32.

734 71 18
                                    

Saat di pagi hari sebagian orang mungkin lebih suka menikmati segelas kopi panas sambil di temani dengan beberapa kudapan , tapi tidak untuk Kimhan pagi ini ia sedang ingin menyesap minuman yang bisa membuat nya lupa dengan perasaan nya yang semakin mendalam kepada Anantha.

Di satu sisi ia ingin egois agar ia bisa mendapat kan Anantha tapi di satu sisi ia tersadar kalau tidak semua yang dia ingin kan harus dia dapat kan.

Entah lah kenapa dari sekian banyak pilihan hati nya hanya jatuh pada Anantha, pria manis yang di asuh oleh kedua orang tua nya sejak kecil. Hati dan pikiran Kim terus saja berperang dalam ego nya ia ingin sekali menjadikan Anantha sebagai pasangan nya tetapi dalam hati nya ia juga ingin melihat Anantha bahagia dengan pilihan nya.

"Ya Tuhan kenapa harus serumit ini sekarang, bisakah kau hilang kan semua perasaan ini untuk Anantha dari hatiku" ucap Kim yang saat ini sedang menatap jauh ke luar sana.

"Tha aku ingin kamu bahagia dengan pilihan mu tapi aku juga tak rela menyaksikan itu aku harus bagaimana Tha" monolog nya lagi pada diri nya sendiri.

"Kenapa semesta mempertemu kan kita kalau pada akhir nya aku tidak bisa memiliki mu, kenapa semesta juga menghadir kan perasaan ini bahkan semakin hari semakin kuat kalau pada akhir nya perasaan ini tidak bisa membuat ku memiliki mu" gumam nya

"Anantha tidak bisakah kamu melihat ku sebentar saja, lihat lah aku yang memiliki rasa cinta yang besar untuk mu"

"Kim apa yang kamu lakukan?" Tanya Sang mami yang tiba tiba saja masuk ke kamar nya

"Menikmati pahit nya hidup" sahut Kim asal sambil menyesap sedikit minuman nya.

ANANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang