Di saat mendokumentasikan momen berdua bersama Azzrafiq, Magika melihat Nisrina datang mendekati mereka, Magika yang tahu bahwa tujuan Nisrina adalah Azzrafiq, dia coba menjauh dari lelaki yang sedang merangkul pinggangnya itu.
"Aku mau ambil minuman dulu ya." Kata Magika.
Magika memberikan celah untuk Nisrina yang ingin mendekati Azzrafiq, mungkin ada yang ingin disampaikan Nisrina pada lelaki itu, entahlah itu apa, dia tak ingin terlalu tahu urusan orang lain.
Karena memang sudah haus dan lapar juga, Magika mengambil makanan dan minuman di beberapa stand yang ada di setiap sudut Aula. Terlihat Nisrina membawa satu tangkai bunga mawar merah yang dia temukan di lahan perkebunan, untuk diberikan pada Azzrafiq.
"Maaf ya aku ganggu moment kamu sama Magika, pasti kamu gak suka aku datangin." Ucap Nisrina seraya memberikan bunganya pada Azzrafiq, kali ini lelaki itu menerimanya karena mood nya sedang bagus.
"Thank's bunganya." Ucap Azzrafiq sambil tersenyum.
"Mungkin ini yang terakhir aku gangguin kamu Fiq, selamat ya buat kamu dan Magika."
Maulana yang mendengar ucapan Nisrina, segera menghampiri teman sekelasnya itu. "Tenang aja mereka berdua gak jadian kok."
"Maul, bisa tinggalin kita berdua dulu gak? Ada yang mau aku sampein sama Azzrafiq." Pinta Nisrina.
"Ya ampun serius amat sih." Cibir Maulana seraya berlalu pergi.
Azzrafiq masih terdiam menunggu Nisrina berbicara, namun matanya mencari keberadaan Magika dimana.
"Aku suka sama kamu Azzrafiq." Kata Nisrina menyatakan perasaannya dengan suara parau, tampak air mata yang bergenang. Begitu berat menyatakan perasaan, apalagi untuk seorang wanita, yang pasti salut banget sama Nisrina yang berani mengungkapkan cintanya.
Ketika mendengar ungkapan hati Nisrina, mata Azzrafiq tertuju pada wanita itu."Nisrina..."
"Stop! Tolong kamu dengerin aku aja." Pinta Nisrina memotong ucapan Azzrafiq
Azzrafiq mengangguk pelan, dia memberikan kesempatan pada Nisrina, mungkin dengan mendengarkannya saja, Nisrina tak akan mengganggunya lagi, dan dia tak harus repot-repot untuk menolak dengan berbagai cara, dan tak harus lagi menyakiti wanita yang selalu mengejarnya itu.
Nisrina menarik nafas panjang sebelum melanjutkan kata-katanya. "Aku tahu kamu udah punya pacar, entah cewek itu yang kamu tulis namanya di Facebook atau mungkin sekarang sama Magika, aku gak ngerti. Tapi satu hal yang mau aku sampaikan saat ini, aku suka sama kamu Fiq, suka banget malahan, mungkin juga aku sayang, tapi aku putusin buat mundur." Ucap Nisrina dengan air mata yang kini membasahi pipinya.
"Suka sama kamu adalah hal terindah yang pernah terjadi di hidup aku, mungkin ini pertama kalinya sekaligus terakhir, aku suka sama seseorang sedalam ini, sampe bikin aku nekat terus ngejar-ngejar kamu. Maaf kalo selama ini, aku udah ganggu kamu dan bikin risi. Semoga kamu selalu bahagia ya." Sambung Nisrina, lalu tanpa segan langsung mengecup pipi Azzrafiq dan segera berlari meninggalkannya.
Magika yang memperhatikan Azzrafiq dan Nisrina dari kejauhan langsung terperangah, matanya tak berhenti menatap Nisrina yang tampak menangis ketika meninggalkan Azzrafiq. Lalu Magika menghampiri Azzrafiq yang masih terkejut oleh tindakan Nisrina yang impulsif.
"Are you OK? Tegang banget kelihatannya." Celetuk Magika.
"Wow, nekat banget." Kata Azzrafiq masih tak percaya.
Magika menyodorkan segelas minuman yang dia bawa untuk diberikan pada Azzrafiq. "Minum dulu nih, kasian pacar orang sampe kaget gitu, kena mental juga kayaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Teen FictionMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...