Selamat membaca ❤️
Galvin melepaskan pelukannya pada Adelard menatap
Chris yang tengah memandangi nya. "Eh ayo, gue anterin elo ke kamar" ujar Galvin.Chris hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. ia mengikuti langkah Galvin sampai mereka berhenti di salah satu ruangan. "Mulai sekarang elo bisa tidur di sini"
Chris mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru
kamar yang terlihat lebih besar dari kamar nya. kamar ini terlihat sangat rapih dan tertata. "Apa ini nggak terlalu besar Vin? aku ngerasa nggak pantes buat tinggal di sini""Gapapa, santai aja kali. gih, bersih-bersih abis itu ganti
baju lo. buat sementara elo bisa pake baju gue dulu. baju nya udah gue taro ko di situ" ucap Galvin menunjuk sebuah setelan pakaian santai miliknya.Chris tersenyum dan tak menyangka kalau Galvin bisa sebaik ini padanya. "Makasih ya Vin, kamu udah baik banget sama aku. maaf ngerepotin" ucap Chris.
"Santai aja. oiya abis bersih-bersih lo ke meja makan aja"
"Gue tau elo pasti belum makan kan dari tadi?" lanjut anak itu sambil menepuk-nepuk pundak kanan Chris. senyuman Galvin terus ia tunjukkan pada Chris.
Chris mengangguk sambil tersenyum kikuk. pasti saat di mobil tadi Galvin mendengar suara perutnya yang berbunyi.
"Sekali lagi makasih, Vin"
Galvin menganggukan kepalanya singkat. "Kalo gitu gue ke ruang tengah dulu"
"Iya"
Galvin menutup pintunya lalu berjalan menuju ruang tengah, meninggalkan Chris sendirian di dalam kamar tamu.
Ia mendudukkan diri di tepi kasur. rasanya sangat empuk dan nyaman. "Kamar nya besar banget" gumam nya.
.
.
.
Selama 30 menit Chris di dalam kamar, kini akhirnya ia keluar dengan tubuhnya yang terlihat lebih bersih dan segar dari sebelumnya.
Wajahnya sudah tak terhalang debu jalanan lagi. kulit putihnya juga terekspos dengan jelas. bahkan tubuh nya sudah wangi dan tidak bau lagi.
Chris melangkahkan kakinya menuju ruang tengah.
bisa di lihat, Galvin tengah bercanda bersama abang kembar nya.Galvin menghentikan tawanya, ketika menyadari kehadiran Chris. ia tersenyum dan sedikit pangling melihat wajah anak laki-laki yang seumuran dengan nya.
Si kembar mengikuti arah pandang Galvin dan mereka ikut terkejut dengan wajah yang dimiliki Chris. "Wah gila lo beda banget sama yang tadi. ini beneran elo kan, Chris?!"
Chris mengangguk kikuk. "I-iya, kenapa? aku jelek banget ya?" tanyanya menundukkan kepalanya.
Galvin menggeleng ribut. "Lo cakep banget Chris! serius deh nggak boong gue. lo ganteng sama keren! mirip kaya gue"
Chris mendongakkan kepalanya mendengar pujian dari Galvin. "Kamu serius?" Galvin mengangguk.
"Kalo nggak percaya tanya sama abang gue. bang, Chris keren kan?" tanya anak itu sambil menatap si kembar Ken dan Kai.
Si kembar mengangguk dengan kompak. "Iya, apa yang di bilang oleh Ino benar. kau terlihat keren dan lucu" ucap Kai.
Chris tersenyum lebar, tapi ketika mendengar lanjutan ucapan Kai senyumannya berkurang sedikit. "Tapi tetap saja adik kami Ino yang paling menggemaskan!" lanjut Kai.
"Itu benar" timpal Ken sambil mengacak-acak rambut si bungsu dengan gemas. Galvin yang mendengar itu tersipu malu.
"Ish abang bisa aja. oiya Chris, kenalin ini abang ketiga
sama abang keempat gue. namanya abang Ken sama abang Kai" ucap Galvin memperkenalkan kedua abang kembar nya
![](https://img.wattpad.com/cover/340577142-288-k750498.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Galvin Malvelino
Teen FictionGalvin Malvelino adalah remaja berusia 15 tahun yang tidak pernah membayangkan kalau ternyata dia adalah anak bungsu dari keluarga mafia yang bermarga Alvarendra yang selama ini telah hilang dan di cari-cari oleh keluarganya. Galvin yang dasarnya me...