16 [Perpetrator]

2.8K 139 1
                                    

16
Perpetrator

***

"Elisa, kau tahu insiden kebakaran ini sangat mencurigakan, bukan? Sebab kejadiannya bertepatan dengan kita berdua yang baru saja mendarat di Kanada. Terlebih dengan adanya berita miring yang mengatakan bahwa Almora Company akan bangkrut jika memutuskan kerja sama dengan Thomas Company." Ucapan beruntun Almer semakin membuat suasana hati Elisa berdebar tak karuan.

"Aku tahu, Almer. Ini pasti ada hubungannya dengan musuh atau bahkan kolega perusahaan yang tidak suka jika kita memutuskan hubungan dengan Thomas Company."

"Melihat dari begitu banyaknya kolega bisnis yang perusahaanmu miliki, aku tak bisa seenaknya berspekulasi. Namun yang pasti, aku sudah punya beberapa nama yang kemungkinan besar menjadi dalang dibalik insiden ini."

Mobil yang Almer dan Elisa tumpangi hanya berjarak kurang lebih satu kilometer dari tempat kejadian. Namun pemandangan yang disajikan mampu membuat Elisa bergidik ketakutan. Lahar panas yang begitu besar mencuat, seakan memanggil-manggil Elisa untuk segera datang ke gedung utama perusahaan Almora itu. Melambai-lambai dengan rasa panas yang mampu membakar amarah Elisa hingga ke titik terdalam perasaannya.

Perusahaan Almora yang begitu Elizabeth banggakan kini nampak tak begitu berharga sama sekali. Elizabeth menyerahkan semua pikiran dan tenaganya untuk perusahaan keluarganya itu. Menjadikan Almora Company satu-satunya kebanggaan Elizabeth. Sebab perusahaan itu begitu jauh berkembang dibawah kekuasaannya. Siapa yang menyangka, perusahaan global itu kini tampak mengenaskan dengan kobaran api yang melahap hampir setengah bagian gedung pencakar langit itu.

Api nampak telah berhasil melahap sejumlah lantai bagian bawah gedung Almora Company. Membuat ratusan orang yang masih setia berada didalamnya berlari terbirit-birit ketakutan. Berbondong-bondong menyelamatkan diri tak memperdulikan apapun.

Hari ini adalah hari efektif. Tentu saja banyak pegawai yang tengah bekerja. Menjadikan keadaan genting semakin mencekam. Kebakaran hebat itu mengakibatkan nyawa para pekerjanya terancam. Elisa tak menutupi fakta bahwa ia ketakutan. Namun tekadnya begitu bulat untuk menjadi sosok yang membawa tanggung jawab penuh atas insiden yang menyerang perusahaannya itu.

Tiba-tiba tangan hangat Almer mengusap pundak Elisa dengan lembut. Membuat ketakutan yang tadi bersarang dalam diri Elisa seakan menghilang seketika. Tergantikan dengan keberanian yang mencuat kuat. Netra gelap Almer mampu memancarkan aura penuh kekuatan dalam diri Elisa. Seakan mengatakan bahwa apapun yang terjadi, Almer akan selalu berada di sisinya.

"Sekali lagi kutekankan padamu, Elisa. Jangan sekali-kali pergi jauh dari sampingku, okey? Keadaan begitu berbahaya. Aku tidak mau keselamatanmu terancam." Ucap Almer yang seketika dijawab dengan anggukan penuh semangat Elisa.

Keduanya keluar dari mobil. Suasana panas yang disebabkan oleh kobaran api seakan menyambut kedatangannya. Almer menggenggam tangan Elisa. Netra gelap keduanya memandangi ratusan orang yang tengah berusaha keras menyelamatkan diri. Sementara puluhan mobil pemadam kebakaran tengah berjuang keras memadamkan api.

"Miss Almora." Sebuah suara dari seorang lelaki paruh baya seketika membuat Elisa memfokuskan diri pada sosok itu.

"Saya sudah menyelidiki orang-orang yang berpotensi melakukan kebakaran ini. Sebelum insiden terjadi, ada seorang lelaki berpakaian serba hitam memasuki gedung perusahaan dengan membawa tas berukuran besar. Saya tidak tahu bagaimana bisa orang itu masuk begitu saja melewati penjagaan ketat security. Beberapa menit kemudian, kebakaran besar di lantai lima terjadi dan tak bisa dipadamkan begitu saja. Ini adalah rekaman peristiwa itu." Ucap sosok itu sembari menyodorkan sebuah tab dihadapan Elisa.

The Perfect Obsession (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang