Selamat membaca ❤️
Hari ini Kyler baru saja di perbolehkan pulang oleh Adrian ketika dia sudah memeriksa kondisi si sulung yang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sekarang posisi mereka sedang berada di ruang tengah. mereka mendudukkan dirinya masing-masing di atas sofa empuk. "Abang nggak mau istirahat dulu di kamar?" tanya Galvin.
"Tidak perlu. abang sudah baik-baik saja"
"Beneran?"
"Hm."
Galvin menghela nafasnya lega, mendengar jawaban itu. ia senang kalau abang sulung nya sudah baik-baik saja.
Adelard mengelus surai rambut si bungsu. "Boy, apa kau sudah mengobati kaki mu?" tanya Adelard mengingat kaki si bungsu masih sakit.
"Udah dong dad. tadi di rumah sakit bang Liam udah olesin salep di kaki Galvin. oiya dad, Galvin ke kamar dulu ya? mau bersih-bersih dulu" ucap Galvin berdiri.
"Perlu abang bantu?" tanya Kai.
Galvin menggeleng dengan cepat. "Nggak perlu bang, Galvin bisa jalan sendiri. lagian kaki Galvin udah nggak terlalu sakit ko"
"Ah baiklah kalau begitu"
"Gunakan lift saja boy, jangan tangga" ujar Adelard.
"Nggak mau dad, enakan make tangga" sahut Galvin.
"Di sangat keras kepala" cibir Ken.
Ken menatap kedua abang nya yang mulai memainkan ponselnya masing-masing. "Kak, bang? sebenarnya kemarin malam kalian sedang melakukan apa?" tanya Ken.
"Ah ya, daddy sampai melupakan kejadian itu. daddy juga penasaran dengan apa yang kalian berdua lakukan" ucap si paling tertua di antara keempat pemuda itu.
"Kalian tidak perlu tau" ucap Liam.
"Tapi kami penasaran. tolong katakan sesuatu!" ujar Kai.
"Benarkah?" tanya Liam menatap Kai, membuat Kai meneguk salivanya susah payah. kenapa abang keduanya itu menatapnya dengan seperti itu?, pikir nya.
Kai menganggukan kepalanya dengan kaku. "Kalau begitu pergilah ke ruang bawah tanah" ujar Liam, kembali fokus pada ponselnya lagi.
"Ruang bawa tanah?" beo si kembar kompak.
Kyler menyunggingkan senyum nya tanpa mengalihkan pandangannya ke ponsel dan Adelard melihat itu. "Ayo kita ke ruang bawah tanah, bang" ajak Kai sangat penasaran sampai ia menarik tangan sang kembaran untuk ikut.
"Pelan-pelan saja, Kai!" peringat Ken.
"Ck, cerewet sekali!"
"Sepertinya daddy tau apa yang sudah kalian lakukan" ucap Adelard tiba-tiba, menatap Kyler dan Liam bergantian. Liam yang mendengar itu hanya tersenyum smirk.
Di ruang bawah tanah, Ken dan Kai di persilahkan masuk oleh beberapa bodyguard yang berjaga di sana. "Wah sudah lama sekali aku tidak menginjakkan kaki ku di sini" ucap Kai
"Sama, aku juga. ternyata ruang bawah tanah ini masih terlihat sama. tidak ada yang berubah kecuali para tahanan nya" ujar Ken berjalan diikuti Kai.
Langkah si kembar berhenti tepat ketika netra mereka menangkap sesosok wanita tanpa busana sedang tergeletak di sebuah kasur usang dengan penuh luka.
Penampilan nya begitu tragis membuat si kembar meringis melihat nya. "Siapa dia?" tanya Kai.
"Entahlah"
Si kembar mendekati wanita itu. Ken mengamati wajah wanita yang sudah penuh luka sayatan. "Wajahnya terlihat tak asing" ucap Ken.
"Bukankah itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino
Novela JuvenilGalvin Malvelino adalah remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah membayangkan kalau ternyata dia adalah anak bungsu dari keluarga mafia yang bermarga Alvarendra yang selama ini telah hilang dan di cari-cari oleh keluarganya. Galvin yang dasarnya me...