But How'd We Get In This Position?

345 18 0
                                    


Selesai makan malam di balkon, Magika dan Azzrafiq kembali ke dalam kamar, Magika mendapati film yang ingin dia tonton malam ini Friends with Benefits sudah mulai, dia segera naik ke atas tempat tidur untuk menontonnya.

Azzrafiq mengikuti Magika naik ke atas tempat tidur, dia duduk di sampingnya l yang tengah bersandar pada bantal.

"Nonton film apa nih Gee?" Tanya Azzrafiq.

"Friends with Benefits, seru kayaknya, kamu udah nonton belum?"

Azzrafiq mengubah posisinya agar lebih nyaman."Belum, film romantis?"

"Udah pasti film romantis, mau nonton film lain?" Tanya Magika memberikan opsi.

Azzrafiq menggelengkan kepalanya."Gak, nonton ini aja, aku pengen tahu friends with benefits tuh kayak apa?"

"Kalo kamu pernah nonton film No Strings Attached pasti tahu deh jalan ceritanya."

"Aku juga belum nonton yang itu."

Magika menoleh pada Azzrafiq. "Pemainnya pasangan asli Mila Kunis yang main film ini, ya emang sih agak garing ceritanya, cowok gak akan suka film romantis, padahal filmnya.."

"Kenapa filmnya?" Tanya Azzrafiq seraya melirik pada wanita berlesung pipi itu.

Magika menahan tawanya, Azzrafiq yang gemas seketika menggelitikinya

"Ish geli Azz, jangan gelitiki aku." Ucap Magika seraya membalas menggelitiki Azzrafiq.

"Cukup deh, lihat filmnya jadi kelewat." Seru Azzrafiq yang sudah tiduran tak karuan karena Magika menyerangnya.

Magika menoleh ke arah TV, lalu duduk kembali ke posisi semula, kali ini dia membuka selimut dan menutupi kakinya. Azzrafiq pun sama menirunya memasukkan kakinya ke dalam selimut.

Malam semakin dingin, angin dari pintu balkon menelusup masuk membuat kama menjadi lebih dingin, Magika yang usil menindih kaki Azzrafiq, tapi lelaki itu tak menghiraukannya, dia sedang fokus menonton.

Adegan bercinta dalam film yang mereka tonton, membuat keduanya menjadi canggung dengan posisi mereka saat ini, Magika mengalihkan pandangannya ke balkon detak jantungnya mulai tak karuan, sesekali dia mengaruk-garukkan lehernya.

Sementara Azzrafiq tetap fokus menikmati setiap detik film yang berjalan, dia menelan salivanya melihat adegan film yang semakin panas. Dia melirik Magika yang kembali fokus menonton, sebenarnya Magika sadar Azzrafiq kini memperhatikannya tapi dia pura-pura tidak tahu.

Detak jantung Azzrafiq berdenyut kencang, dia tetap mempertahankan posisinya yang kakinya ditindih oleh kaki Magika, aroma parfum dari tubuh wanita di sampingnya sangat tercium di hidungnya, melihat bibir Magika yang berwarna merah natural dan merekah, mengingatkannya pada malam pertama kali mereka berjumpa. Saat dimana dia bisa merengkuhnya sesuka hati.

Kesemutan menjalar ke seluruh kakinya tapi Azzrafiq coba tetap tenang, akhirnya adegan intim dari film yang mereka tonton berakhir, mereka berdua bernafas lega.

Magika mengubah posisinya, dia turun dari tempat tidur untuk membuat hot chocolate karena udara semakin dingin.

"Mau kemana?" Tanya Azzrafiq refleks.

"Aku mau bikin hot chocolate, kamu mau?" Tawar Magika.

"Boleh deh."

Magika tersenyum. "OK tunggu ya."

Magika memgambil hot chocolate di tas belanjaannya lalu menyeduhkannya ke dalam gelas, setelah larut dia menaburi marshmello di atasnya.

Dia memberikannya pada Azzrafiq dan kembali naik ke atas tempat tidur untuk duduk di sampingnya

My Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang