"Jadi sebenarnya kamu udah pacaran sama Magika?" Tanya Ayah.
Azzrafiq mengangguk."Iya yah udah mau, tiga tahun."
"Lalu bagaimana dengan Bianca, kata orang tuanya kamu memperlakukan dia semena-mena?"
"Asraf udah coba memutuskannya, tapi Bianca gak pernah terima, dia bahkan membebaskan Asraf dengan siapa aja, asal dia masih bisa tetap ada di samping Asraf."
Ayah terdiam dan coba mengerti, mengapa ada wanita yang seperti itu hanya karena demi anaknya? Apa yang sudah Azzrafiq lakukan hingga Bianca tak ingin lepas darinya? Dan yang tak habis pikir lagi mengapa juga Magika sudi berada di samping anaknya yang jelas-jelas masih menjalani hubungan dengan wanita lain? Mengapa pikiran wanita begitu rumit?
"Apa kamu melakukan hal yang merugikan Bianca, hingga dia tak terima kamu putusin?" Tanya Ayah.
Azzrafiq hanya terdiam, yang merasa dirugikan itu bukan Bianca melainkan dirinya, Bianca selalu mengancam bunuh diri, bila dia memutuskannya, namun dia tak dapat menjelaskan alasan sebenarnya pada Ayah, beruntungnya dia mendapatkan Magika, yang sangat mengerti kondisinya dan selalu mendukungnya.
"Ayah gak ngerti dengan jalan pikiran kedua wanita itu, yang pasti Ayah tak mau hubungan kekerabatan Ayah dan orang tua Bianca bermasalah, hanya karena hubungan asmara kalian. Sebagai lelaki, kamu harus bisa bertanggung jawab, dengan apa yang sudah kamu lakukan, baik terhadap Bianca maupun Magika." Ujar Ayah lalu beranjak dari kursi dan meninggalkan Azzrafiq.
Dengan wajah yang masam Azzrafiq berjalan menuju kamarnya, di lorong Azzrafiq melihat Magika berdiri menunggunya, wajahnya kembali berseri ketika melihat sang pujaan hati di hadapannya. Sedari tadi ternyata Magika mendengarkan obrolan Azzrafiq dan Ayah.
"Kamu belum tidur darl?" Tanya Azzrafiq.
Magika menggelengkan kepalanya, lalu dia meraih tangan Azzrafiq dan mengelusnya. "Belum Azz, maaf tadi aku denger pembicaraan kalian, kamu jangan terlalu dipikirin ya Azz, Ayah kan belum tahu alasan sebenernya gimana."
Azzrafiq menatap Magika dengan kagum, wanita yang di hadapannya ini, selalu saja menenangkan hatinya dengan sikapnya yang lembut, juga dengan sejuta pengertiannya. Azzrafiq mengelus rambut Magika lalu dipeluknya wanita itu dengan erat.
"Terima kasih untuk selalu tetap bertahan di samping aku." Kata Azzrafiq.
***
Terpilihnya Azzrafiq sebagai Ketua BEM Fakultas Hukum, mendapatkan ucapan selamat dari HIMA-EKO dengan bangga karena terpilih dari jurusan Hukum Ekonomi, wajahnya terpampang sangat besar di sebuah baligho, tentu saja bagi Mahasiswa Fakultas Hukum yang tidak terlalu mengikuti organisasi kampus seketika tahu, ternyata mereka memiliki ketua BEM yang tampan selain memiliki jiwa kepemimpinan.
Namanya semakin eksis di kalangan Mahasiswi, sebagian memang sudah tahu Azzrafiq yang mana, terutama adik tingkat karena wajah tampannya, ditambah saat ini dia seorang Ketua BEM Fakultas. Tentu saja banyak wanita yang datang mendekat di tengah kesibukannya yang sering membuatnya risi. Magika memaklumi hal itu karena memang seperti itu adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Teen FictionMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...