Tak Perlu Bertengkar Lagi

299 20 8
                                    

"Terus maksudnya kamu pegang tangan Azzrafiq apa?" Tanya Magika.


"Saya hanya merasa empati saja Kak, maaf kalo terlihat lancang dan membuat Kakak jadi berprasangka buruk atas sikap saya." Jawab Adora.


Magika menghela nafasnya sudah jelas semuanya, dia tak memiliki alasan lain untuk tetap marah pada Azzrafiq.


Dirasa urusannya dengan Magika sudah selesai, Adora pamit pulang.


Beberapa jam berlalu, waktu Yudhistira dihabiskan di jalanan, demi keinginan Magika dia sampai rela harus jauh-jauh ke Buah Batu hanya untuk membelikan wanita itu blueberry cheese cake, mana jalanan menuju Bandung Timur macetnya bukan main.


Sampainya di rumah Tante Karina, Yudhistira turun dari mobilnya sambil membawa bingkisan kue pesanan Sang Puteri. Lelaki itu menekan bel dekat pintu masuk.


Tak butuh waktu lama Magika langsung membukakan pintu, wajahnya yang masam sangat tak enak untuk dilihat, untung Yudhistira punya hati yang sangat besar jadi dia dapat mengerti keadaan wanita itu.


"Udahan sih manyun nya muka lo jelek." Celetuk Yudhistira.


"Bodo amat." Ucap Magika ketus.


"Lo marahnya sama Azzrafiq kenapa gue yang kena imbasnya sih?"


"Karena kamu sejenisnya."


Yudhistira mengusap wajah Magika yang cemberut."Jenis apa kira-kira gue? Nih blueberry cheese cake pesanan lo, abisin ya tuh satu kotak awas kalo engga gue bawa paksa lo ke kost-an."


Seketika wajah Magika sumringah ketika melihat blueberry cheese cake di hadapannya."Aaaaaahh Thank you so much Yudhis, I love you segambreng."


"Seneng kan lo, kaki gue nih pegel semua gara-gara macet." Gerutu Yudhistira.


"Iya dong!!!" Kata Magika seraya memeluknya erat, namun Yudhistira coba melepaskannya.


"Apaan sih lo jauh-jauh dari gue." Protes Yudhistira


"Ya udah pulang sono." Ucap Magika.


"Yakin lo? Bener-bener gak punya hati."


Magika terkekeh."Apaan sih becanda doang, tapi bohong hahaha yaudah kalo mau pulang, silakan! di sana pintunya."


"Apes bener, untung cinta mati, yaudah gue balik." Ucap Yudhistira seraya beranjak dari sofa.


Magika segera menarik tangannya."Makan dulu kuenya bentar, baru balik."


Yudhistira kembali duduk, lalu memberikan kabar di grup chat line the boys, untuk segera menyusulnya ke sini. Tak perlu membutuhkan waktu lama, mereka semua datang dan menghabiskan setengahnya kue yang Yudhistira bawa.

My Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang