Chapter 54 - Please

29.3K 3.1K 385
                                    

Aku nulis chapter ini sambil denger lagu : CHEEZE - How About You
-Yessy N.

***
Setelah Josè kembali membawa makanan, tidak lama kemudian Johnny juga kembali ke ruang tunggu operasi. Starley dibangunkan ketika makanan sudah datang. Lalu mereka berempat pun memakan Tacos yang dibelikan oleh Josè itu.

Sebenarnya Starley tidak begitu bernafsu untuk makan. Tapi Damien memaksa Starley untuk makan. Kebetulan Damien membeli makanan kesukaannya juga, jadi setidaknya itu membantu menambah nafsu makannya.

Setelah mereka selesai makan. Johnny dan Damien berbicara untuk urusan sidang besok. Starley hanya mendengarkan saja sambil meminum green tea-nya.

Ketika Starley dan Damien sibuk mencari pelakunya, Johnny pun juga sibuk mencari pengacara terbaik, dan membuat rencana bersama pengacara itu.

"Aku masih belum mengerti kenapa kelompok Hatless melakukan semua ini, apa motif mereka," seru Johnny bertanya-tanya. Damien hanya diam mendengar ucapan Johnny.

Sedangkan Starley teringat dengan pesan yang masuk ke ponselnya tadi. Starley melirik ke arah Johnny dan Damien yang masih berbicara.

Starley masih memikirkan, apa dia harus beritahu Johnny dan Damien atau tidak perlu?

Tapi membayangkan kakaknya akan lebih protektif padanya, membuat Starley mengurungkan niatnya itu. Untuk sementara, Starley akan simpan dulu informasi ini sampai operasi dan sidangnya selesai.

Ketika langit di luar sudah gelap, operasi pun akhirnya selesai. Starley dan Johnny langsung menemui dokternya. Sedangkan Damien dan Josè tetap di ruang tunggu operasi.

Ketika memasuki ruangan pemulihan operasi. Mereka dapat melihat ayah mereka terbaring di kasur, dan masih bernapas.

"Operasinya berjalan dengan lancar," ucap dokternya. Informasi itu membuat Starley dan Johnny menghela napas lega.

"Untuk sementara, Mr. Bell harus tetap di ruang pemulihan sampai dia sadar, lalu baru akan dipindahkan ke ruangan rawat inap," dokternya menjelaskan.

Starley dan Johnny mengangguk mengerti, setelah itu mereka keluar dari ruang pemulihan, dan kembali ke ruang tunggu operasi. Damien dan Josè langsung berdiri dari duduknya ketika melihat Johnny dan Starley keluar kembali.

"Bagaimana?" Tanya Damien.

"Operasinya lancar," jawab Johnny.

"Syukurlah," jawab Josè. Johnny mengangguk, lalu dia menatap Damien dan berkata.

"Damien, tolong bawa Starley pulang, dia butuh istirahat," ucap Johnny.

Starley langsung menoleh ke kakaknya dengan cepat. Lalu mengerutkan alisnya. "Aku tidak mau pulang, aku akan tetap di sini sampai Ayah sadar," ucap Starley keras kepala.

"Ini sudah malam, Starley. Kau pulang saja dulu ke mansion Damien, malam ini aku aja yang jaga Ayah. Besok pagi ketika aku ke sidang, kau datang lagi ke sini," Johnny menjelaskan.

Starley ingin melawan, tapi sepertinya percuma. Akhirnya Starley menghelakan napasnya. "Baiklah," jawab Starley menurut dengan kecewa.

Johnny menepuk lembut puncak kepala adiknya itu. "Aku tahu kau khawatir, tapi kita tidak boleh menambah jumlah orang yang sakit, jadi kau harus istirahat," seru Johnny.

Sebenarnya kalimat Johnny ada benarnya. Jadi Starley menganggukkan kepalanya. Setidaknya dia sedikit tenang mengetahui operasi ayahnya berjalan dengan lancar.

Setelah itu Damien, Starley dan Josè kembali ke mobil. Dan segera pulang ke mansion Damien.

Sepanjang perjalanan Starley tidak mengeluarkan suaranya. Dia hanya menatap keluar jendela mobil. Damien pun seperti sibuk dengan pikirannya. Starley melirik Damien dari sudut matanya.

Damien's Possession ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang