97. End

911 64 44
                                    

Setelah melewati perdebatan yang alot dengan Samudera, dan Samudera pun sudah bisa menikmati jajanan yang akhir nya di bayar kan oleh daddy nya kini Sam dan juga Anantha sudah berada di ruangan operasi karena saat ini sudah waktu nya putri cantik mereka untuk  terlahir kedunia.

Sam beberapa kali mengucap kan kata maaf dan juga kata cinta pada moya nya di saat ia melihat bahwa perut mulus yang selama ini selalu ia kecup dan di usap dengan penuh kelembutan itu pun mulai di robek sedikit demi sedikit untuk jalan kelahiran sang putri.

Bahkan tanpa rasa malu Samudera pun sudah mengeluarkan air mata nya dengan begitu deras nya karena ia merasa tidak tega daat harus melihat kesayangan nya menjalani operasi caesar untuk membawa putri nya terlahir dengan selamat ke dunia ini.

Anantha sendiri saat ini sedang mencoba untuk tetap tenang dan berdoa di dalam hati nya agar sang putri bisa terlahir dengan selamat, begitu pun dengan diri nya yang akan baik baik saja setelah melewati proses operasi nya kali ini.

Anantha juga tak henti henti nya mengucap kan rasa syukur dan terima kasih karena Tuhan sudah mengirim kan Samudera untuk menjadi pasangan hidup nya. Ia juga bersyukur karena Tuhan juga sudah mengirim kan kedua mertua yang sangat menyayangi diri nya seperti anak kandung mereka sendiri.

Ia juga merasa bahagia karena di saat ia harus kembali ke dalam ruangan ini, dan kembali berjuang untuk melahir kan darah daging nya ia kini tidak sendiri lagi karena saat ini Samudera selalu berada di sisi nya untuk menemani dan juga menyemangati diri nya yang saat ini sedang berjuang untuk membawa putri mereka terlahir ke dunia.

Walaupun Samudera masih belum terlalu dewasa tetapi ia sangat lah mencintai Anantha, bahkan Anantha merasa beruntung karena diri nya bisa di cintai oleh pria random seperti Samudera.

Walaupun ia sering membuat moya nya naik darah tetapi tak jarang juga ia membuat moya nya tersipu atau bahkan salah tingkah karena tingkah ajaib nya. Itulah yang membuat Anantha semakin menjatuh kan hati nya pada sosok pria yang jauh lebih muda dari nya.

"Sayang nya aku moya nya aku maafin aku ya sayang kalau aku sering ngeselin kamu, maafin aku ya moy sumpah aku gak tega banget moy lihat kamu kaya gini" ucap nya dengan tangisan nya yang sudah membasahi wajah nya.

"Iya sayang, udah ah jangan nangis kaya gitu nanti ganteng nya ilang loh. Malu tuh sama anak nya nanti masa pas baby lahir nanti lihat wajah papa nya yang basah dengan air mata mana sampe ingusan gitu jorok ihh" ucap Anantha yang membuat Samudera bergegas membersih kan hidung nya menggunakan sapu tangan milik nya.

"Mana ada aku ingusan ngarang aja kamu tuh, lagian ya moy pas baby lahir nanti walaupun nanti baby lihat wajah aku yang banjir dengan air mata dan ingusan dia pasti akan tetap bangga karena sudah memiliki papa yang tampan nya luar biasa kaya aku" ucap nya dengan penuh percaya diri.

"Percaya diri sekali dirimu" sahut Anantha

"Bukan percaya diri moy tapi memang itu kenyataan nya"

"Iya aku percaya"

"Aku sangat mencintaimu moya ku"

"Aku juga mencintaimu suami ku"

.

.

.

Setelah melewati jam operasi yang cukup lama kini Anantha pun sudah kembali berbaring di ranjang kamar yang sebelum nya sudah di pesan oleh ayah mertua nya. Tubuh nya masih terasa begitu lemas apalagi saat ini ia merasakan ngilu di area perut nya lebih tepat nya di bekas luka caesar nya.

Bahkan untuk menggerak kan tubuh nya saja ia begitu kesulitan, hingga mengharus kan Sam untuk selalu siap untuk membantu nya kapan pun.

"Susah gerak nya ya moy?" Tanya Sam saat ia selesai membantu Anantha duduk bersandar di ranjang nya. "Ia ngilu banget rasa nya perut aku" keluh nya pada suami nya.

ANANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang