•••
Sorakan heboh dari semua para penonton terdengar jelas ketika Galvin berhasil memenangkan balapan motor liar ini.
Galvin tersenyum penuh kemenangan, melepaskan helm full face nya. ia menyugar rambutnya ke belakang.
Tatapannya beralih pada seseorang yang baru saja sampai
di garis finis. orang itu berdecak kesal karena ia terus saja di kalahkan oleh pemuda bernama Galvin."Kalah ya? kasian deh lo" ledek Galvin tertawa renyah.
"Bacot!" sewot orang itu lalu pergi meninggalkan Galvin.
Galvin menatap punggung orang itu yang kian menjauh,
lalu ia menoleh ke samping sembari tersenyum lebar. "Bang Kai, Galvin menang!" ucap anak itu heboh.Kai berlari kecil menghampiri adiknya, memeluk Galvin dengan senyuman yang merekah di wajah tampannya. "Ino memang hebat! abang bangga dengan mu" ucapnya.
"Selamat ya Ino, kau berhasil menang!" lanjutnya.
"Thank you bang, thank you"
Kai mengacak-acak rambut adiknya gemas. tidak sia-sia dia dan Galvin kabur dari mansion tadi secara diam-diam.
Setelah melewati perjuangan yang cukup menegangkan, akhirnya Kai dan Galvin berhasil lolos dari penjagaan ketat si sulung, Kyler.
"Bang, pokonya abis ini kita harus makan-makan buat ngerayain kemenangan Galvin" ucap Galvin bersemangat.
"Tentu! kau ingin makan apa?"
"Seblak level 5!"
"Tidak untuk itu, Ino"
"Yah abang nggak asik nih. ayo lah bang, kita beli itu. kalo abang udah cobain tuh seblak behh Galvin jamin abang pasti bakal ketagihan. serius deh!"
"Benarkah?" tanya Kai mulai tertarik dengan ajakan si bungsu. Galvin mengangguk dengan antusias, meyakinkan sang abang keempat.
Kai nampak berpikir sebelum akhirnya ia mengangguk setuju. "Baiklah, kita akan beli makanan itu!"
"Yes! abang emang the best deh! abang kesayangan Galvin pokoknya" ucap Galvin yang sangat tidak dapat di percaya.
"Haha oke-oke, sekarang ayo kita pergi!"
Galvin mengacungkan jempol nya, lalu bersiap melajukan motornya. sedangkan Kai juga mulai menaiki motor nya, ia dan Galvin pergi secara beriringan.
Selama di perjalanan, keduanya saling ngebut-ngebutan tanpa ada rasa takut sedikitpun. sampai akhirnya motor yang dinaiki Galvin berhenti di tengah jalan yang lumayan sepi.
Kai mengernyitkan keningnya melihat sang adik tiba-tiba saja berhenti di tengah jalan. "Ino, kenapa berhenti? apa kau baik-baik saja?" tanya Kai menatap cemas Galvin.
Galvin menunjuk ke sebuah arah. "Bang liat deh. ada orang yang lagi di gebukin" ucap Galvin.
Kai mengikuti arah tunjuk sang adik. "Lalu? apa urusannya dengan kita?" tanya Kai.
Galvin melepaskan helm nya, berdecak kesal mendengar pertanyaan itu. "Adohh punya abang ogeb banget! bang, kita tuh harus bantuin dia sebagai perikemanusiaan" ucap nya.
"Tapi--"
"Ah abang kelamaan, Galvin duluan!"
Galvin turun dari motor nya dan segera berlari ke seseorang yang sekarang sedang di keroyok oleh beberapa orang.
"Ino!"
Kai yang panik ikut turun dari motor. dia berlari menyusul sang adik, takut jika orang-orang itu malah melukai adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino
Teen FictionGalvin Malvelino adalah remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah membayangkan kalau ternyata dia adalah anak bungsu dari keluarga mafia yang bermarga Alvarendra yang selama ini telah hilang dan di cari-cari oleh keluarganya. Galvin yang dasarnya me...