Selamat membaca ❤️
Di ruang keluarga ada Galvin yang tengah menatap si kembar sedang menikmati es krim dengan berbagai rasa, membuat anak itu terus-menerus menatapnya.
Si kembar menikmati es krim berbagai rasa. Galvin yang melihat itu tentu saja tergiur dan ingin menyicipi nya juga. tapi sayang, Adelard, Kyler dan Liam melarangnya untuk memakan itu, membuat Galvin hanya bisa menggigit jari nya sambil memperhatikan si kembar. sesekali si kembar mencuri pandang pada si kecil yang terus menatap mereka.
Wajah Galvin yang terlihat polos dan melas, membuat si kembar harus menahan kegemasan nya pada anak itu. si kecil terus menggigit tangannya sendiri dan tanpa sadar ia menelan ludahnya.
Galvin mendongak, menatap daddy nya yang sedang fokus menonton pertandingan sepak bola mengingat dirinya sedang berada dipangkuan sang ayah.
Kedua matanya kembali beralih pada Kai yang dengan sengaja menggoda sang adik. "Wah bang, es krim ini benar-benar lezat dan manis. bagaimana kalau kita beli ini lagi?" ucap Kai menatap Ken.
Ken menganggukan kepalanya, ikut menggoda adiknya. mereka ingin melihat mau sampai kapan Galvin akan tahan dengan godaan nya ini. "Tentu! besok kita akan membeli nya lagi. es krim ini memang lezat!"
Galvin kembali menelan ludahnya tanpa sadar, melihat si kembar dengan lahapnya menikmati es krim itu. tangannya bergerak untuk menarik pakaian sang ayah.
"Daddy, Ino mau itu~" ucap anak itu, menunjuk es krim.
Adelard menundukkan kepalanya, melihat si kecil. tangannya bergerak untuk mengelus rambut Galvin. "Tidak bisa baby. untuk sekarang kau tidak boleh memakan itu"
"Tapi Ino mau, daddy~"
Si kembar terkekeh kecil melihat rengekan sang adik. membuat Liam menatap mereka tajam, karena mereka sudah dengan sengaja menggoda anak itu. "Kenapa kalian sengaja menggoda nya? kalau Ino kembali menangis lagi apa kalian akan bertanggungjawab?" ucap Liam.
"Tidak bang hehe" ucap Kai cengengesan tidak jelas.
Galvin menatap Adelard dengan mata berkaca-kaca, masih kekeh menunjuk es krim berbagai rasa itu. "Daddy, Ino mau es krim~"
"Tidak boleh, baby"
"Berhenti menangis dan makan saja ini" ujar Kyler memberikan blueberry pada si bungsu yang tengah merengek.
Galvin menatap blueberry itu dan Kyler secara bergantian. ia memiringkan kepalanya sedikit ke kanan. "Tapi ini bukan es krim, abang. Ino mau nya es krim bukan buah ini" ucap si kecil.
"Makan buah ini sebagai pengganti es krim. kau tau? rasanya juga tak kalah lezat dari es krim yang mereka makan"
"Beneran?" tanya Galvin dengan polosnya.
"Hm. cobalah"
Karena terbuai dengan ucapan si sulung akhirnya Galvin mau memakan buah itu. ia menunjukkan deretan gigi-gigi nya yang putih sambil manggut-manggut.
"Bagaimana? lezat bukan?" ucap Kyler sambil mengacak-acak rambut Galvin gemas. rasanya ia ingin mengantongi adiknya itu agar dia bisa membawa bocah itu kemana saja. sungguh gemas!
"Iya, enak! Ino suka"
Dengan rakusnya Galvin kembali mengambil blueberry. membuat Adelard dan Liam tersenyum melihat itu karena tindakan Kyler berhasil membungkam mulut Galvin yang sempat merengek tadi.
Si kembar ikut menatap Galvin. melihat adik bungsunya yang begitu lahap memakan buah itu membuat keduanya tidak bisa menggoda anak itu lagi.
Ketika anak itu hendak melahap buah blueberry yang ada
di tangan kanannya ia urungkan saat melihat tatapan Ken & Kai. dengan polosnya ia menjulurkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino
Teen FictionGalvin Malvelino adalah remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah membayangkan kalau ternyata dia adalah anak bungsu dari keluarga mafia yang bermarga Alvarendra yang selama ini telah hilang dan di cari-cari oleh keluarganya. Galvin yang dasarnya me...