Magika menatap Mahesa dengan sinis seraya menggendong Shakira yang menangis dalam dekapannya.
"Shakira, Kakak harus pergi sekarang." Tutur Magika seraya membelai rambut Shakira, namun Shakira memeluknya semakin erat.
Tangisan Shakira semakin kencang dan membuat beberapa guru menghampiri mereka untuk memastikan gadis kecil itu baik-baik saja. Magika menyerahkan gadis kecil itu pada gurunya.
"Maaf ya Shakira, Kakak harus pergi." Ucap Magika seraya meninggalkan keadaan yang kacau ini, dia melewati Mahesa begitu saja
"Gee.." Seru Mahesa lirih.
Magika tak menghiraukannya, dia meninggalkan Ayah satu anak itu menuju parkiran dimana mobil Yudhistira berada, Mahesa tak bisa menyusulnya karena Shakira sedang menangis, dan tak mungkin meninggalkan gadis kecilnya.
Magika masuk ke dalam mobil, dan duduk di samping Yudhistira, dia menghela nafas yang sangat panjang, sebenarnya beribu kata Magika ingin lontarkan pada Mahesa, namun mengingat ada anak kecil di dekatnya, dia mengurungkan niatnya.
Magika merasa sangat hina, dia membenci dirinya sendiri, dia juga merasa sangat bersalah pada Azzrafiq yang sangat mencintainya, apa yang Magika cari lagi? Sudah memiliki kekasih yang sangat mencintainya masih saja ingin mencari perhatian dari lelaki lain.
"Apa aku sejahat itu Dhis misahin anak dari ayahnya? Misahin seorang suami dari istrinya? Aku sama Mahesa cuma berteman dan gak lebih dari itu, tapi kenapa hati aku sakit Dhis? Setelah aku jadi selingkuhan Azzrafiq, sekarang aku malah meningkat jadi cewek gak tahu diri perusak rumah tangga orang. Kenapa aku selalu jadi orang ketiga di hubungan orang Dhis?" Kata Magika dengan suara parau, dia menangis sejadinya.
Yudhistira memeluknya, mencoba menenangkan Magika. "It's ok Gee, lo cuma gak tahu, dan bukan mau lo juga ngerusak hubungan orang, sekarang lo tahu kan yang sebenarnya tentang Mahesa, gue gak larang lo temenan sama dia, lo tahu sekarang harus gimana, lo harus bisa jaga sikap sama lelaki yang udah berkeluarga."
Magika mengangguk."Bawa aku pergi dari sini Dhis."
Yudhistira menyalakan mesin mobilnya, ketika akan menancapkan gasnya, dia melihat Azzrafiq yang baru saja turun dari mobilnya yang terparkir beberapa meter dari mobilnya. Yudhistira menoleh pada Magika yang masih menangis tersedu, sepertinya wanita itu tak menyadari kehadiran Azzrafiq.
Azzrafiq melihat mobil Yudhistira di hadapannya ketika melangkahkan kakinya untuk masuk menjemput Shakira, dia melihat seseorang dengan samar yang duduk di samping kursi kemudi, Yudhistira membuka kaca mobilnya dan mengangguk padanya, Azzrafiq balas mengangguk seolah tahu alasan Yudhistira berada di sini.
Lalu Yudhistira melesat meninggalkan tempat ini, sementara Azzrafiq melanjutkan langkahnya untuk masuk ke lingkungan sekolah, dia memikirkan Magika, semoga kekasihnya itu tahu betapa bajingannya seorang Mahesa. Dia mendengar suara tangisan Shakira, dan mempercepat langkahnya untuk menghampiri gadis kecil itu.
Seperti dugaannya, Azzrafiq mendapati Mahesa berada di sini dengan wajah yang tampak bingung melihat anaknya histeris ketika berada di dekatnya, ini saatnya untuk Azzrafiq menjalankan aksinya.
"Shakira.." Panggil Azzrafiq.
Seketika tangis Shakira terhenti ketika mendengar suara Azzrafiq yang memanggil namanya, dan guru-guru merasa lega seseorang yang ditunggu gadis kecil itu telah datang, Shakira segera berlari ke pelukan Azzrafiq yang telah menjemputnya.
"Om Tampan kemana aja? Shakira gak mau pulang sama Ayah." Kata Shakira yang masih menangis.
Azzrafiq memeluknya dan mengusap punggung kecil Shakira."Maaf ya Om terlambat, Shakira jangan nangis lagi ya udah ada Om di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Teen FictionMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...