Saskia tiba di Bandara International Yogyakarta bersama timnya pukul sembilan pagi. Jogja selalu menjadi tempat terindah dengan sejuta kenangan untuknya. Tempatnya minuntut ilmu, tempatnya belajar menjadi diri sendiri. Tempatnya benar-benar bertumbuh.
Tiga tahun lebih tinggal di kota ini tentu meninbulkan kerinduan tersendiri untuk Saskia. Rumah keduanya setelah Surabaya. Banyak teman rasa saudara yang ia temui di kota ini. Saskia tersenyum, senang sekali rasanya kembali ke kota istimewa.
Saskia : Ron, aku udah sampai Jogja, lagi otw hotel
Saskia memdengus setelah mengetik pesannya. Ia merindukan lelaki itu, beberapa hari belakangan kesibukan mereka menghalagi untuk bertemu. Bahkan untuk pertama kalinya Rony tidak bisa menemani turnya. Lelaki itu sudah sejak lama di-booking untuk menjadi bintang tamu sebuah acara pernikahan di Solo.
Rony : semangat ya sayang hari ini
Rony : aku kangen
Rony : pengen peluk
Rony : aku baru mau otw bandaraSaskia : kamu juga ya good luck hari ini
Saskia : 🥺🥺 kangen Ron
****
Jogja Expo Center malam itu dipadati pengunjung. Ada beberapa teman-teman Saskia juga yang menghadiri acara itu. Sebelum pergi ke belakang panggung, Saskia menyempatkan menemui beberapa penggemar dan teman-temannya. Ada beberapa media lokal yang ikut meliputnya. Meskipun berasal dari Surabaya, Saskia tetap menjadi kebanggaan kota Yogyakarta, masyarakat di sana sangat mencintainya.
Saskia bertos ria dengan teman-temannya. Berbagi cerita dengan mereka juga penggemarnya. Saskia tidak pernah menyebut mereka penggemar, gadis itu selalu bilang penggemar adalah teman tongkrongannya. Seasik itu memang seorang Saskia, tidak jaim, meskipun banyak wartawan di sekitarnya.
Setelah bercengkrama bersama teman-teman dan penggemarnya, Saskia menghampiri beberapa wartawan yang telah menunggunya."Hai semua, udah pada makan kalian? Makan ya jangan sampai pingsan," celetuk Saskia sembari menyapa empat orang wartawan itu.
"Belum. Bisa kali beliin," sahut salah satu wartawan berambut gondrong.
"Gampang itu mah. Gue beliin pake uang kalian tapi kan?" Kelakar Saskia. Semua orang disana ikut tertawa.
"Yuk serius yuk," sahut wartawan yang lainnya.
Mereka memulai sesi tanya jawab. Banyak pertanyaan yang Saskia dapatkan dari empat orang wartawan tersebut. Mulai dari album dan tournya, perjalanan karirnya, sampai rencana Saskia ke depan. Juga bagaimana perasaan Saskia bisa kembali lagi ke Jogja dan menggelar mini konsernya di kota tersebut.
"Kenapa kamu ngasi nama The Journey of Triasih untuk tur kamu ini?"
Saskia tersenyum sebelum menjawab. Ia telah lama menunggu pertanyaan itu, namun baru kali ini ada yang bertanya padanya.
"Triasih itu diambil dari nama album ketigaku. Triasih sendiri artinya sebuah harapan atau keinginan. Kenapa albumku aku kasi nama itu, ya karena ada kata Tri-nya juga yang artinya tiga. Jadi menurutku Triasih itu bisa diartikan sebuah harapan yang aku bawa di album ketigaku. Album ini tercipta karena sebuah harapan."
"Lantas The Journey of Triasih, ya karena tur ini dilakukan di beberapa kota. Triasih dan perjalanannya. Dan semoga bisa sampai ke hati orang-orang yang mendengarnya. Membawa harapan baik untuk setiap penikmatnya."
"Wah, keren. Terimakasih waktunya ya Sas, semoga acaranya malam ini lancar."
"Terimakasih juga udah datang ya teman-teman. Aku pamit dulu mau nyanyi." Saskia melambaikan tangannya, kemudian masuk lewat pintu sebelah kanan gedung menuju backstage.

KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Ada
FanfictionKembalinya Rony setelah tiga tahun menghilang tanpa kabar menciptakan kebingungan dalam hati Saskia Rony tiba-tiba menghubunginya lagi. Laki-laki itu juga kembali membuka kenangan yang susah payah Saskia kubur dalam hidupnya. Ketika Rony kembali, a...