Kata Mahesa seraya mengumpulkan beberapa kardus berisi sembako untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.



Mahesa memang dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi, dia juga sering melakukan bansos bersama teman-teman satu kelasnya, juga bersama club motor yang diikutinya, seperti yang dilakukannya saat ini. Dia juga memiliki solidaritas yang tinggi terhadap teman-temannya, dia sering membantu kawannya yang sedang kesusahan. Penampilannya yang seperti itu, ternyata tak menjamin memiliki perangai yang buruk, dia memiliki hati yang baik.



Magika mengambil makanan dan minuman yang tersedia untuk para panitia bansos, sesekali dia menyuapi Mahesa yang masih sibuk membereskan beberapa kardus sembako.

My Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang