43.

701 70 45
                                    

Saat ini Samudera, Anantha dan juga Mahen sudah berada di ruangan Mahen. Baru saja Mahen ingin menduduk kan diri nya di kursi nya pasangan guru dan murid ini sudah kembali ramai dengan perdebatan yang mereka ciptakan sendiri.

"Sana ngga" ucap Anantha saat Sam ingin duduk di sisi diri nya

"Ga mau aku mau dekat kamu duduk nya" paksa Sam yang saat ini sudah berada di sisi Anantha

"Sanaan Sam aku sedang marah sama kamu sana ihh" dorong Anantha pada bahu Sam

"Ga mau moya, gak mau jauh dari kamu" ucap nya sambil menempel di lengan moya nya.

"Samudera kamu ini sudah seperti anak monyet saja, yang bergelayut seperti itu di lengan pak Anantha" ucap Mahen yang membuat Sam menatap ke arah nya.

"Kalau anak monyet tampang nya kaya saya pasti ibu bapak akan lebih memilih memelihara anak monyet dari pada membesar kan bapak" ucap Sam yang membuat Anantha menahan tawa nya sedang kan Mehen sudah melepas kan sepatu nya dan bersiap untuk melempar Samudera.

"Dasar murid kurang sopan ya kamu, kamu pikir saya lebih jelek dari anak monyet hah" ucap Mahen

"Gak juga sih soal nya kalian gak ada beda nya"

"Hahahhaa" Anantha pun akhir nya sudah tidak lagi bisa menahan tawa nya.

Plukk

Mahen benar benar melempar sepatu nya ke arah Sam karena ia sudah sangat kesal dengan  murid nya yang satu ini.

"Aduh untung gak kena wajah saya nih sepatu, kalau iya pasti sepatu nya akan di marahi sama mami nanti karena sudah melukai wajah tampan anak nya ini itu sepatu yang satu nya lagi gak mau di lempar juga pak tanggung amat ngasih saya cuma sebelah doang"

Sreet

"Ini sepatu mahal enak aja saya kasih kamu, siniin saya mau pakai lagi" Mahen pun kembali mengenakan sepatu nya dan setelah nya ia kembali duduk di hadapan Anantha dan juga Samudera.

"Bapak ngapain duduk di depan saya?" Tanya Sam

"Saya mau interograsi kamu"

"Ahh kirain mau mengagumi ketampanan Saya"

"Terlalu percaya diri kamu, katakan sama saya kenapa kamu melakukan hal itu di koridor sekolah?" Tanya Mahen pada Samudera

"Sebenar nya saya sih gak masalah ya pak mau melakukan nya di mana saja asal kan itu bersama moya" Anantha langsung memijat kening nya yang mulai sedikit pusing itu sedang kan mahen sudah menahan diri nya untuk tidak mencekik anak muda menyebal kan yang saat ini tepat berada di hadapan nya.

"Bukan itu maksud saya, maksud saya kenapa kamu harus melakukan nya disini di sekolah kenapa tidak di rumah saja"

"Kalau di rumah ada mami nanti saya di jewer lagi kaya waktu itu" sahut Sam santai

"Aduh ampun deh saya sama kamu, kapan kamu lulus?" Tanya Mahen pada Sam

"Kapan moy?" Tanya nya pada Anantha

"Sekitar dua bulan lagi" sahut Anantha

"Bosa di percepat tidak pak?" Tanya Mahen yang membuat Anantha mengerut kan kening nya

"Apa nya yang di percepat ya pak?" Tanya Anantha balik

"Kelulusan Sam, apa tidak bisa besok saja dia lulus nya karena jujur saya sudah tidak sanggup dengan tingkah nya pak" ucap Mahen

"Dari pada mempercepat kelulusan saya kenapa gak bapak aja yang keluar dari sekolah ini, iya kan moy?"

"Saya pengangguran dong nanti nya, kamu ini ya sudah begini saja saya akan memberikan kalian berdua hukuman" ucap Mahen yang membuat Anantha membola

ANANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang