Azzrafiq merasa lega karena sudah mengantar Magika ke klinik meskipun luka memarnya tadi di klinik hanya ditindak dengan dioles salep saja, tapi hatinya sudah lega karena sudah tanggung jawab pada Magika. Dia mengantar wanita itu ke parkiran, memastikan lagi, apa wanita itu bisa membawa motornya sendiri dengan tangan yang memar?
"Aku bisa kok Azz, lihat nih." Kata Magika seraya memegang stang scooter vesvanya, meskipun sebenarnya ada rasa ngilu di tangan yang memar karena adanya tekanan untuk menancapkan gas.
Azzrafiq ingin percaya pada Magika, tapi rasanya tak gentle jika membiarkan wanita itu pulang sendirian dengan tangan yang terluka karena dirinya, apalagi hari sudah gelap. Lagi pula dia tak keberatan untuk mengantar Magika pulang.
"Aku anterin kamu pulang ya Gee." Kata Azzrafiq.
"Terus nanti kamu pulangnya gimana coba? Aneh-aneh aja, aku bisa kok Azz."
Azzrafiq menggendong tubuh Magika, agar wanita itu berpindah dudukya jadi di belakang, tentu saja Magika protes tapi tak dihiraukannya, lalu dia duduk di depan stang menggantikan posisi wanita yang sedang menggerutu itu.
"Ish kamu tuh ya." Gerutu Magika.
Azzrafiq menyalakan suara mesin scooter vesva berwarna kuning itu, dan melesat meninggalkan kampus, dia dapat merasakan wanita yang diboncengnya berpegangan pada kemejanya, seketika dia menghentikan laju motornya di gerbang kampus.
"Rumah kamu pulang ke arah mana Gee?" Tanya Azzrafiq.
"Belok kanan nanti di pertigaan." Jawab Magika.
Azzrafiq melajukan kembali scoter vesvanya, Magika dari belakang mengarahkannya sampai akhirnya sampai di rumah Tante Karina, Magika turun dari scooter nya.
"Deket juga ya rumah kamu dari kampus." Kata Azzrafiq.
"Deket karena tadi gak macet, tapi tumben banget jam segini, tadi di jalan gak macet, kalo pagi bisa setengah jam nyampe Kampus." Tutur Magika.
Magika melihat halaman rumah Tante Karina kosong, tak ada mobil yang terparkir, berarti Tante dan Om nya sedang tidak berada di rumah.
"Mau masuk dulu Azz?" Tanya Magika.
"Nanti lagi aja Gee, salam aja buat orang tua kamu ya."
Magika terkekeh."Ini rumah tante aku Azz, kapan-kapan aku ajakin kamu ke rumah aku ya."
"Ohh aku kira kamu tinggal di sini."
"Selama kuliah aja sih, kamu bawa vesva aku pulang aja Azz, di sini gak ada kendaraan umum."
"Aku bisa jalan kaki sampai ke jalan utama."
"Jangan aneh-aneh deh Azz, udah malem, nanti kalo diculik tante-tante gimana?"
Azzrafiq tertawa kecil. "Ada-ada aja sih Gee, aku telpon temen dulu ya buat jemput ke sini."
"Ya udah masuk dulu yuk, kebetulan gak ada siapa-siapa juga, kamu bisa temenin aku sebentar." Kata Magika seraya masuk ke halaman rumah.
Azzrafiq memasukan scooter vesva kuning itu ke halaman, dan mengikuti Magika masuk ke rumah, selang beberapa saat, Yoga menjemputnya dan menunggu di depan rumah.
"Teman aku udah datang, aku pulang dulu ya Gee." Kata Azzrafiq.
Magika melihat ke arah jendela dan nampak seseorang dengan sepeda motor berhenti di depan rumah Tante Karina. "Gak perlu waktu lama ya nyampe kesini, padahal kalo pertama kali agak bingung juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Lover
Teen FictionMagika dan Azzrafiq bertemu tak sengaja di sebuah cafe, saat Magika sedang melakukan tantangan dari permainan Truth or Dare yang dia mainkan bersama teman-temannya. Hanya dalam satu malam saja, Magika mampu membuat Azzrafiq bertekuk lutut, mereka m...