39 [Tipu Muslihat]

639 43 2
                                    

39
[Tipu Muslihat]

***

Berita kematian seluruh keluarga William; Ethan, Sheila, Almer, dan kekasihnya, Elizabeth, menjadi perbincangan hangat semua kalangan. Banyak yang mengatakan bahwa kematian 2 pemimpin perusahaan besar yaitu William dan Almora Company akan membawa dampak besar pada arus perkembangan saham dunia. Hal itu nyatanya memang benar-benar terjadi.

Baru 6 jam setelah insiden pengeboman itu terjadi, saat ini televisi dihebohkan dengan berita simpang siur tentang seluruh korban kematian yang terus menerus berkembang. Bersumber dari musuh perusahaan William yang berusaha menyebarkan berita buruk bagi Almer dan perusahaannya.

"Tak disangka! Almerzio William tergabung dalam sindikat kelompok mafia penyebar narkoba dan jual beli manusia! Inilah faktanya!"

"Apakah benar sosok Elizabeth Almora membunuh kedua orang tuanya sendiri karena kesal tidak mendapatkan restu untuk menikah dengan Almerzio William?"

"Sosok kejam diktator, Ethan dan Sheila William. Pasangan masokis kejam!"

"Hentikan semua berita buruk itu!"

Erland menatap bengis sosok lelaki dihadapannya. Keduanya berada di sebuah mansion mewah tak jauh dari pusat kota. Dimana didalam mansion ini semua tempatnya dipenuhi dengan warna hitam yang mencekam. Membuat aura yang didominasi lebih banyak memunculkan kegelapan pekat menakutkan.

"Seharusnya kau tidak perlu datang jauh-jauh menemuiku untuk hanya sekedar memintaku menghapus seluruh berita palsu itu, Erland! Tidakkah kau sadar, wanitamu itu telah mati!"

"Hentikan omong kosongmu, Lucas!"

Lucas Gabriel tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kemarahan dalam diri Erland. Semakin membuatnya tertarik untuk sedikit bermain-main dengan sosok psikopat dihadapannya.

"Aku mengatakan yang sebenarnya. Elizabeth Almora telah mati. Itu artinya kita sudah tidak lagi memiliki hubungan kerja sama."

"Sampai mayatnya ditemukan, Elizabeth belum mati." Ucap Erland yang lebih mirip seperti gumaman.

"Mayat apa? Tubuhnya pasti sudah berupa abu sekarang."

"Diam!"

Erland menodongkan senjata pada Lucas. Membuat pengawal lelaki itu yang berjumlah hampir puluhan mengerubunginya. Bersiap melepaskan peluru pada Erland, andai lelaki itu mengancam nyawa sang tuan.

"Dari pada berharap yang tidak pasti, lebih baik kau tanda tangani surat kerja sama kita yang baru. Jadilah asistenku sekaligus pembunuh bayaran untuk klan Lucchese."

Erland mencengkram pistol ditangannya menahan amarah. Ia tahu saat ini nyawanya sendiri telah terancam. Sosok Lucas bukanlah tandingan untuknya. Anak buah lelaki itu begitu gesit dan tanggap. Sekali bertindak bodoh, maka hidupnya akan berakhir detik itu juga.

"Carilah wanita yang bisa kau jadikan obsesi baru bagimu, Erland. Aku yakin kau bisa dengan mudah mendapatkannya. Seharusnya sejak awal kukatakan ini padamu. Jika melawan sosok seperti Almerzio William, sudah pasti kau akan kalah. Terbukti. Justru takdir saat ini yang memisahkan kalian!"

"Jangan menceramahiku, pak tua! Seharusnya kau pikirkan saja anakmu yang menjadi tawanan Almer di mansion itu. Dia pasti sudah mati sekarang."

"Kau benar. Anak itu sudah mati. Bukan karena tewas akibat pengeboman itu. Tapi dia mati karena ditembak oleh Almer. Kenapa? Lagipula aku sudah tak peduli lagi padanya."

Erland membelalakkan mata lebar. Terkejut mendengar ucapan Lucas.

"Kau sungguh sangat persis pada anakku itu. Psikopat gila yang sialnya, terobsesi pada satu wanita yang sama. Alex tidak hanya obsesi, tapi dia juga telah jatuh cinta pada sosok Elizabeth Almora itu. Hahaha."

The Perfect Obsession (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang