Pastikan Kita Seirama

1.1K 36 0
                                    

Di kelas, Azzrafiq melihat teman-temannya masih berkerumun membicarakan topik mengenai kelompok yang telah dibagikan oleh anggota HIMA. Belum ada habisnya mereka membicarakan ospek jurusan yang akan diselenggarakan minggu depan.

"Ya masa cuma saya cowoknya di kelompok." Gerutu Azka yang tak terima karena teman-teman sekelompoknya perempuan semua.

"Kalo gue sih seneng, berasa jadi juragan minyak." Seru Dean.

"Lah itu mah kamu, masih mending kalo pada cantik semua." Tukas Azka.

"Ah kayak lo ganteng aja." Cibir Dean.

"Emang saya ganteng kok, btw pas ngumpul kemaren, ada cewek yang ok, gak nyangka aja punya temen sejurusan yang kece, anak kelas B kayaknya." Seru Azka.

"Magika kan? Cantik tapi jutek gitu siapa yang mau deketin?" Ucap Agung.

"Jutek karena belum kenal aja, gue perhatiin sih kalo sama temen-temennya, dia kelihatan asyik anaknya." Ujar Dean.

Mendengar nama Magika disebut, membuat Azzrafiq tertarik dengan obrolan teman-temannya. Ternyata bukan hanya dirinya saja yang menyukai Magika, tapi teman-temannya juga. Tidak. Azzrafiq tidak hanya menyukainya tapi dia sudah jatuh hati pada Magika.

"Gue coba deketin ah, kayaknya dia masih jomblo." Seru Dean.

Ketika mendengar ucapan Dean yang mau mendekati Magika sedikit ada rasa tak suka dalam hatinya.

"Saingan sama saya berarti." Ucap Azka.

"Palingan kalian berdua ditolak langsung sebelum deketin." Sahut Agung.

"Lagian kan lo juga dapet temen sekelompok cewek semua Ka, jangan ambil Magika lah. Biarin dia buat gue." Tutur Dean pada Azka.

"Ya emang cewek semua, tapi gak ada yang menarik, kan tadi saya bilang." Sahut Azka.

"Ada tuh si Alin." Ucap Agung.

Dean dan Azka kompak menatap sinis Agung.

"Kenapa pada bengis gitu muka kalian?" Tanya Agung polos.

"Selera lo emang beda ya." Kata Dean satire.

Azka tertawa. "Hahaha, sialan kamu Yan, emang sih dia model, tapi kapan-kapan aja deh."

"Tapi baguslah kalo doyannya Alin, saingan gue hanya sebatas Azka."

"Anjrit menyepelekan saya, kita lihat siapa yang bisa duluan deketin Magika."

Mengetahui banyak yang tertarik dengan Magika membuat Azzrafiq sedikit kesal, tapi dia tak khawatir dengan itu semua karena dia sudah dua langkah lebih maju dari mereka, pertama dia satu kelompok dengan Magika, kedua dia telah memiliki kontak Magika, memungkinkan dirinya akan lebih dekat dengan wanita yang dibicarakan teman-temannya

"Kayaknya gue yang bakalan deketin dia duluan." Celetuk Azzrafiq, dia tak rela jika teman-teman satu kelasnya ada yang mendekati Magika, meskipun belum tentu juga Magika mau.

Dean, dan Azka seketika menoleh pada Azzrafiq dengan tampang yang putus asa.

"Udah kelar urusan, gak ada lagi cerita, baru mulai udah tamat lagi. Jelaslah dia gakkan nolak, kalo kamu yang deketin." Kata Azka dongkol.

"Lo mah gak usah ikutan Fiq, please untuk masalah ini." Pinta Dean.

"Mana Azzrafiq dan Magika sekelompok lagi hahaha, udah kalian berdua jangan berharap." Sorak Agung senang.

"Yok bubaaarrr..." Seru Dean.

"Ah kalah langkah kita." Gerutu Azka.

Agung dan Azzrafiq tertawa melihat kepasrahan Dean dan Azka belum juga perang sudah menyerah.

My Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang