Bagian Tujuh Belas

6.3K 321 9
                                        

Saskia melangkahkan kakinya memasuki salah satu gedung bioskop di kawasan Jakarta Selatan. Hari itu ia mengenakan jumpsuite berwarna hitam dengan potongan kulot dan lengan balon. Heels berwarna senada menghiasi kakinya. Kerudung hitam dengan kalung perak melengkapi penampilannya. Di sebelahnya berjalan seorang pria yang mengenakan kemeja putih, dipadukan dengan celana kain dan jas berwarna navy, juga sepatu pantofel hitamnya. Rambut lurus dengan style belah tengah itu menambah ketampanannya.

Mereka berhenti sejenak di tengah red carpet yang membentang menyambut kehadiran mereka. Melemparkan senyum pada beberapa pasang mata yang menyapa mereka, sambil sesekali menjawab pertanyaan dari para wartawan.

Hari itu Zidan meminta Saskia menemaninya ke acara gala premiere film terbarunya. Sebagai tamu yang diundang secara khusus oleh sang pemeran utama, tentu Saskia bersedia mengosongkan jadwalnya untuk mendukung temannya itu.

Beberapa selebritis dan tokoh penting Indonesia juga menghadiri acara tersebut. Saskia menyapa beberapa orang kenalannya, melempar senyum termanisnya pada siapa saja yang ia temui.

"Congrats, ya," ucap Saskia pada laki-laki yang duduk di sebelahnya. Pemutaran pertama film itu akan segera dimulai.

Zidan mengambil tempat duduk di sebelah Saskia setelah sesi wawancara berakhir. Gadis itu memilih tempat di barisan G. Ia menoleh ke arah gadis di sebelah kirinya itu sambil tersenyum.

"Makasi udah mau dateng, ya," ucap Zidan lembut. Laki-laki itu menatap Saskia dengan tatapan tajam khasnya dan senyuman lembut yang mampu membuat hati perempuan manapun meleleh.

"Makasi juga udah undang aku, jadi berasa spesial diundang langsung sama pemeran utamanya," sahut Saskia. Ia juga ikut tersenyum. Kemudian matanya beralih ke layar besar di hadapan mereka. Pemutaran film dimulai.

Mata Saskia fokus menatap ke depan. Fokus pada adegan demi adegan film bertema survival itu. Film itu bercerita tentang empat orang sahabat yang tersesat saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani. Dengan minimnya pengetahuan dan bermodal peralatan seadanya, mereka harus bisa bertahan hidup di hutan belantara. Cerita film itu cukup menguras emosi penontonnya, termasuk Saskia yang dibuat sangat larut di dalamnya. Adengan demi adegan, dialog demi dialog, seolah menyihirnya untuk ikut merasakan rasanya berada di dalam cerita. Di akhir film, Saskia sempat meneteskan air mata ketika mereka semua akhirnya berhasil melewati hari yang pelik di tengah hutan. Saskia menoleh ke arah Zidan sembari memberikan senyum bangganya.

"Keren," komentar Saskia sembari bertepuk tangan. Suara tepuk tangan di ruangan itu juga menggema memenuhi isi ruangan.

"Thank you, Sas," Zidan memamerkan senyum manisnya pada Saskia.

Mereka turun dari kursi bioskop, menghampiri beberapa orang yang telah berkerumun di bawah sana. Zidan meraih tangan Saskia, mengajaknya untuk menemui penggemar laki-laki itu sejenak. Saskia sempat menolaknya karena merasa tidak enak pada para penggemar yang ingin menemui Zidan, namun akhirnya ia menurut setelah melihat wajah memelas laki-laki itu.

"Hai, semua. Maaf, ya baru sempet ketemu setelah filmnya kelar," sapa Zidan pada beberapa wanita di dekat pintu bioskop.

"Gapapa, Zidan," sahut salah satu penggemar.

Saskia melemparkan senyuman pada kerumunan wanita itu sembari melambaikan tangan. Sesekali ia bertos ria dengan mereka.

"Cocok banget, sih kalian," seru salah seorang perempuan dengan nada meledeknya. Membuat Zidan menatap Saskia sejenak sambil tersenyum malu-malu.

"Aduh gemes banget," seru yang lainnya.

Mungkin hampir semua orang tahu kalau Zidan begitu mengidolakan Saskia sejak lama. Laki-laki itu kerap dengan terang-terangan memuji Saskia di depan umum, mengatakan dirinya adalah fans berat gadis itu. Tak jarang juga ia singgah di kolom komentar Saskia saat gadis itu mengunggah sesuatu di media sosialnya. Atau kadang dengan sengaja ia memgunggah pencapaian Saskia di instastory-nya. Maka tak heran, sebagian besar fans-nya sangat mendukung kedekatan mereka, bahkan banyak diantara mereka yang mendoakan Zidan benar-benar bisa memenangkan hati Saskia.

"Makasi, ya, semuanya udah dateng dan support aku." Zidan memberikan senyum terbaiknya pada para penggemar. Di tangannya kini telah berisi banyak bucket dan beberapa gift dari penggemarnya hingga ia sendiri sedikit kewalahan untuk membawanya.

Saskia mengambil inisiatif untuk membantu Zidan membawa sebagian bucket yang memenuhi tangan lelaki itu.

"Gak usah, Sas. Nanti kamu capek," ucap Zidan agak sedikit berbisik.

"Lebay, cuma pegang ginian doang kok. Santai aja," sahut Saskia.

Setelah beberapa menit berbincang, mereka kembali berbaur dengan undangan yang lainnya. Beruntung Saskia adalah orang yang mudah bergaul, jadi hanya dengan hitungan menit, ia bisa berbaur dengan orang-orang yang ada di tempat itu.

****

"Sial," Rony mengumpat saat melihat tayangan berita yang lewat di beranda sosial medianya.

"Kenapa, bang?" tanya Vina, adik Rony. Gadis itu mengalihkan pandangan dari laptop ke Rony.

Rony tidak menjawab. Ia mengulang kembali video singkat yang tadi ia tonton.

Vina melangkah, meninggalkan meja makan yang semula ia tempati. Laptopnya masih menyala disana. Kemudian menghampiri kakaknya ketika melihat wajah Rony menegang.

"Ada masalah?" Vina sekali lagi mengamati wajah itu. Ia mengambil tempat duduk di single sofa.

Rony bangkit dari posisi berbaringnya tanpa menjawab pertanyaan sang adik. Melemparkan ponselnya kasar ke atas meja kaca di hadapannya.

Vina meraih ponsel itu, kemudian tersenyum ketika melihat isinya. Di sana ada sebuah video singkat berisi kegiatan Zidan dan Saskia yang terlihat begitu serasi berjalan di atas red carpet. Dengan judul berita 'Terlihat Serasi, Zidan Ayres Menggandeng Saskia Samira ke Gala Premiere Film Terbarunya'. Gadis itu tersenyum melihat berita itu. Sesungguhnya ia merupakan salah satu penggemar Zidan yang ikut gemas melihat laki-laki itu mengagumi Saskia.

"Keren banget dia bisa gandeng kak Saskia ke gala premierenya," komentar Vina membuat Rony menoleh padanya. Bisa-bisanya gadis itu membuat kakaknya makin panas.

"Na," seru Rony.

"Kenapa, bang? Ada yang salah?"

"Jangan muji dia di depan abangmu." Rony bangkit dari tempat duduknya, merebut ponsel dari tangan Vina kemudian melangkah menuju kamarnya di lantai dua.

"Aneh," gumam Vina kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Rony membaringkan tubuhnya sambil terus menggulir layar ponselnya. Sialnya ia justru menemukan lebih banyak berita, foto, dan video yang menayangkan kedekatan Saskia dengan aktor itu. Namun, sudah tahu ia kepanasan melihatnya, Rony justru membuka komentar yang sudah pasti membuatnya makin kepanasan. Sepertinya seluruh Indonesia sekarang sangat mendukung hubungan Saskia dengan Zidan, dan telah melupakan kalau dulu mereka hanya ingin Saskia bersama Rony.

Cocok banget, jadian kapan? @Saskiasamira12 @zidanayresreal

Mubazir kalau gak jadian

Mau sama Zidan tapi gapapa buat Saskia aja, longlast kalian @zidanayresreal @Saskiasamira12

Zidan, finally. Selamat ya kalian @Saskiasamira12 @zidanayresreal #Saskiazidaninlife

Yang cowok gak pernah absen merayakan prestasi ceweknya, yang cewek juga support penuh cowoknya. Duh nikah aja lah kalian

Gak salah milih idola. Sal nitip Zidan ya

Buah manis dari cinta ugal-ugalannya Zidan gak sih?

Mencintai Saskia secara terang-terangan, terabas dan ugal-ugalan ini konsepnya

Dan masih banyak komentar lainnya yang membuat Rony semakin kepanasan. Andai dulu ia tidak meninggalkan Saskia, pasti sampai saat ini komentar semacam itu masih memenuhi notifikasi ponselnya. Andai dulu ia tidak pergi, orang-orang di luar sana pasti akan mendepak Zidan dari kehidupan Saskia. Karena sebelumnya penggemar mereka hanya ingin Saskia bersama Rony begitupun sebaliknya.

****

Mampus, dishipperin sama orang lain kan cewek lo. Panas kan lo?
Ditinggalin gitu aja sih

See you in the next chapter

Thank you

Masih AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang