Segalanya Kan Berubah

213 17 5
                                    

Magika dan Adik sampai kost-an, tidak tampak satu orang pun yang berada di area meja makan, lantai dua begitu sepi dan sunyi, hanya suara langkah keduanya yang terdengar, para penghuni yang lain sepertinya masih sibuk di kampus.


Magika melangkah menuju kamar Azzrafiq yang dekat dengan tangga. "Aku langsung masuk aja gitu ya?"


"Ya masuk aja, dia gak pernah ngunci kamarnya." Kata Adik.


Magika membuka handle pintu, benar tak terkunci, dia langsung masuk berjalan melalui lorong kecil, dan melewati kamar mandi, tak ada tanda-tanda penghuninya, dia melangkahkan lagi kakinya menuju tempat tidur dan mendapati Azzrafiq yang sedang tertidur menghadap dinding.


Magika menghela nafasnya, ternyata Azzrafiq tidur, dia perlahan naik ke atas tempat tidur dan merebahkan tubuhnya di samping Azzrafiq yang memunggunginya, Magika memeluk tubuh Azzrafiq dari belakang dan menopangkan dagunya di bahu lelaki itu.


"Gak ada orang lain yang mencintaimu sebesar cinta aku sama kamu Azz." Ucap Magika


Azzrafiq tergugah dari tidurnya, aroma parfum baby powder menyeruak di hidungnya, apakah dia masih bermimpi? Apakah ini hanya halusinasi-nya Magika berada di sini? Seketika dia tersadar ketika ada tangan yang merangkup tubuhnya.


Perlahan Azzrafiq membuka matanya. "Gee?"


"Ayo bangun kita lawan semua rasa takut kamu bersama-sama." Seru Magika.


Azzrafiq membalikkan tubuhnya menghadap Magika, seolah tak percaya yang di hadapannya ini manusia seperti dirinya. Tidak. Baginya Magika adalah malaikat penyelamat hidupnya. Azzrafiq merengkuh di pelukan Magika.


"Darl, aku selalu berharap kamu hadir di samping aku." Ucap Azzrafiq yang masih membenamkan wajahnya di pelukan Magika.


"Aku gak akan kemana-mana meski kamu selalu mencoba untuk usir aku dari hidup kamu, aku tahu dalam hati kamu masih butuh aku."


"Maafin aku darl, tapi aku tahu diri kalo kamu pergi dari aku, emang aku layak dapatkan itu semua."


Perkataan dan bahasa tubuhnya tidak singkron, Azzrafiq semakin erat memeluk Magika, rasanya tak ingin lagi dirinya buat wanita itu pergi meninggalkannya, Magika adalah cahaya di hidupnya yang kelam.


"Sstt udah yah, sekarang bangun yuk Azz, kita nikmati dunia ini, banyak hal di luar sana yang bisa bikin kamu lupa dan lebih berani lagi untuk melawan rasa trauma itu." Magika berseru seraya mengusap kepala Azzrafiq yang terbenam di dadanya.


Perlahan Magika beranjak untuk bangun, Azzrafiq yang tengah nyaman berada dalam pelukan kekasih gelapnya itu terpaksa melepaskan pelukannya.


Magika menarik tubuh Azzrafiq dengan lembut dari tempat tidurnya, wanita itu menyuruhnya untuk membersihkan diri, dan Azzrafiq menurutinya, setelah selesai Magika juga membersihkan kumis tipis dan janggut dari wajah Azzrafiq yang tak terawat, wanita itu juga coba mentreatment wajahnya dengan berbagai skin care yang dia bawa untuk lelaki kesayangannya itu.

My Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang