4 [Everything Will be Alright]

12K 602 5
                                    

4
[Everything Will be Alright]

***

Elisa sering kali membayangkan ia akan meninggalkan dunianya dan pergi ke dunia lain yang sanggup membuat ia merasakan arti kata bahagia. Ia kerap kali bermimpi jika ia bukanlah Elisa Jasmine. Ia lebih senang melamun dan membayangkan kehidupannya yang sekarang hanyalah mimpi belaka. Ia ingin suatu hari nanti, terbangun pada tubuh dan kehidupan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Kehidupan normal yang akan memberinya sejuta perasaan bahagia.

Dan disinilah ia sekarang. Terbangun diatas tubuh Elizabeth Almora. Sosok antagonis dalam buku novel yang sering ia baca. Menurutnya kehidupan Elizabeth sempurna. Dan jauh lebih sempurna lagi jika ia yang ada didalam hidup wanita itu sebagai Elizabeth Almora. Namun saat mimpinya menjadi kenyataan, ia malah gusar dan ketakutan. Dengan ia yang melawan takdir dan hidup sebagai sosok Elizabeth Almora, alur kisah cerita ini juga ikut berubah. Karena seharusnya yang berada dalam mobil kematian itu hanyalah Elizabeth seorang. Ia terlindas truck, sehingga wajahnya tak bisa dikenali dan meninggal dengan sangat mengenaskan. Seharusnya seperti itu.

Tapi, bagaimana bisa Elizabeth Almora selamat, namun justru Elisa yang menempati tubuh ini sekarang. Ia tak bisa kembali ke tubuhnya sendiri, tak peduli sebanyak apapun ia mencoba. Ia sudah berulang kali tak sadarkan diri, ia sudah mencoba untuk menutup dan membukanya, berharap ia akan terbangun pada tubuhnya, Elisa Jasmine, yang mungkin saja sudah penuh luka. Sekarat. Namun sekeras apapun ia mencoba, ia tetap berada pada tubuh Elizabeth Almora. Bahkan... Elisa mencoba menampar keras pipi kanan dan kirinya sendiri. Mencubit lengannya berulang kali. Namun hasilnya selalu nihil. Ia tetap berada dalam tubuh Elizabeth Almora.

Hidup wanita itu memanglaj sempurna. Seperti yang ia bayangkan dulu. Namun justru terdapat sebuah perbedaan besar bagai luka yang menganga lebar. Hidup wanita ini jauh dari kata 'bahagia' yang ia inginkan. Perbedaan terbesar yang ia rasakan sekarang adalah kedua orang tua Elizabeth yang dinyatakan meninggal dalam insiden kecelakaan itu. Bagaimana bisa mereka tiba-tiba saja berada dalam satu mobil dengan Elizabeth Almora waktu kecelakaan itu berlangsung? Elisa adalah gadis yang pintar. Ia cukup cerdik untuk dapat mengetahui bahwa jika terdapat 1 saja alur cerita yang telah berubah, maka kemungkinan besar, alur cerita yang sebenarnya akan berantakan. Sehingga jalan cerita tidak akan sama lagi dengan yang seharusnya terjadi.

Akhir cerita dari novel favoritnya itu seharusnya sudah berada disini. Berakhir dengan Elizabeth Almora yang meninggal secara tragis. Kalau saat ini justru yang terjadi adalah sebaliknya, wanita itu masih hidup, apa yang akan terjadi nantinya?

Terlebih Elisa tidak mengetahui kemungkinan apa saja yang akan ia terima di dunia ini. Kedua orang tua Elizabeth telah meninggal. Itu artinya kehidupan kali ini akan tetap sama saja seperti kehidupannya sebelumnya. Ia sebatang kara, ia akan tetap sendirian.

"Semuanya akan baik-baik saja, Elisa..."

Tiba-tiba saja perkataan dari sosok yang sedari tadi menatapnya sedang melamun, membuyarkan seluruh lamunan Elisa. Terlebih ucapan lelaki ini yang sedikit banyak menggelitik hati Elisa. Sejak pertama kali ia membuka mata, telinganya hampir tidak pernah menangkap seseorang menyebutkan namanya dengan begitu lembut. Untuk pertama kalinya, Elisa merasa ia benar-benar hidup sebagai dirinya sendiri. Sebagai Elisa Jasmine. Walaupun ia rasa itu mustahil. Karena nyatanya, Elisa masih tetap berada dalam tubuh Elizabeth Almora. "Ke-kenapa kamu memanggilku Elisa?"

Pertanyaannya tidak dibiarkan mengambang di udara begitu saja, Almer berkata, "aku memang selalu memanggilmu Elisa."

Gadis itu masih mencoba mencerna kalimat yang Almer ucapkan padanya. Hingga lelaki itu kembali bersuara, "kamu saja yang tidak pernah menyadari hal itu." Ucapannya sangat lirih. Seperti benar-benar diucapkan, namun takut Elisa mendengarnya. Karena ruangan di rumah sakit ini sangat besar tanpa ada seorangpun diantara mereka berdua. Sebab itulah tanpa susah payah Elisa berhasil mendengarnya.

The Perfect Obsession (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang