Part 22

8.6K 407 0
                                    

Vote dan komen nya jangan lupa ya...

"Gak mau abang hiks"

"Daddy ayo pulang hiks"

"Huwaa mau pulang hiks gak mau di sini hiks"

Rengekan terus terdengar di ruangan VVIP. ini sudah kesekian kalinya Galvin merengek untuk pulang karena anak itu sudah tak betah di rumah sakit ini. sudah terhitung 1 Minggu lebih anak itu berada di sini.

Adelard mendekap tubuh sang anak yang terus rewel. sedangkan keempat abang nya yang lain sudah kelelahan membujuk adiknya untuk diam. susah sekali membujuk dia ketika sudah rewel seperti ini.

"Ino tenanglah, jangan menangis. baiklah, kita akan pulang besok. sudah ya jangan menangis lagi, sudah" ujar ayah lima anak itu.

"Gak mau besok hiks mau nya sekarang"

"Tidak bisa Ino" ujar Liam mencoba menenangkan adiknya.

"Kenapa gak bisa hiks? Galvin mau nya sekarang"

Kyler mendengus samar, dan akhirnya menggendong tubuh Galvin sembari mengusap punggung adiknya dengan teratur

"Kau ingin pulang sekarang?"

"He'em" ucap Galvin masih seseggukkan.

"Kalau begitu berhenti menangis"

Adelard, Liam dan si kembar terus mengamati si sulung dan si bungsu. Galvin menatap wajah tampan Kyler.

"Kalo hiks Galvin gak nangis lagi hiks emangnya abang bakal izinin Galvin buat pulang sekarang hiks?" tanya anak itu.

"Hm"

Galvin tersenyum sumringah, dan menghapus air matanya dengan cepat. walaupun hidung nya masih memerah dan matanya yang masih bengkak akibat kebanyakan menangis.

Kyler tersenyum melihatnya, mencium pipi gembul Galvin karena gemas. "Adik pintar" puji nya.

"Makasih abang" ucap Galvin tersenyum, menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang abang sulung.

"You are welcome baby Ino" balasnya.

Kai menatap Liam dengan raut bertanya. seperti mengetahui apa isi pikiran adiknya, Liam mengangguk kecil sembari mengusap puncak rambut Kai.

Kai yang mendapatkan perlakuan seperti itu sontak menatap abang keduanya garang, membuat Liam terkekeh kecil.

"Ngantuk" ucap Galvin memejamkan matanya. dia sudah nyaman di gendongan si sulung dan elusan hangat yang di berikan Kyler padanya.

"Tidurlah" ujar Kyler masih mengelus punggung Galvin.

Adelard menatap bayi kecilnya, mengelus rambut sang anak.

"Tidak berbaring di brangkar saja, Ino?"

"Enggak dad, Galvin masih mau di gendong bang Ky"

"Baiklah, daddy mengerti"

💚😸

Dua mobil sport hitam mewah baru saja memasuki halaman utama mansion Alvarendra di tutup dengan dua motor ninja milik si kembar.

Si kembar turun dari motor mereka masing-masing, menghampiri Galvin yang sudah keluar dari mobil bersama sang daddy.

Liam dan Kyler yang satu mobil ikut keluar dan menghampiri mereka dengan raut datar. bisa di lihat Galvin sedang berada di gendongan Adelard.

Mereka kompak memasuki mansion dan betapa terkejutnya anak itu melihat banyaknya para maid dan bodyguard yang mengucapkan selamat datang ke mereka. dan tidak sedikit pula yang mengucapkan selamat atas kesembuhan Galvin. benar-benar membuat anak itu terharu.

Galvin Malvelino Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang