22.

769 83 11
                                    

Sedari tadi Yaya selalu mencoba menghubungi nomor ponsel putra nya tetapi tidak ada satu pun panggilan Yaya yang di jawab oleh Samudera.

Tentu saja itu membuat Yaya kesal bukan main seperti nya Samudera sudah membuat kesabaran seorang Yaya semakin menipis. Yaya terus saja mengoceh saat panggilan nya tidak kunjung mendapat jawaban dari sang pemilik ponsel.

"Kemana si malin ini, kenapa belum pulang juga padahal ini sudah lewat dari jam makan malam" ucap Yaya yang di dengar oleh suami nya

"Memang nya Sam tidak ijin padamu mih?" Tanya Nadech pada Yaya

"Dia ijin padaku, tetapi aku meminta nya untuk tidak pulang malam tetapi dia malah bilang kalau dia akan menginap di apartemen Anantha" Nadech pun mengangguk

"Bukan kah semua nya sudah jelas sekarang, untuk apa kamu menghabis kan tenaga mu untuk mengomel" Yaya menoleh pada suami nya tersebut.

"Apa menurut mu kita harus kesana, kita gerebek anak nakal itu" Nadech hanya tersenyum mendengar perkataan Yaya

"Sebaik nya besok saja, ini sudah malam mih lagi pula aku sedang lelah dan ingin segera beristirahat" Yaya pun merebah kan diri nya di dalam pelukan suami nya

"Bagaimana kalau nanti tiba tiba saja kita memiliki cucu pih"

"Itu tidak mungkin sayang, aku yakin Sam tidak akan melakukan hal yang sejauh itu kamu jangan berfikir sejauh itu mih"

"Aku hanya takut saja, sudah kedua kali nya Sam menginap disana bagimana kalau hal itu terjadi?"

"Tidak akan mih percaya pada papi ok"

"Semoga saja si malin itu tidak melakukan hal yang macam macam ya pih"

"Iya mih, ayo tidur ini sudah malam"

"Iya pih"

.

.

.

Sam masih mendengar kan cerita dari Anantha tanpa ingin memotong nya karena sungguh ia juga merasa penasaran dengan apa yang sebenar nya terjadi di dalam hubungan Anantha dan juga Gilang dulu.

"Lalu?" Tanya Sam penasaran dengan kelanjutan cerita dari Anantha

"Kami menjalani hubungan percintaan kami dengan sangat bahagia, dia selalu menjadikan aku sebagai prioritas nya. Saat itu kak Gilang sudah bekerja di perusahaan milik papa nya sedang kan aku hanya seorang mahasiswa"

"Kak Kim begitu kecewa padaku saat itu, karena aku lebih memilih menerima cinta kak Gilang dari pada kak Kim. Padahal kak Kim sudah beberapa kali menyatakan perasaan nya padaku tetapi aku selalu menganggap nya sebagai sebuah candaan"

"Bukan nya aku tidak tahu kalau kak Kim sangat mencintai ku tetapi aku tidak bisa memaksakan hati ku Sam. Sebelum aku bertemu dengan daddy nya Cyra aku sudah lebih dulu belajar membuka hati ku untuk kak Kim tapi aku selalu gagal karena aku hanya bisa menyayangi nya sebagai kakak ku bukan untuk menjadi pasangan ku"

"Awal nya hubungan ku dengan daddy nya Cyra berjalan dengan sangat baik walaupun aku harus kehilangan kak Kim sebagai ganti nya. Kak Kim memutus kan untuk pergi ke luar negeri karena ia ingin melupakan semua perasaan nya padaku dan juga mengobati luka di hati nya karena ku"

"Sampai dimana akhir nya orang tua dari kak Gilang mengetahui hubungan kami dan mereka dengan tegas menolak ku sebagai pasangan anak mereka. Alasan nya karena aku adalah anak yatim piatu walaupun aku memiliki keluarga nya kak Kim tetapi tetap saja mereka tidak menyukai itu"

"Mereka menganggap aku adalah seseorang yang tidak mempunyai masa depan yang jelas lalu bagaimana bisa aku menjadi pasangan dari anak nya yang jelas jelas adalah pewaris untuk keluarga mereka"

ANANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang