Di tengah acara, Azzrafiq harus segera pamit dari Auditorium, karena dia harus menghadiri rapat kabinet, walaupun berat meninggalkan Magika diperhelatan ulang tahunnya.
"Aku harus ke sekre sekarang darl." Bisik Azzrafiq di telinga Magika.
"Iya kamu ke sana aja, jangan sampe mereka semua nungguin kamu Azz."
Azzrafiq membelai rambut panjang Magika."Terima kasih kamu selalu mengerti darl, aku tinggal dulu ya."
Magika mengangguk, lalu memperhatikan kepergian Azzrafiq hingga lelaki itu tak terlihat lagi dari netranya. Yudhistira yang paham kesibukan Azzrafiq segera menghampiri Magika.
"Udah jangan sedih, gue temenin lo di sini." Ujar Yudhistira.
"Aku gak sedih kok, cuma masih gak percaya aja sama perubahan Azzrafiq yang sekarang, tiba-tiba aja jadi ketua BEM FH."
"Kalo gue jadi presiden Mahasiswa, lo mau sama gue gak?" Celetuk Yudhistira.
Magika menatap Yudhistira tak percaya, lalu dia tertawa."Ya kali suka sama orang harus jadi pemimpin dulu, sekalian aja jadi presiden negara coba Dhis."
"Kalo bisa sih, biar dicintai Magika."
"Ya pasti lah, presiden harus dicintai rakyatnya." Seru Magika.
"Ah elah, gue cuma butuh dicintai lo aja."
Suara denting piano mengalun indah menghiasi perhelatan, Magjka sangat menikmati momen bersama teman-teman satu angkatannya, acara semakin hangat, mereka semua begitu sangat menikmatinya, di tengah gempuran mempersiapkan skripsi, adanya pesta ulang tahun Magika sekejap mengobati kepeningan yang mereka rasakan.
Hari semakin siang dan akhirnya pesta berakhir, tampak semua teman-teman satu angkatannya begitu sangat menikmati momen ini, kerja keras yang dilakukan the boys, Vanilla, Zea, Daphnie dan Acha, akhirnya berakhir dengan sempurna dan sesuai harapan, bahkan melebihi ekspektasi mereka.
***
Malamnya the boys melanjutkan pesta ulang tahun Magika di kost-an, mereka juga mengundang penghuni bawah, Vanilla dan Zea pun hadir di sini ikut memeriahkan.
Yudhistira yang sudah menyiapkan hadiahnya, segera memberikan bucket bunga mawar merah yang besar untuk Magika.
Magika sangat senang menerimanya, lalu memeluk Yudhistira.
"Semoga selalu bahagia ya." Bisik Yudhistira.
"Ini sih cantik banget bunganya, tapi kuat berapa lama nih? Bunga edelweiss dari kamu tiga tahun yang lalu masih utuh coba Dhis."
"Yaa palingan beberapa hari aja, gue bingung harus ngasih lo kado apaan, lo udah dapetin semuanya." Tukas Yudhistira.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Fiksi RemajaMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...