S2 ✨ 06

4.9K 320 6
                                    

Selamat membaca ❤️

Motor sport hitam milik Galvin terus melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibu kota. ia masih setia mencari keberadaan si sulung.

"Bang Kyler dimana si?!" gumam nya.

Anak itu menoleh ke arah mobil yang di kendarai Bondan. sekarang mobil itu tengah menyamai laju motor Galvin.

"Tuan muda kecil, lebih baik kita kembali ke rumah sakit. biar saya dan bodyguard yang lain, yang akan mencari tuan muda Kyler" ucap Bondan di dalam mobil dengan kaca yang terbuka.

Galvin menggelengkan kepalanya. dia masih kekeh untuk mencari keberadaan si sulung. hati nya tidak tenang begitu melihat Kyler tidak ada di dalam ruangan nya. apalagi ketika ia menelpon nya, pria itu tak pernah mengangkat nya.

"Gue masih mau cari bang Kyler!"

.

.

.

Di saat Galvin tengah mengkhawatirkan kondisi si sulung ternyata pria yang dia khawatirkan sedari tadi tengah asik menikmati mahakarya nya di wajah cantik Catherine.

"Akhhh sakit!! hentikan ini Kyler!!" teriak Catherine.

"Tidak bisa babe, aku masih menikmatinya. bukankah kau juga menikmati permainan yang sudah ku buat ini?" tanya Kyler dengan senyuman devil nya.

Catherine menggelengkan kepalanya ribut. dia benar-benar tersiksa dengan apa yang tengah dilakukan Kyler.

Bayangkan saja, sedari tadi ujung pisau lipat yang di
pegang oleh Kyler terus menari di wajah cantik Catherine yang sekarang sudah berubah menjadi menjijikkan dengan sayatan Kyler.

Banyak darah yang keluar dari wajah Catherine dan Kyler menyukai dan menikmati itu semua. kedua pipi wanita itu sudah robek, begitupula dengan kening serta dagu nya.

Kyler menghentikan aksinya, menatap wajah Catherine. tangannya bergerak untuk mengelus pipi wanita itu dengan lembut. "Wajah mu terlihat sangat menggoda jika seperti ini sayang"

Tubuh Catherine gemetar dengan hebat melihat sisi gelapnya pria itu. dia benar-benar tak menyangka kalau Kyler akan nekat berbuat ini padanya. padahal dulu pria itu sangat menyayangi dan mencintainya. tapi sekarang? semua nya ternyata sudah berubah semenjak pengkhianatan itu.

Liam menatap datar keduanya lalu keluar dari sana. begitupula dengan para bodyguard. mereka membiarkan Kyler dan Catherine berdua saja di sana.

Catherine menangis. "Kyler, kenapa kau melakukan ini padaku? aku minta maaf. aku menyesal. tolong maafkan
aku hiks" isak nya memohon ampunan pada Kyler.

Kyler menghapus air mata Catherine dengan lembut. "Syutt jangan menangis. aku tidak menyukai nya" ujar Kyler.

"Bagaimana kalau kita bermain lagi?" usul Kyler yang langsung mendapatkan gelengan hebat dari Catherine.

"Tidak!! kau tidak bisa menyakiti ku terus Kyler!! bukankah kau mencintaiku?! maka berhentilah melakukan ini pada ku Ky! ku mohon"

"Justru itu sayang, karena aku mencintaimu aku ingin bermain lagi dengan mu" ucap Kyler terkekeh kecil sambil mengelus jenjang leher Catherine yang terlihat sangat putih dan mulus.

"Mari kita mulai lagi"

"Akhhh!!!"

Catherine berteriak begitu ujung pisau yang lancip, menancap pada lehernya. Kyler menggores nya hingga darah segar mulai keluar dari leher mantan kekasih nya.

Kyler mencium darah itu dengan penuh gairah. "Ahh harumnya sangat menggoda" ujar nya.

Kyler menjilati darah yang keluar dari leher Catherine hingga wanita itu bergidik ngeri sekaligus merasakan sensasi geli begitu lehernya dijilati oleh Kyler.

Galvin Malvelino Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang