Selamat membaca ❤️
"Anak kecil seperti mu tidak pantas meminum ini. ini minuman orang dewasa, boy"
Orang itu tersenyum ketika Galvin menatapnya dengan wajah terkejut. tak tahan dengan wajah gemas anak itu, ia pun mengacak-acak rambut Galvin. "Putra Papa yang sangat menggemaskan! kenapa kau berkeliaran di sini tanpa pantauan keluarga mu?" tanya Adrian ketika tak melihat keberadaan sang kakak ataupun keponakannya yang lain.
"Loh, ko Papa Adrian ada di sini? emangnya Papa di undang juga?" bukannya menjawab pertanyaan dari Adrian, anak itu malah kembali bertanya dengan raut polosnya.
Adrian terkekeh kecil, mencubit kedua pipi gembul
keponakan nya. "Tentu saja Papa diundang. hey boy, kau belum menjawab pertanyaan Papa tentang keluarga mu""Oh, mereka lagi sibuk ngobrol Pa di sana. karena Galvin bosen cuma duduk aja sambil bengong, akhirnya Galvin pergi aja deh dari sana, cari makanan sama minuman yang ada di sini" jawab Galvin.
"Ah jadi itu sebabnya keluarga mu tidak ada untuk mengawasi mu. tapi boy, minuman ini tidak baik untuk mu. ini hanya untuk orang dewasa" ujar Adrian mengambil alih botol yang dipegang oleh Galvin. bisa bahaya kalau sampai ia membiarkan anak itu meminum minuman beralkohol seperti ini.
"Loh Galvin kan juga udah dewasa, Papa! Galvin bukan
anak kecil lagi, jadi balikin sini minuman Galvin. kalo Papa mau, Papa ambil aja sendiri di sana. tuh, minuman yang kaya gini masih banyak ko""Tetap tidak bisa boy. daripada kau meminum ini, lebih
baik kau ikut Papa ke mobil. bukankah kau bosan ada di sini?""Hm, boleh deh. tapi Galvin haus, Papa"
"Kau tidak perlu khawatir, nanti Papa akan ambilkan minuman untuk bayi kecil Papa yang sangat menggemaskan ini" Adrian menarik hidung mancung Galvin, lalu ia menggenggam tangan Galvin untuk mengajaknya ke dalam mobil. kapan lagi kan dia bisa memiliki waktu berdua bersama dengan Galvin tanpa ada gangguan dari kakak nya atau keponakan nya yang lain? jarang-jarang sekali loh ada momen langka seperti ini.
Galvin dan Adrian duduk di kursi belakang. ia sudah mempersiapkan minuman dan ponselnya untuk anak itu bermain atau melakukan apapun sesuka hati nya.
"Ini, minumlah" ujar Adrian memberikan sebuah minuman ke arah Galvin. anak itu menerimanya dengan sangat baik.
"Makasih, Pa!"
"Sama-sama boy"
"Dan ya, ini ada ponsel milik Papa. lakukan apapun yang
ingin kau lakukan, Papa tidak akan melarang mu" Adrian memberikan ponselnya sambil tersenyum."Papa serius?" tanya Galvin.
"Hm."
Dapat ia lihat kalau Galvin sedang menonton sesuatu di youtube dengan wajah tenang membuat Adrian senang. ia mengelus rambut Galvin dengan penuh kasih sayang. rasa nya ia ingin sekali membawa anak ini ke mansion nya dan menjadikan Galvin sebagai putra bungsunya, kalau saja dia tidak mengingat sang kakak.
"Astaga, Papa melupakan sesuatu. kau tunggu di sini boy, Papa akan segera kembali" ujar Adrian lalu segera keluar mencari keberadaan sang kakak untuk memberitahukan kalau putra bungsu nya sedang ada bersamanya. sebenarnya bisa saja Adrian menggunakan ponselnya untuk memberikan kabar ini ke mereka, cuma karena ia tidak ingin mengganggu kesenangan Galvin yang sedang asyik menonton tontonan nya, akhirnya ia memilih untuk memberitahukan ini secara langsung agar sang kakak tidak khawatir mencari keberadaan Galvin.
Dan benar saja, setelah Kai memberitahukan kepada
seluruh keluarganya kalau Galvin sudah hilang di acara
ini, seluruh keluarga Alvarendra menjadi panik. Adelard sudah berdiri dengan wajah tenang walaupun dalam hati nya ia sedang gelisah memikirkan si bungsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino
Novela JuvenilGalvin Malvelino adalah remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah membayangkan kalau ternyata dia adalah anak bungsu dari keluarga mafia yang bermarga Alvarendra yang selama ini telah hilang dan di cari-cari oleh keluarganya. Galvin yang dasarnya me...