S2 ✨ 08

4.7K 319 50
                                    

Selamat membaca ❤️

"Anda mau kemana tuan muda kecil?"

Suara Bondan baru saja menginterupsi seorang bungsu Alvarendra. anak itu membalikkan badannya menghadap ke arah pengawal pribadi nya.

Bondan menatap penampilan Galvin dari atas sampai bawah. kalau di lihat-lihat sepertinya anak itu ingin pergi. tapi mau pergi kemana? bukankah dia sedang sakit?

"Gue mau keluar dulu sebentar"

"Untuk apa? bukankah anda sedang sakit?"

"Kata siapa?" tanya anak itu berkacak pinggang.

"Tuan muda Kyler"

Galvin menggaruk rambut belakang nya yang tak gatal, seraya berpikir bagaimana caranya ia lolos dari Bondan.

"Ekhm, gini Bon. gue lagi ada janji sama temen gue buat keluar. jadi sorry banget ya gue nggak lama-lama di sini"

"Tapi anda dilarang keluar dari mansion"

"Cuma bentar doang yailah ribet banget sih. kenapa? elo takut di omelin sama bang Kyler? cih, cupu lo. masa sama dia aja elo takut si" ledek Galvin.

"Malu sama badan" lanjutnya seraya menatap tubuh Bondan yang terlihat besar, tegap, nan gagah. seperti kebanyakan bodyguard yang lainnya.

"Apa anda sendiri tidak takut?" tanya Bondan balik.

Galvin menggelengkan kepalanya. "Enggak. buktinya gue berani boong sama bang Ky, kalo gue lagi sakit" ucap Galvin sedetik kemudian ia menutup mulutnya sendiri.

"Jadi anda berbohong? apa perlu saya hubungi tuan muda Kyler, tuan muda kecil?" tanya Bondan menakuti-nakuti si bungsu Alvarendra.

Bondan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Kyler. tapi langsung di tahan oleh Galvin. "Anjir cepu banget lo jadi orang! nggak asik, nggak like ah!"

Pengawal pribadi anak itu tersenyum penuh kemenangan melihat ketakutan di wajah Galvin. "Saya tidak akan beri tau tuan muda, kalau anda tidak akan keluar dari mansion"

"Dih mana bisa gitu! orang gue udah ada janji sama temen gue" kesal Galvin tak terima dengan ucapan yang baru saja diucapkan oleh Bondan.

"Kalau begitu ya sudah, saya akan memberi tau tuan
muda Kyler tentang anda yang berpura-pura sakit" lagi, Galvin menahan tangan Bondan yang hendak mendial nomor si sulung.

"Jangan!" seru Galvin.

Anak itu menghela nafasnya dengan berat, lalu ia pun mengangguk setuju. "Ya udah, gue nggak akan keluar dari mansion!" ucap Galvin membuat Bondan tersenyum.

Bondan kembali membuka pintu kamar Galvin dengan lebar, mempersilahkan tuan muda kecilnya masuk ke dalam lagi. "Silahkan tuan muda kecil"

"Tapi boong!" ucap Galvin menjulurkan lidahnya lalu dia pun berlari menuruni anak tangga dengan lincahnya sambil meluncur di bagian pegangan tangga yang berkilau.

Bondan yang melihat itu tentu saja terkejut. dengan cepat dia ikut berlari mengejar Galvin. "Hey tangkap tuan muda kecil!" perintah Bondan pada bodyguard yang ada di bawah.

"Bodoh, seharusnya aku tidak langsung mempercayai ucapan tuan muda kecil" gumam Bondan menyesal telah mempercayai perkataan Galvin.

Di bawah, ada beberapa bodyguard yang sudah siap ingin menangkap tubuh Galvin. tapi seperti biasa, tak ada satupun dari mereka yang berhasil menangkapnya.

Dengan gesit dan lincah anak itu menghindari para bodyguard yang ingin menangkapnya. bahkan beberapa dari mereka sudah ada yang tersungkur ke lantai.

Langkah Galvin terhenti saat sudah berada di ambang pintu masuk. dia mendongakkan kepalanya menatap Bondan yang sekarang berada di lantai dua.

Galvin Malvelino Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang