Magika masuk kamar mandi untuk membersihkan diri. Lama dia berdiri di bawah guyuran air shower, dia memang sudah sangat lama menantikan momen bertemu lagi dengan lelaki impiannya, tapi bukan dengan keadaan Azzrafiq yang telah memiliki kekasih.
Mengapa dirinya begitu larut terbawa suasana dan membiarkan lelaki yang telah memiliki kekasih itu menciumnya? Padahal dia bisa menolak dan menjaga jarak agar hal itu tak terjadi. Bisa-bisanya dia bermain dengan pacar orang.
Percikkan air yang membasahi tubuhnya tak mampu menjernihkan pikirannya, Magika masih membeku. Hingga suara ketukan pintu kamar mandi memecahkan lamunannya, dia segera membasuh tubuhnya dan mengeringkannya dengan handuk.
"Nay, cepetan Oma kebelet." Teriak Oma.
Magika membuka pintunya, Oma terheran melihat cucunya sudah mandi sepagi ini, tampak jari-jari cucunya itu keriput dan kukunya sedikit membiru, pertanda terlalu lama di dalam air.
"Kamu kenapa pagi buta gini udah mandi Nay?" Tanya Oma heran seraya memperhatikan jemari Magika. Oma memegang tangannya."Udah berapa lama di kamar mandi? Sampe keriput gini."
"Entahlah Oma." Jawab Magika yang tampak risi dan menarik kembali tangannya.
"Kamu tuh ya pasti berendam terlalu lama kan?" Omel Oma.
Magika melangkah keluar kamar mandi, tak menghiraukan omelan Oma dan melihat jam di ponselnya sudah menunjukan pukul 05.00 pagi, dia tersadar ternyata sudah sangat lama dirinya di dalam kamar mandi.
Magika duduk di ujung tempat tidur, masih terdiam melamun dengan balutan handuk yang melilit di tubuhnya, dia mulai lelah dengan pikirannya, akhirnya bisa juga memejamkan matanya dan tertidur, dia sudah beralih ke alam mimpi, di sana dia kembali berada di Jacuzzi bersama Azzrafiq, dalam mimpinya terjadi lebih panjang, Magika dan Azzrafiq masuk ke sebuah ruangan yang entah berada dimana.
Azzrafiq mendorong Magika ke atas tempat tidur dan menjamahi tubuhnya, mereka bercinta dengan hasrat yang membara, tiba-tiba dalam mimpinya Magika tak berdaya untuk menggerakkan tubuhnya dan tampak pasrah dengan apa yang Azzrafiq lakukan pada dirinya, seketika pintu ruangan itu terbuka dan Bianca masuk menerobos menangkap basah keduanya.
Magika segera terbangun dari tidurnya. "Gila apa mimpi beginian?"
Meskipun suhu kamar terasa dingin, namun sekujur tubuh Magika berkeringat, dia kembali memikirkan mimpinya yang membuatnya kesal, entah kesal karena tertangkap basah, entah karena bercinta dengan Azzrafiq hanya mimpi belaka, untuk mengalihkan rasa kesal itu, dia mengecek ponselnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 10.30, dia segera beranjak dari tempat tidurnya, dan bersiap-siap untuk check out, dirasa sudah beres merapikan barang-barangnya, dia lanjut masuk kamar mandi lagi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai, Magika keluar kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil dan mendapati Azzrafiq sedang duduk di atas tempat tidur menunggunya, hanya ada mereka berdua di sini dengan kondisi Magika yang hanya berbalut handuk. Disaat kondisi hatinya yang masih tak karuan dan tak tahu harus berbuat apa ketika bertemu dengan Azzrafiq, kenapa sih harus lelaki itu di kamarnya?
Magika membeku sejenak melihat Azzrafiq yang tengah duduk menantinya. Apa yang harus dilakukannya untuk memecahkan kecanggungan ini?
"Hei Azz." Sapa Magika akhirnya.
Azzrafiq menoleh pada Magika yang hanya memakai handuk dia segera mengalihkan pandangannya. "Sorry mungkin aku harus keluar dulu."
"It's ok, aku ganti baju di kamar mandi aja." Kata Magika seraya mengambil pakaian yang sudah dia siapkan di atas tempat tidur lalu kembali lagi ke kamar mandi untuk mengganti pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Teen FictionMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...