31 [Kidnapped By a Psychopath]

930 54 5
                                    

31
[Kidnapped By a Psychopath]

***

Cuma mau ngingetin. Sebelum baca, jangan lupa tekan bintangnya dulu yaa...

***

Sudah satu minggu insiden Elisa yang hampir diperkosa oleh Henry terjadi. Selama tujuh hari berturut-turut Elisa tidak melihat kehadiran Almer. Sudah selama itu pula Elisa merasa ditinggalkan begitu saja didalam mansion ini.

Lelaki itu pergi tanpa kabar. Meninggalkan Elisa bahkan tanpa pesan apapun yang ditujukan untuknya.

Jika saja ia tidak berada didalam mansion megah ini dengan penjagaan super ketat dan pelayanan sempurna yang didapatkan, Elisa sudah merasa seperti seorang kekasih yang dicampakkan begitu saja oleh lelakinya.

Elisa memandang sendu kepulan teh dihadapannya yang baru saja dihidangkan oleh pelayan.

"Sampai kapan aku harus menunggu Almer pulang, bibi Mey?"

"Sampai tuan Almer sendiri yang menghampiri nona Elizabeth didalam mansion ini, nona."

Sudah ratusan kali Elisa melempar pertanyaan serupa, namun jawaban wanita itu tetap sama. Elisa hanya bisa menunggu kehadiran Almer didalam mansion ini. Yang berarti Elisa tidak bisa pergi kemanapun sebelum Almer pulang.

"Nona Elizabeth tak usah khawatir. Tuan Almer sedang dalam perjalanan bisnis di luar negeri. Secepatnya tuan akan segera kembali untuk menemui nona."

Elisa menjawab dengan hembusan napas kasar. Ia tahu itu adalah sebuah kebohongan. Elisa tahu dan ia tetap diam. Sebab percuma menanyakan kepergian Almer pada seluruh orang didalam mansion ini. Tidak ada jawaban masuk akal yang ia terima.

"Mommy dan Daddy, apa mereka tinggal disini?"

"Tuan dan nyonya William selalu berpindah-pindah negara untuk mengembangkan bisnis mereka, nona."

"Bisnis apa?"

"Saya tidak tahu nona."

"Mengapa mereka melakukannya disaat harta keluarga William tidak akan habis hingga ratusan tahun sekalipun?"

"Selain berbisnis ke luar negeri, tuan dan nyonya William juga suka melakukan perjalanan wisata atau berlibur di negara tersebut. Itulah mengapa sangat jarang keduanya pulang kembali ke mansion."

"Bahkan mereka juga tidak pulang ke mansion yang ada di New York, begitu?"

"Benar, nona."

Elisa tersenyum kecut. Mengetahui wanita itu kembali mengucapkan kebohongan. Namun Elisa terus menerus menanyakan pertanyaan, seakan-akan ia dengan mudah termakan ucapan palsu itu.

Elisa kembali meminum teh dihadapannya. Seraya menerawang pemandangan di taman belakang mansion. Hal membosankan yang selalu ia lakukan selama seminggu ini.
_____

"Nona Elizabeth terus menerus menanyakan anda, tuan."

"Katakan padanya aku akan pulang lusa."

"Baik, tuan Almer. Selain itu, nona Elizabeth juga menanyakan tuan Ethan dan nyonya Sheila. Saya menjawab seperti yang sudah anda perintahkan sebelumnya."

"Terus lakukan sesuai perintahku. Jangan sekalipun mengucapkan sesuatu yang membuat Elisa semakin kebingungan. Camkan itu!"

"Baik, tuan."

Sambungan telepon itu terdengar akan langsung diputus oleh orang diseberang sana. Pelayan itu, Mey dengan segera kembali berucap.

"T-tapi sebelum itu, izinkan saya menanyakan sesuatu kepada anda tuan."

The Perfect Obsession (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang