27.

732 85 38
                                    

Hampir semalaman Anantha tidak bisa memejam kan mata nya karena terus memikirkan Samudera. Bahkan sudah beberapa kali Anantha mencoba untuk menghubungi Samudera dan beberapa kali juga Samudera tidak menjawab panggilan nya.

Rasa nya pagi ini Anantha tidak memiliki semangat sama sekali untuk memulai hari nya padahal hari ini ia harus berangkat mengajar untuk memberikan soal ujian kepada siswa nya.

"Tha, mau sarapan apa?" Tanya Gilang yang memang semalam memutus kan untuk menginap karena putri mereka yang mengingin kan tidur bersama kedua orang Tua nya

Tapi walaupun mereka tidur dalam satu kamar bahkan satu ranjang dan Cyra lah sebagai pembatas di antara mereka tetap saja Anantha tidak bisa berhenti memikir kan Samudera.

"Apa saja boleh kak" sahut Anantha pada Gilang

"Aku masakan omlete saja ya biar cepat karena kamu harus segera pergi mengajar kan?" Tanya Gilang lagi

"Iya kak" sahut nya lesu

Hari ini rencana Gilang akan lebih dulu mengantar kan Cyra ke sekolah nya baru setelah nya ia mengantar kan Anantha untuk menuju sekolah tempat nya mengajar, lalu Gilang akan pulang lebih dulu ke apartemen milik nya baru setelah nya ia akan pergi menuju perusahaan milik nya.

"Ini sarapan nya sayang" ucap Gilang yang mengejut kan Anantha

"Sedari malam aku perhatikan kamu terus melamun, kenapa?" Tanya Gilang yang saat ini sudah duduk di sisi Anantha

"Tidak apa apa" sahut Anantha sambil berusaha memasuk kan makanan nya ke dalam mulut nya

"Apa karena pemuda itu?" Tebak Gilang yang tepat pada sasaran.

"Hmm" sahut Anantha singkat

"Tha apa kamu sudah mulai menyukai nya?" Tanya Gilang

"Aku sudah mulai merasakan nyaman dengan nya kak" sahut Anantha yang membuat Gilang menggenggam tangan nya

"Kamu bimbang karena itu?" Tanya Gilang lagi

"Bukan nya bimbang tapi lebih merasa bersalah, aku juga tidak tahu kenapa kak tapi hatiku begitu sangat merasa bersalah pada nya saat kita berciuman semalam aahh bukan berciuman melain kan kamu yang mencium ku" sahut nya pada Gilang

"Daddy, morning" sapa Cyra pada daddy nya

"Morning sayang nya daddy" sahut Gilang yang kini sudah memangku Cyra di paha nya.

"Mana ucapan selamat pagi untuk papi?" Tanya Gilang

"Morning papi"

"Morning sayang, apa sekarang papi sudah mulai terlupakan karena ada daddy mu disini?" Tanya Anantha yang mencoba baik baik saja di depan putri nya.

"Tidak papi, papi adalah yang terbaik" sahut nya yang membuat kedua orang tua nya tertawa.

"Cyra apa Cyra senang melihat papi dan daddy bersama?" Tanya Gilang yang membuat Anantha menoleh pada nya

"Sangat daddy, dan Cyra harap Cyra bisa terus bersama daddy dan papi setiap hari nya" ucap Cyra yang membuat Anantha tersenyum tipis

"Kamu dengar kan Tha, apa yang di ingin kan oleh Cyra putri kita apa kamu tidak ingin mewujud kan nya dan membuat putri kita bahagia?" Tanya Gilang yang membuat Anantha dilema

"Aku sudah terlambat bisakah kita berangkat sekarang?" Tanya Anantha yang sedang mencoba mengalih kan pertanyaan dari Gilang.

"Kamu menghindar dari pertanyaan ku?" Tanya Gilang lagi

"Kak seandai nya pertanyaan itu kamu tanyakan enam tahun lalu dimana Cyra yang baru saja terlahir waku itu mungkin dengan senang hati aku menjawab iya tapi sekarang berbeda kak" sahut Anantha pada Gilang

ANANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang